Chapter 1 : Extraordinary Night but Out of Lighting

48 1 0
                                    

Tahun 2639 Chelt. Saphira City, kota terbesar dan terhebat di dunia Cheltia yang terletak di negara bagian Elaine Caster, Elphata Continent, sedang mengadakan konser terbesar dan termegah dari band artis terkenal di dunia, yaitu Schoolic Rodgers. Malam yang meriah dan megah saat itu dirayakan oleh semua penduduk dari dunia yang berdatangan untuk menyaksikan perayaan terbesar tersebut. Konser meriah tersebut berlangsung di panggung musik yang sangat gemerlap dan sorak sorai serta tepuk tangan dari para penonton berhamburan memeriahkan suasana. Band Schoolic Rodgers yang terdiri dari 6 pria remaja dan 3 wanita remaja tersebut menyanyikan sebuah lagu terpopuler mereka yang berjudul “We Are Strangers”, sebuah lagu yang irama beat-nya hidup dan semangat.

Selain konser musik, diadakan juga pertandingan dunia olahraga Astroball dan Skyrus yang diikuti oleh seluruh pemain terhebat di dunia di gelanggang olahraga terbesar di dunia, yaitu The Great Edmundle Stadium World. Astroball adalah sebuah olahraga bermain bola sementara Skyrus adalah olahraga sky surfing yaitu berselancar di lintasan-lintasan yang terletak melayang di langit. Kemeriahan yang diadakan malam itu adalah sebagai peringatan hari ulang tahun dunia Cheltia.

Namun ternyata kemeriahan yang ada tidak bertahan lama, karena listrik di kota Saphira mulai padam dan kemeriahan pun mulai hilang. Para penduduk ribut tak henti dengan bencana ini. Saat itu di suatu area bagian kota Saphira, seorang tentara Galbadioz melihat kejadian itu, dimana listrik lama kelamaan padam meliputi seluruh kota secara perlahan-lahan. Tentara tersebut berambut coklat tua panjang seleher yang diikat dan bermata biru cerah. Lalu tentara itu mendapatkan suatu communication call dari alat komunikasi di pergelangan tangannya (seperti semacam jam digital komunikasi) dari seorang tentara juga. Tentara tersebut, yang dipanggil Lirhiyon Trimlock Frass segera memberitahukan kejadian yang menimpa kota Saphira kepada tentara satunya yang dipanggil Frayn Chrone Wollditaun yang mata dan rambut pendeknya berwarna coklat.

“Sepertinya mereka bertindak kembali menggunakan kekuatan listrik yang lebih besar hingga listrik di kota ini pun bisa dipadamkan,” jelas Rhiyon.

“Hmmm... hal ini tentunya tak akan baik bagi perayaan malam ini,” jelas Frayn.

Yes, that’s right,” setuju Rhiyon.

Well then, let’s go, Rhiyon, persiapkan semuanya menuju menara pembangkit listrik yang mereka kuasai kita harus mengembalikan semuanya ke keadaan semula!” tegas Frayn.

“Kalian yang ada di kota pergi terlebih dahulu ke menara aku dan pasukan bantuan dari base akan menyusul,” jelas Frayn.

“Kuserahkan kepemimpinan unitku padamu, letnan Rhiyon!” perintah Frayn.

“Ya, siap kapten,” jawab Rhiyon dan communication call pun mati.

Sesaat setelahnya, seorang tentara datang dengan berlari menghadap Rhiyon.

Sir!!!” teriak tentara tersebut.

“Persiapkan semua unit yang ada menuju menara pembangkit listrik,” jelas Rhiyon.

Yes sir!!!” jawab tentara itu.

“Dan informasikan juga kepada semua unit GBZ-Team A-3 untuk bergerak ke sana,” tambah Rhiyon.

Yes sir!!!” jawab tentaraitu kembali dan ia segera berlari meninggalkan Rhiyon.

Rhiyon pun berjalan menyusuri jalan kota yang telah ditelan kegelapan perlahan-lahan.

The Savior and The CreatorTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang