Frayn, Kyrene dan Gilbert masih belum juga bangun. Namun tak lama kemudian tangan kanan Frayn terlihat mulai bergerak. Kedua matanya berangsur-angsur terbuka dan kemudian bangun duduk. Untuk beberapa waktu ia berusaha mengingat apa yang terjadi dan ketika ia ingat, ia langsung melihat ke arah Kyrene dan Gilbert yang masih tertidur. Frayn pun kaget Rhiyon dan Elina tidak ada di sana. Tanpa basa basi, Frayn segera berusaha membangunkan Gilbert yang ada di dekatnya. Tak lama kemudian Gilbert pun terlihat bergerak dan matanya membuka perlahan-lahan.
Ketika ia sudah benar-benar siuman, Gilbert menanyakan apa yang terjadi pada Frayn sambil berusaha untuk duduk. Frayn menggeleng, tidak tahu apa yang sebenarnya terjadi. Frayn lalu melihat ke arah Kyrene yang saat itu juga sudah sadar dan mulai bangun duduk. Kyrene pun kaget ketika melihat Elina tidak ada. Saat itulah terdengar suara memanggil Frayn oleh Rhiyon. Dari arah yang berlawanan dengan Kyrene berada, Rhiyon dan Elina datang dengan berlari. Frayn dan Kyrene lega melihat Rhiyon dan Elina baik-baik saja.
"Yes, we're fine, but alas, we need to go right now, Frayn," ucap Rhiyon.
"What is going on?" tanya Kyrene heran.
"Monsters, a lot of monsters," jawab Rhiyon.
"Well then, if that's the case, let's hurry up!" ajak Frayn.
"But wait. How do we know that we won't end up being lost in this large cave?" tanya Kyrene yang nampak gelisah.
"Hmmm... about that---" gumam Frayn.
"If the problem is about finding ways, then you guys don't have to worry. Let me handle it," ucap Gilbert dengan tersenyum.
"Whaaa... you can?" kagum Frayn.
"Absolutely, since I have great skill in memorizing ways and places quickly and accurately," ucap Gilbert terlihat senang.
"Wowww... very nice, Gilbert. Okay then, let's go," ucap Frayn.
Maka rombongan pun bergerak ke arah dimana Rhiyon dan Elina datang dengan dipimpin oleh Gilbert.
Ternyata benar apa yang dikatakan oleh Rhiyon dimana monster-monster bermunculan dengan cukup sering. Awalnya jumlah yang muncul hanya 2 sampai 4 ekor saja. Namun semakin jauh mereka berjalan, monster-monster yang muncul mulai bertambah sangat banyak, bahkan mencapai belasan. Situasi tersebut sangat tidak menguntungkan karena hanya sedikit yang dapat membasmi para monster yaitu Rhiyon dengan menggunakan pedangnya (dimana keahlian bertarung Rhiyon yang hampir-hampir super serta penggunaan pedang yang nampak tidak membuat Rhiyon kelelahan, membuat Frayn terkejut), Frayn dengan magitech guns-nya yang ia gunakan dengan hemat dan tepat dan Kyrene dengan dagger kembarnya. Elina sendiri tidak mungkin memanggil Cheltra-Givar di area gua yang sempit seperti itu, oleh karena itu ia tidak bertarung dan selalu dilindungi oleh Kyrene yang sambil bertarung. Semua yang ada juga mengira Gilbert tidak bisa bertarung hingga Frayn menyuruhnya untuk berlindung bersama Elina.
Sampai akhirnya pada sebuah pertarungan yang terjadi, Gilbert menunjukkan kemampuan bertarungnya. Saat itu Rhiyon, Frayn dan Kyrene sudah selesai membasmi para monster dan mengira bahwa pertarungan sudah selesai. Rhiyon pun menghilangkan pedangnya kembali dan tiba-tiba suara geraman monster terdengar dari belakangnya. Seekor monster buas seperti serigala segera melompat dari kegelapan. Rhiyon yang kaget segera berbalik namun monster sudah dekat untuk menerjangnya. Frayn dan Kyrene berteriak memanggil Rhiyon. Saat itulah di udara, terlihat Gilbert melompat ke arah monster dengan cepat dan menggerakkan tangan cakarnya (kanan) melukai tubuh sang monster hingga ia mengerang kesakitan dan jatuh ke tanah. Gilbert juga segera mendarat di depan Rhiyon. Sang monster menggeram keras dan berlari ke arah Gilbert yang bersamaan maju berlari juga ke arah sang monster. Dengan melompat ke udara dan ber-salto, Gilbert meluncur ke bawah ke arah sang monster. Tangan cakarnya akhirnya menembus perut sang monster yang langsung berteriak gila hingga akhirnya mati. Gilbert mencabut tangan cakar kanannya itu dan sang monster pun jatuh ke tanah lalu hilang jadi debu.
KAMU SEDANG MEMBACA
The Savior and The Creator
Fantasía"Sebuah cerita fantasi yang mengisahkan tentang perjalanan tujuh individu baik dari ras manusia maupun ras bukan manusia dalam mencegah terjadinya kehancuran dunia." Pada saat kenangan-kenangan bergabung bersama... Pada saat mahkluk pembawa mala...