7

1.7K 116 0
                                    

"hikss..jangan...mommy papa abang..hiks..steven takut...gak mau jangan...pergi...hiks...tolong"

**********

Sekarang steven sedang berada didalam mobil bersama bara yang tengah menyetir dan steven duduk disampingnya.

"steven apakah tidak apa kamu ikut dengan om tanpa sepengetahuan orangtuamu?"

Ada benarnya juga apa yang dikatakan dengan om bara ini tapi steven harus tetap tenang. Dirinya bisa memberitahu papa dan mommy selepas pulang.

"tak apa om"

"akhirnya kita sampai"

Terlihat rumah yang sederhana namun nyaman.

"steven mari masuk"

"iya om"

"silahkan duduk dulu, maaf ya memang begini keadaan rumah om"

Tidak, steven tidak peduli dengan rumah hal yang terpenting saat ini cara dirinya masuk sekolah.

"tidak apa om rumah om nyaman ko"

"baiklah steven bisa tunggu diruangan kerja om. Kamu tinggal lurus aja nanti disebelah kanan ada pintu warna hitam nah itu kantor kerja om"

"eum iya om"

"dan om akan ngambil kertas formulirnya sebentar"

Ucap bara berlalu pergi, steven pun berjalan ke arah petunjuk yang diberikan bara ia pun membuka pintu berwarna hitam itu dan masuk ke dalamnya.

"r-ruang apa i-ini?"

***

"revan memangnya dimana alamat yang menunjukkan steven?"tanya ardi.

Sungguh dirinya sangat kesal dengan revan sudah berulangkali dirinya menanyakan hal yang sama tapi tetap tidak ada jawaban yang keluar dari mulut anak sulungnya ini.

"kalo bukan anakku sudahku kutuk dia menjadi batu"gerutu ardi dalam hati.

Dikira Malin Kundang:'

"ih papa udah tau bang revan daritadi gak ngejawab masih aja nanya heran deh"ucap andre.

"lalu kalo papa nanya kamu memangnya kamu tau"tanya ardi.

"tau lah"jawab andre dengan sombong.

"dimana dre cepat kasih tau mommy!"

Andre pun memberi kertas kecil yang bertuliskan alamat pada papa-mommy.

Asal kalian tau bukannya revan tidak mau memberitahu tapi saat ini revan dengan mode seriusnya, marahnya 'siapa yang berani bawa adiknya pergi', pikiran 'balasan apa yang pantas untuk didapatkan oleh orang itu' dan masih banyak hal lagi yang sedang direncanakan oleh revan.

"ayo lebih cepat van bawa mobilnya takut adek kenapa-napa"

"t-tunggu"

"kenapa pah?"

"papah tau ini alamat siapa"

Ckittt

Dengan tiba-tiba revan ngerem mendadak.

"aduh ada apa sih revan/abang"

"pah cepat kasih tau aku itu alamat siapa?"tanya revan serius.

Yaampun ampunilah dosa hamba giliran saya tanya tidak dijawab giliran dia harus dijawab, fix pulang cari adek papa harus beli obat penurun darting.

"ini tempat musuhnya papa ini alamat bara leovardo"

"APA??"

***

STEVENTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang