Sebuah hutan belantara yang luas terbentang di negara bagian Drakia Fercine, benua Elphata. Hutan ini membagi negara Drakia Fercine menjadi dua wilayah. Wilayah yang pertama memiliki luas ¾ dari area dan merupakan wilayah yang ditempati kota-kota dan desa-desa. Sementara itu wilayah yang kedua memiliki luas ¼ dari area dan merupakan wilayah yang kurang terjamah, terdiri dari berbagai hutan belantara dan gua-gua. Di hutan pembagi wilayah Drakia Fercine itulah kapal militer Galbadioz yang ditumpangi oleh Rhiyon, Frayn, Elina, Kyrene dan sejumlah tentara Galbadioz tim A-1 jatuh.
Malam itu hutan belantara tidak begitu gelap dan cukup terang karena bulan yang nampak adalah bulan purnama. Di tengah hutan, kapal militer Galbadioz jatuh dan mengalami kerusakan yang parah. Asap-asap hitam masih mengepul dari dalam kapal. Para tentara yang masih hidup telah terlihat sibuk di sekitar jatuhnya kapal, menyelamatkan apa yang bisa diselamatkan. Di luar sana juga terlihat Rhiyon yang sedang memeriksa sekitar hutan dengan menggunakan kacamata dan jam digital-nya. Tak lama kemudian Frayn terlihat keluar dari kapal. Ia menghampiri setiap tentara yang ada dan masing-masing tentara yang ditemuinya memberikan laporan kepadanya. Setelah itu Frayn datang menghampiri Rhiyon yang berdiri tidak jauh dari hadapannya.
"So, how is it, Rhiyon? Did you find anything about this forest?" tanya Frayn ketika ia telah tiba di samping kiri Rhiyon.
"Hmmm... I'm not sure, but---" ucap Rhiyon yang kemudian terhenti.
"Yes?" ucap Frayn.
"None of my tools can work in this forest," jawab Rhiyon yang mematikan kacamata digital-nya dan menoleh ke Frayn.
"What?!" tanya Frayn yang terkejut.
Frayn segera mengaktifkan kacamata dan jam digital-nya. Setelah beberapa detik, kacamata dan jam digital milik Frayn tidak bereaksi apapun.
"This is strange. These tools should be able to scan any places in the world," ucap Frayn dengan nada cemas. "Do you think that our tools might be just low on batteries?" tanya Frayn.
"But you should already know that our tools will recharge automatically when they are near low batteries," tanggap Rhiyon.
"Hhhh... ya, you're right, Rhiyon," Frayn menghela napas kemudian mematikan kacamata digitalnya. "So, do you think we can still get out from this forest?"
"I don't know, Frayn. This forest can not be located and---" ucap Rhiyon yang terhenti sejenak, "I have an uneasy feeling for this forest," lanjut Rhiyon agak gelisah.
"Hmmm... yeah, I feel there's something with this forest," setuju Frayn.
"Yes," tanggap Rhiyon.
"And we have to get out from this forest tomorrow morning no matter what happens," tegas Frayn.
"Yes," tanggap Rhiyon dengan mengangguk.
"Well, let's end this day with a sufficient rest, shall we?" ajak Frayn.
"Right," ucap Rhiyon.
Rhiyon dan Frayn beranjak dari tempat mereka dan pergi menuju ke perkemahan yang telah dipersiapkan oleh para tentara.
Di dalam sebuah tenda yang terang, Elina tertidur dengan didampingi oleh Kyrene yang menjaganya dengan sangat baik. Tak lama kemudian, Rhiyon dan Frayn datang masuk ke dalam tenda tersebut. Frayn menanyakan keadaan Elina kepada Kyrene. Nampaknya Elina hanya kelelahan dan akan baik-baik saja besok pagi. Frayn senang mendengar kabar tersebut dan mengucap selamat malam kepada Kyrene yang dibalas kembali. Frayn meninggalkan tenda dan ketika Rhiyon berbalik untuk keluar, Kyrene mengucap selamat malam kepada Rhiyon dengan ramah. Rhiyon berbalik dan setelah sejenak melihat Kyrene, ia membalas. Rhiyon pun meninggalkan tenda. Kyrene tersenyum melihat kepergian Rhiyon dan memalingkan pandangannya ke Elina yang tertidur dengan nyenyak.
KAMU SEDANG MEMBACA
The Savior and The Creator
Fantasía"Sebuah cerita fantasi yang mengisahkan tentang perjalanan tujuh individu baik dari ras manusia maupun ras bukan manusia dalam mencegah terjadinya kehancuran dunia." Pada saat kenangan-kenangan bergabung bersama... Pada saat mahkluk pembawa mala...