Chapter 12 : Danger in The Sky

23 1 0
                                    

Rhiyon berpikir apakah akan ada bantuan yang datang untuk membantu mereka. Rhiyon bertekad bahwa ia tidak boleh jatuh di sini karena ia masih belum menyelesaikan misi yang diembannya, yaitu untuk membawa sang putri ke hadapan jenderalnya. Tubuh sang putri yang tertidur tiba-tiba bersinar dengan sangat terang. Semua yang ada di sana menjadi terkejut. Tubuh Elina melayang dan begerak ke atas, tinggi di langit. Rhiyon bergerak mundur. Dua lambang magis yang besar dan berwarna emas serta perak muncul di langit. Kedua lambang itu bersinar dengan terang sekali.

Para tentara Dolmitary yang ketakutan karena belum pernah melihat hal tersebut tiba-tiba menyerang ke arah Rhiyon dan Kyrene dengan tidak sengaja.

"No!!!" teriak Rossane.

Sebuah perisai magis berwarna emas bening segera muncul di depan dan belakang Rhiyon dan Kyrene. Tembakan-tembakan yang melaju langsung tertahan. Perisai magis yang berada di belakang Rhiyon dan Kyrene segera membentang luas ke kanan dan kiri. Pasukan royal guards, Rossane dan Lacy akhirnya terblok oleh perisai tersebut. Mereka berusaha menembus perisai itu namun tidak berhasil.

Tentara-tentara Dolmitary terus menyerang sementara Rhiyon dan Kyrene terlindungi oleh perisai di depan mereka. Sang pemuda pemimpin juga ikut menyerang dengan senjatanya. Di beranda panggung istana yang tinggi, Ratu Bellatrice dan Putri Celena kaget melihat kejadian ajaib itu. Dua lambang sihir besar terus bersinar di langit serta pelindung emas yang membentang luas di bagian distrik Trading and Business terus meluas hingga mencapai tembok kota. Lucian bersama kedua bodyguard-nya juga melihat kejadian mengagumkan itu.

"Dia akan kabur!" ucap ratu dengan nada kesal. "Alvis! Persiapkan pencegahan!" perintah Ratu.

"Siap, Yang Mulia!" jawab sang pemuda royal knight.

Pemuda royal knight yang dipanggil dengan Alvis Strauu Grasselan segera beranjak meninggalkan panggung istana.

"Will we capture her, mother?" tanya Celena.

"We must, my dear!" kata sang ratu dengan tegas.

"Then maybe you will need our help, Your Highness," ucap Lucian.

"What do you mean?" tanya sang Ratu.

"I heard that a Galbadioz soldier helped these two girl escaped from the castleso it will likely that the girls board the Galbadioz military airship," ucap Lucian.

"YesI know that! That's why I ask Alvis to stop the military airship in which the girls will stay later on," jelas sang Ratu.

"Then let my soldiers help you with our weaponsto shoot down all the Galbadioz military airship. I will make sure that these girls are safe," ucap Lucian dengan senyum dingin.

Tentara Dolmitary penyerang Rhiyon dan Kyrene masih terus menembak hingga akhirnya tembakan pun terhenti. Lambang magis berwarna perak semakin bersinar terang. Segera sebuah tangan seperti tangan baja raksasa keluar dari lambang magis berwarna perak tersebut dan menyapu para tentara Dolmitary itu beserta sang pemuda. Para tentara itu berjatuhan ke tanah dan tak sadarkan diri. Rhiyon dan Kyrene terkejut dengan apa yang telah terjadi. Tangan baja raksasa kembali menghilang.

Kemudian tubuh Rhiyon dan Kyrene bersinar emas. Setelah itu kedua lambang magis emas dan perak menghilang. Sementara perisai yang membentang di belakang masih terus berdiri. Tubuh Elina melayang turun ke bawah dan Rhiyon menangkapnya. Tubuh sang putri kini masih bersinar emas, sama seperti tubuh Rhiyon dan Kyrene. Rhiyon heran dengan apa yang sedang terjadi.

"Let's move, Rhiyon. These shields will only remain for 15 minutes," kata Kyrene.

"Roger!" kata Rhiyon.

The Savior and The CreatorTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang