21

939 57 9
                                    

Malam ini angga sedang berada di balkon kamarnya ia termenung sambil menatap langit yang di penuhi bintang-bintang. Jika dilihat dirinya seperti menikmati keindahan malam tapi, beda dengan isi kepalanya yang banyak pemikiran. Pikirannya penuh dengan steven. "stev gue bingung gue harus apa sekarang?"

Yaa saat ini angga sangat bimbang apakah ia harus ikhlas melepas steven dan membiarkan bara membawanya tapi disisi lain angga  tidak percaya kalo mental steven akan baik-baik saja jika bersama bara. Angga tau betul pasti bara tidak akan segan-segan berbuat kasar jika steven melakukan kesalahan contohnya saja seperti sekarang.

Ting

Mendengar suara notifikasi angga langsung merogoh saku celananya dan mengeluarkan handphone nya  dan betapa terkejutnya angga saat melihat dari siapa notifikasi itu.

Unknow
Besok saya ingin bertemu denganmu temui saya di cafe leven jln *** jam 10 pagi saya tunggu kehadiranmu besok!

Tanpa ada niatan untuk membalasnya angga langsung menonaktifkan handphone nya. Tentu saja angga tidak bodoh tentu saja dirinya tau siapa yang baru saja mengirim pesan itu. Bara

Setelah sekian lama berpikir angga sudah mendapatkan keputusan yang matang tampaknya angga harus benar-benar merelakan bara untuk membawa kembali steven. Bukan dirinya tidak peduli dengan steven tapi, ia juga tidak mau keluarganya menjadi imbas bara. Angga tidak masalah kalo dirinya saja yang menjadi imbas tapi tidak dengan keluarganya yang tidak tau masalah antara dirinya dan bara. Dan angga tidak mau kedua sahabatnya pun menjadi target imbasan bara selanjutnya.

"maafin gue stev, gue ngelakuin ini semua demi keselamatan keluarga gue"

Keesokan pagi angga telah siap untuk menemui bara di cafe yang telah dijanjikan. "semoga keputusan ini yang terbaik buat lo dan gue stev"ucapnya dalam hati dan setelah itu ia pun mengendarai motornya.

Tak butuh waktu lama angga pun sampai di cafe leven ia pun memasuki cafe itu mencari keberadaan sosok bara dapat ia lihat sosok bara berada di pojok langsung saja ia menghampirinya.

"to the point apa yang ingin anda bicarakan tuan?"ucap angga tanpa ingin berbasa basi.

"duduklah terlebih dahulu"ucap bara, angga pun langsung menarik kursi yang ada di depan bara dan mendudukinya.

"saya ingin membawa steven kembali bersama saya"

"silahkan tuan saya tidak akan menghalangi anda karna anda mempunyai hak atas itu tapi ada satu hal yang perlu anda ketahui"ucap angga yang membuat bara diam.

Angga yang paham dengan keterdiaman bara pun melanjutkan ucapannya. "saya rasa anda tidak bodoh dengan apa yang saya katakan! Ya seperti yang saya katakan kemarin anda jangan kaget kalo steven akan takut dan trauma kepadamu"

"bahkan kalo itu benar terjadi saya tidak akan diam saja saya akan berusaha untuk menghilangkan trauma itu"

"jauh lebih baik jika steven tidak memiliki trauma sedikitpun tuan tapi saya tidak yakin akan hal itu"

"setelah saya membawa steven saya ingin kamu dan temanmu menjauhi steven"

"kenapa harus seperti itu tuan? Untuk urusan itu kau tidak mempunyai hak untuk melarang"

"semua keputusan itu ada di tanganmu angga kau tau bukan apa imbasnya"

Sungguh omongan bara membuat angga naik darah dimana akal pikiran bara sebagai manusia, berhadapan dengan orang seperti bara membuat angga harus menahan kesabaran. Karna, jika ia terbawa emosi maka orang terdekatnya yang akan kena imbas.

"jangan sekali-kali anda menyentuh orang terdekat saya tuan!"

"tentu jika kau menjauhi steven"

"baik, saya akan menjauhi steven sesuai kemauanmu"

Keputusan angga membuat bara tertawa dan menepuk tangannya sambil berdiri. "keputusan yang bagus anak muda.. Deal dengan ucapanmu?"ucap bara sambil menjabatkan tangannya ke arah angga.

Jangankan untuk berjabat tangan melihat tangan bara saja membuat angga berdecih tidak sudi sekali tangannya harus berjabat tangan dengan tangan bara. Angga pun langsung pergi dari hadapan bara dengan amarah.

Sekarang dirinya hanya bisa berdoa semoga keputusan ini yang terbaik, sebelum dirinya bertemu dengan bara ia sudah membicarakan hal ini pada daniel dan rasya. Mereka hanya bisa mendukung keputusan angga menurut mereka keputusan yang  angga ambil pasti yang terbaik.

Sedangkan bara ia langsung pergi menuju rumah sakit dengan hati yang sangat gembira. "akhirnya aku bisa membuat steven lebih ketergantungan kepadaku"ucapnya dengan tersenyum smirk.

Sekarang steven sudah berada di mansion tepatnya di kamar bara dengan peralatan medis yang masih terpasang apik di tubuhnya.

"sampai kapan kau terus tertidur baby? Apakah kau tidak rindu dengan daddy dan abangmu hm?"bisik bara sambil terus menggenggam tangan kecil steven.

Albert melihat steven yang terbaring lemah sebenarnya dirinya benci melihat steven yang seperti ini tapi dirinya lebih benci kenapa adiknya masih terus mengingat ardi? Yang jelas-jelas bukan ayah kandungnya.

"maaf tuan saya lancang masuk saya hanya ingin memberi tahu bahwa di perusahaan ada masalah dan harus cepat diselesaikan sekarang dan harus dengan tuan sendiri"ucap vero sambil menunduk.

"albert willy, uncle titip adik kalian"pinta bara.

"tentu uncle tanpa kau suruh pasti kami akan menjaga steven"ucap willy yang diangguki albert.

Sebelum pergi bara tidak lupa untuk mencium kening steven dan membisik. "cepat sadar baby! Daddy menunggu hal itu"

Setelah kepergian bara albert duduk di sofa disamping kasur king size steven. "seharusnya kau tidak mengucapkan nama itu steven pasti hal ini tidak akan terjadi padamu"ucap albert sambil mengelus surai lepek steven.

"al bagaimana jika steven mempunyai trauma dan ia akan takut kepada kita?"ucap willy.

"ntahlah wil aku pun tidak tau harus bagaimana jika hal itu terjadi"jawab albert sambil menghembuskan nafas kasarnya.

"apa menurutmu uncle bara tidak berlebihan melakukan ini semua pada steven?"

"tanpa harusku beri tau tentu kau juga tau wil bagaimana sifat asli uncle bara kita tidak bisa mencegah perbuatannya"

**********

Haiii aku up lagi di chap 21

Seneng banget akhirnya bisa up lagi aku gk nyangka selama aku off cerita steven ini rame😭
Thankyou banget buat kalian yang udah support<3

Selama aku off kalian pengen cepet² aku up gak si?

Aku jadi takut deh klo aku up ini. Sepi. Karna aku udah kelamaan banget of😭

Jangan pernah bosen ya buat tetep stay di Steven dan jangan pernah bosen juga buat selalu vote dan comment di sini✨

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Jul 30, 2022 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

STEVENTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang