Musim Gugur, 2007
"Annyeonghaseyo.." sapa seorang ibu muda sambil membawa kotak, kemudian seorang ibu yang umurnya tak berbeda jauh dengan ibu muda tadi tersenyum lebar melihat tamunya. Tetangga baru, pikirnya.
"Ahhh.. ini pasti nyonya Shim yang baru saja menikah dengan Yoo Dong Pil, benar?" Pertanyaan itu menyambut rona merah di pipi wanita yang dipanggil nyonya Shim.
"Mmm nde, perkenalkan saya Shim Jimin. Kami baru saja pindah ke rumah suami saya, salam kenal dan mohon bantuannya" ucapnya sambil membungkukkan tubuhnya 45 derajat.
Sang pemilik rumah membalasnya dengan senyum merekah, mata sipitnya ikut tersenyum bersamaan dengan bibirnya yang melengkung menampakkan garis senyum.
"Saya Uhm Sera. Sepertinya usia kita tidak jauh berbeda Jimin-ssi, kau bisa memanggilku dengan nyaman. Ayo silahkan masuk.." ucapnya sambil membuka lebar daun pintu bercat putih.
"ahh aniyo gwaenchana, saya hanya ingin menyapa sebagai tetangga baru. Dan ini ada sedikit kue buatanku, mohon diterima" Ucap Jimin sambil menyodorkan kotak yang dibawanya.
"Kau ini tidak perlu repot-repot, tapi terima kasih Jimin-ssi" ucap Sera sambil menyunggingkan senyum khasnya. Kemudian Jimin membalik sedikit tubuhnya sambil mendorong pelan gadis kecil yang tengah sibuk memakan kukisnya agar dapat berhadapan dengan Sera.
"Wah siapa ini, halo gadis cantik. Siapa namamu?" tanya Sera sambil mensejajarkan tubuhnya dengan gadis kecil itu.
"Lee Ji Ah imnida, usiaku 6 tahun" ucapnya riang dengan beberapa remahan kukis yang menempel disekitar mulutnya. Sera mengusap kepala gadis bernama Lee Ji ah itu dengan lembut.
"Sayang sekali anakku sedang pergi dengan ayahnya. Ji ah-ya kamu sepertinya seumuran dengan putra ahjumma, kalian bisa bermain bersama nanti" ucapan Sera disambut dengan anggukan Ji ah yang kegirangan.
"Bagaimana nanti malam kalian makan malam disini saja? Suami dan anakku pasti akan senang sekali berkenalan lebih dekat dengan tetangga baru kami. Dan akhirnya Dong Pil oppa juga melepas status dudanya dan memiliki gadis manis sepertimu" ucap Sera sambil mencubit gemas pipi bulat Ji ah membuat gadis itu tersenyum lebar dengan sisa kukis yang ada disela gigi depannya.
"Apakah tidak merepotkan Sera-ssi?" tanya Jimin dengan sedikit ragu.
"Tentu saja tidak. Kami senang akhirnya rumah itu memiliki nyawa, selama ini Dong Pil Oppa hanya pulang untuk mengambil pakaian kemudian pergi lama sekali. Jika dipikir-pikir rumah itu seperti rumah berhantu, dan hantunya adalah Dong Pil oppa" ucap Sera cengengesan.
"Kalau begitu kami pamit dulu Sera-ssi, sampai bertemu kembali. Dan terima kasih atas undangan makan malamnya" ucap Jimin sambil membungkuk, kemudian diikuti oleh Ji ah dibelakangnya.
Malamnya keluarga baru Dong Pil menggenapi undangan dari Sera, Ji ah berdandan rapi karena akan bertemu dengan teman barunya. Ia memakai baju terusan putih selutut dan sengaja menyematkan jepitan berwarna putih berbentuk pita dengan Mutiara ditengahnya.
"Nah Ji ah-ya ini Ki Joon, dia oppamu"
"Appa wae, kenapa dia harus memanggilku oppa?" ucap Ki Joon tak terima.
"Ji ah-ya kau lahir bulan apa nak?" tanya appa Ki Joon, mengabaikan anaknya yang sedang protes.
"Aku lahir dibulan Agustus Ahjussi, 6 Agustus"
"Kau lebih tua Ki Joon-ah, Nah panggil dia oppa Ji ah-ya"
"Nde Ahjussi, Oppa salam kenal" ucap Ji ah sambil membungkukkan badannya.
Namun Ki Joon hanya menatapnya malas. Kedua alis Ji ah berkerut, saat Ki Joon kembali menatapnya dengan tatapan mengejek dan sesekali membulatkan mata sipitnya untuk menakuti Ji ah. Bukannya takut, Ji ah justru menjulurkan lidahnya pada Ki Joon, membuat si anak laki-laki pemilik mata sipit itu kesal.
KAMU SEDANG MEMBACA
Sunflower (해바라기)
Random제자리걸음 너에게로 Aku berjalan di tempat ini, menuju dirimu 혼자 웃고 또 나 울고 있어요 이렇게 난 Aku tertawa sendiri dan menangis lagi, selalu saja begini 그늘 속 슬픈 해바라기 "Aku si sedih bunga matahari di balik bayangan" Song : Snsd - Sunflower