Bivera 1

446 49 11
                                    

Enjoy Reading🥰

Kini Abizar telah menduduki kelas 12 di SMA Negeri Merdeka.

Dia masih seperti sebelumnya,seperti biasa Abizar selalu memakai seragam kurang rapi bajunya yang selalu dikeluarkan dan lengan bajunya di gulung di atas lengan seolah seperti anak nakal,akan tetapi perawakannya tidak membuatnya nakal juga sebaliknya dia adalah sesosok yang alim selalu taat beribadah.

Wajah yang tampan dan rupawan,alisnya yang begitu tebal,hidungnya yang mancung dan tidak lupa senyumnya yang bikin para perempuan tergoda,nama panjangnya Abizar Risky Ramadhan.



Kini jam menunjukkan pukul 07:00 kurang tiga puluh menit lagi sekolah akan dimulai.Setelahnya bersiap-siap Abizar segera turun dari kamarnya menuju lantai bawah yang dimana tepatnya dia menuju ke ruang makan.

"Assalamualaikum abah,umi"
ucapnya sambil mencium tangan kedua orang tuanya.

"Waalaikumsalam sini Abi makan dulu sebelum berangkat"ucap uminya.

Abizar pun mengambil kursi dan mendudukinya.

"Abi kok gak makan nasi nak,ini umi udah siapin nasi"

"engga umi Abi makan roti saja karna jam sekolah udah mepet",umi pun memaklumi.

Setelahnya Abizar buru-buru bergegas berangkat,tak lupa pamit kepada orang tuanya.

Kini Abizar mengendarai motor ninja-nya.

Ia mengendarai di atas rata-rata sehingga laju kecepatannya semakin meningkat untung saja dia berkendara dalam keadaan jalan yang sepi.

sambil berkendara dia sering kali mendengarkan musik menggunakan headset bluetooth.

Sesampai di lokasi tujuan Abizar akan membelokkan motornya menuju arah gerbang masuk.

Tiba-tiba saja didepannya ada seorang cewe sedang berdiri didepannya dengan membelakangi kehadirannya,sontak saja Abizar mengerem dengan mendadak dan cewe itu pun menoleh dengan tatapan yang syok karna tanpa dia sadari hampir saja cowo itu menabraknya.

"Hey kalau berkendara hati-hati dong lihat-lihat ada orang apa engga jangan ngebut seenak jidat gak tau apa ini nyawa orang jadi taruhannya hampir aja gue mati gara-gara lo"protes wanita itu.

Tanpa di gubrisnya Abizar pun tetap melajukan kendaraannya sampai menuju parkiran,ia mendengar wanita itu masih saja mengomel meski ia sudah pergi.

Turunlah ia setelah memarkirkan motornya dilepasnya helm dan jaket kulit tersebut kecuali headset yang masih dipakainya.

Masuklah dia kedalam kelasnya yaitu 12 IPA 4 sambil berjalan menuju kelas selalu saja ada cewek-cewek yang melihatnya dengan kekaguman hingga dia mendengar omongan cewe-cewe disana

"aduh ganteng banget sih Abizar"

"woy damagenya gk ada obat"

"yaampun kapan gue bisa jadi jodohnya"

dan masih banyak lagi obrolan cewe-cewe tentang dirinya .

Sesampainya dikelas dikagetkannya dia sama teman sohibnya yang bernama Ridho yang tiba-tiba merangkulkan tangan di pundaknya

"Wey bro udah datang lo"

ia hanya mengangguk saja kemudian menuju bangkunya sambil tangan Ridho yg masih bergelayut di pundak Abizar

"udah sampe bangku gue nih tangan lo lepasin gih"pintanya.

"yaelah bro"pasrah Ridho akhirnya dia melepas tangan itu kemudian mengajak Abizar mengobrol entah apa yang mereka obrolin tiba-tiba wali kelasnya masuk.

"assalamu'alaikum anak-anak dimohon duduk ditempatnya masing-masing ya ibu mau memperkenalkan murid baru pindahan dari Jakarta,silahkan nak perkenalkan namamu"

Sebelum anak baru itu dibawa masuk kedalam kelasnya banyak anak-anak yang membicarakannya.

"Eh lo tau gak kalau dikelas ini ada murid baru"

"serius dia cowo atau cewe"

"pasti cakep tuh cewe"

"jangan sampe dia ngalahin kecantikan gue" omong anak yang sok cantik pada ujung bangku.

"Perkenalkan nama saya Alvera Permata bisa dipanggil Vera saya pindahan,dari Jakarta saya pindah ke Surabaya karena ikut papa saya tugas di kota ini "kenalnya sambil tersenyum.

"Oke silahkan kamu duduk di bangku kosong itu nak Vera"

setelah diliatnya bangku kosong itu dia kaget ternyata sekelas dengan orang nyebelin yang hampir menabraknya tadi dan tepatnya sekarang dia harus duduk didepan bangku pria itu,dengan berat hati dia menuju bangku itu sambil menatap tajam pria yang ada dibelakang bangkunya.

"Oke anak-anak kalau begitu ibu tinggal dulu kalian tunggu guru pelajaran kalian datang tanpa membuat kegaduhan. Ibu pamit assalamu'alaikum"

"baik bu, waalaikumussalam" ucap murid yang lainnya dengan kompak.

Abizar dapat merasakan cewe baru itu menatapnya tajam tapi ia fokus bermain hp sambil mendengarkan lagu menggunakan headset.

Ia tidak menghiraukan sama sekali cewe baru itu dia menganggap kalau itu biasa saja.

Tanpa ada responan dari pria itu Vera dengan hati yang berkecamuk ingin marah pasalnya dia hampir saja mati di tabrak cowo yang ada dibelakangnya,dia menoleh kebelakang kemudian memanggil cowo tersebut

"hey brengsek udah mau bunuh anak orang gak pake minta maaf malah nyelonong pergi aja"

tanpa ada responan lagi dia kemudian melepas headset yang dikenakan Abizar.

Abizar yang kepalanya awalnya nunduk di angkatnya kepalanya hingga bertatapan dengan Vera,mata mereka saling berpandang satu sama lain,tak berselang lama Abizar langsung mengambil alih headsetnya dari tangan Vera.

Vera pun sebaliknya merebut headset itu kemudian tiba2 dia hilang keseimbangan dan jatuh dipelukan Abizar sambil tangan mereka saling menggenggam headset yang ada di tangan Abizar dan mata mereka untuk kedua kalinya bertatap tatapan lagi.

Bersambung





Bantu vote and share biar ceritanya semakin panjang🥰🙏


Terimakasih buat yang sudah membaca🙏

BIVERATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang