Bab 15

112 21 9
                                    

Jiah terkejut saat melihat lokernya kosong yang hanya ada beberapa buku, sweater pemberian bibi Uhm menghilang.

"Dimana sweaterku?" katanya panik, ia berusaha mencari disekitar lokernya.

Kemudian ia melihat ke segala arah, dan matanya jatuh pada Soyeon. Disana Soyeon memakai sweater yang sangat ia kenal. Benar, sweaternya! Dengan perasaan marah ia mengejar Soyeon yang sekarang berjalan keluar gerbang.

"KIM SOYEON!!" pekik Jiah. Namun sepertinya Soyeon tak mendengar, ia malah berjalan lurus untuk menemui Kijoon yang sudah menunggunya.

TAPP TAPP TAPP

Jiah berhasil meraih lengan Soyeon kasar. Soyeon membalikan badannya lalu menatap Jiah tajam.

"YAH APA YANG KAU LAKUKAN?" Tanya Kijoon terkejut.

"Kim Soyeon! Kau perempuan cantik dan kaya, tidak bisa dipercaya jika kau adalah seorang pencuri!! KENAPA KAU MENCURI SWEATERKU?!! CEPAT KEMBALIKAN SWEATERKU!!!" Teriak Jiah.

"SEKARANG INI ADALAH SWEATERKU!! KAU TAK BERHAK MEMINTANYA!!" kata Soyeon tak mau kalah.

"APA?!! SUDAH JELAS-JELAS INI MILIKKU!! KUBILANG CEPAT KEMBALIKAN SWEATERKU!!! APA KAU TULI?!!! INI SWEATERKU!!" teriak Jiah sambil berusaha merebut sweater itu. Air matanya mulai mengalir di kedua pipinya.

Kijoon hanya diam dan terus menatap Jiah. Meski Jiah sudah sering dibully, tapi baru kali ini ia melihat Jiah hingga menangis.

"ANDWE!!! INI PEMBERIAN IBU KIJOON!! YANG PANTAS MENDAPATKANNYA ADALAH AKU!! INI MILIKKU!" kata Soyeon, ia mulai mendorong Jiah kasar.

"SUDAHLAH!! KENAPA KALIAN SEPERTI ANAK KECIL HANYA KARENA SWEATER!!!" kata Kijoon.

Jiah kini menatap tajam pada Kijoon,"Mungkin menurutmu ini hanya sweater, tapi bagiku sweater ini sangat berharga!!! Aku tak bisa mendapat ini dengan mudah.. tidak seperti kalian!!! Kalian bisa mendapatkan segalanya dengan mudah!!" Kijoon teriam, "Bagiku hanya ibumulah satu-saunya orang yang menyayangiku didunia ini.." lanjut Jiah.

"Jangan bicara omong kosong!! ibu Kijoon sama sekali tidak menyayangimu!! TIDAK ADA SEORANGPUN DIDUNIA INI YANG MENYAYANGIMU LEE JIAH!!!" kata Soyeon

Kijoon menghela nafas, entah mengapa hati kecilnya menuntutnya untuk memarahi Soyeon.

"Soyeon hentikan, ini sudah cukup" kata Kijoon

"Apa?!" Soyeon menoleh pada Kijoon dengan tatapan tak percaya.

"Lepaskan sweater itu, itu bukan milikmu !" kata Kijoon pada Soyeon, tapi tatapannya tertuju pada Jiah.

Jiah hanya diam, ia tak percaya Kijoon bisa bicara seperti itu pada Soyeon.

"Tapi aku menginginkannya..." rengek Soyeon.

"Aku menyayangimu, banyak orang yang menyayangimu.. kau bisa mendapatkan yang seperti itu dari siapapun" lanjutnya. Namun Soyeon tetap tak mau melepasnya. Kijoon pun berjalan mendekat dan melepas paksa sweater itu.

"Ini!!" kata Kijoon sambil menyerahkan sweater itu pada Jiah.

"Shhh tak bisa kupercaya" kata Soyeon kesal, ia langsung berjalan kehadapan Jiah. Dan..

PLAKKK

Soyeon menampar wajah Jiah kasar.

"SOYEON!!!" pekik Kijoon, ia meraih tangan Soyeon dan berusaha menariknya mundur, tapi Soyeon tak menggubrisnya.

"Kau senang kan? Kijoon memarahiku dan lebih memilih membelamu!!!" kata Soyeon tajam.

Jiah hanya diam sambil menatap Soyeon tajam dengan mata yang berkaca-kaca

Sunflower (해바라기)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang