Rhiyon masih berdiam diri berhadapan dengan gadis ksatria kerajaan yang memergokinya di ruang besar yang berisikan kristal pelangi besar dimana sang putri asli Veen Atlantus tertidur di dalamnya. Gadis tersebut berambut hitam pendek seleher dan bermata abu-abu yang tegas. Ia berjalan mendekat ke arah Rhiyon dengan wajah sangat serius dan berhati-hati. Rhiyon dengan pelan memindahkan tangan kanannya menuju ikat pinggang senjatanya dan bersiap siaga dengan magitech gun di samping kanan pinggangnya itu.
"Who are you? From the looks of your uniform, you should be a Galbadioz soldier!" kata gadis itu dengan suara cukup lantang.
Rhiyon diam tidak menanggapinya dan hanya memandang terus kepada gadis di depannya yang semakin mendekat. Ia akhirnya berhenti di hadapan Rhiyon yang berjarak hanya sekitar 3 meter.
"How did you get in? You supposed not to be able to enter this areaonly the qu—-" kata gadis itu dengan nada heran.
"The queen and the princess, I know that," kata Rhiyon yang memotong ucapan si gadis, "and unfortunatelyI also can enter it," lanjut Rhiyon.
"It's... it's impossible," kata gadis itu.
"If it's impossible for me, then—-" kata Rhiyon sambil berbalik menghadap ke kristal dan memandangi sang putri yang sedang tidur di dalamnya, "how about you?"
"Uhhh... well,because I know some about magic stuffs, I can get through this ro—-" kata gadis itu yang segera terhenti dan terkejut. "Wait!!!"
Rhiyon menggerakkan tangannya menyentuh kristal pelangi besar itu. Seketika kristal tersebut bersinar dengan terang. Rhiyon segera mundur ke belakang.
"Wha... what is going on?" tanya gadis itu yang terkejut melihat kristal tersebut bersinar.
"How do I wake the princess?" tanya Rhiyon.
"What?!" kata gadis itu terkejut. "What do you mean?!"
"I don't have much time," kata Rhiyon berbalik memandang gadis tersebut. "I'm here to work on my mission, on the name of General Mac Foy, to search and take the princess to him," jelas Rhiyon dengan singkat.
"General Mac Foy? You mean Sir Rufford Mac Foy?" tanya gadis itu dengan terkejut.
"Yes," tanggap Rhiyon.
"I see. So Sir Rufford finally has realized it then. Thank goodness," kata gadis itu dengan lega.
"You know the general?" tanya Rhiyon.
"Yes, Sir Rufford is a best friend of the deceased King. He considered Lady Elina as his own daughter before and after the King's deathand—-" jelas gadis itu yang tiba-tiba terhenti sejenak. "Oh yes, forgive my bad behavior for I haven't introduced myself."
Gadis itu dipanggil dengan nama Kyrene Cherecare, seorang royal knight dan juga bodyguard dari Putri Elina Veen de Atlantus.
"I'm very glad to hear that you come to rescue the princess," kata Kyrene. "May I know your name?" lanjut Kyrene.
"Call me Rhiyon," jawab Rhiyon.
"Oh, yes, Rhiyon, then," ucap Kyrene.
"So—-" kata Rhiyon sambil berbalik kembali memandang kristal yang masih terus bersinar, "how to free the princess from this crystal?" tanya Rhiyon.
"Hhhh... I'm afraid I have to say thatonly the queen who can work on the crystal," kata gadis itu dengan nada khawatir dan gelisah.
"Is that so?" tanya Rhiyon.
KAMU SEDANG MEMBACA
The Savior and The Creator
Fantasy"Sebuah cerita fantasi yang mengisahkan tentang perjalanan tujuh individu baik dari ras manusia maupun ras bukan manusia dalam mencegah terjadinya kehancuran dunia." Pada saat kenangan-kenangan bergabung bersama... Pada saat mahkluk pembawa mala...