Bab 10

239 25 10
                                    

Sudah seminggu sejak pernyataan cinta itu, Ki Joon dan Ji ah masih saling diam. Parahnya lagi Ki Joon tak pernah lagi mau hanya sekedar menatap wajah Ji ah barang sedetik pun, sedangkan So yeon semakin menempel pada Ki Joon. Sejujurnya Ji ah enggan berdekatan dengan keduanya, namun So yeon selalu menariknya untuk ikut kemana pun mereka pergi dan tak mau mendengar penolakan dari Ji ah.

Hati Ji ah terasa diremas setiap kali mereka bersama dan bergelayut manja. Ji ah benar-benar iri. Seharusnya ia yang ada di posisi itu. Mengapa dulu saat Ki Joon berpacaran dengan gadis-gadis lain ia biasa saja, tapi kini saat Ki Joon sudah menyatu dengan So yeon hatinya benar-benar tak terima. Tapi nasi sudah jadi bubur, ia mengingat jelas wajah putus asa Ki Joon saat itu

Flashback~

"Kalau begitu....relakan aku" ucap Ji ah dengan berat hati, Ki Joon melotot ke arah Ji ah.

"MWO?" sahut Ki Joon dengan nada tak percaya, Ji ah berusaha keras menahan buliran air matanya yang perlahan hampir tumpah.

"Berikan alasan kenapa aku harus melakukan itu?" Ucap Ki Joon lagi sambil mencoba membuat Ji ah menatap matanya, Ji ah tak sanggup, Ji ah terlalu lemah untuk hal baru semacam ini, ini pertama kalinya Ji ah rasakan, cinta pertamanya.

"Ada gadis yang lebih mencintaimu lebih dariku, bahkan aku tidak yakin kalau aku mencintaimu" kata Ji ah berusaha sok tegar, Ki Joon menatapnya kecewa, kata-kata Ji ah mulai meremukkan hati Ki Joon dengan palu yang keluar dari mulut kecil Ji ah.

"Bagaimana kau tau perasaan orang lain kalau kau sendiri tak tau perasaanmu!" Ucap Ki Joon tegas, Ji ah terdiam kepingan kedua sudah jatuh dan pecah.

"Aku tau perasaanku! Aku cinta kau! YA! Tapi cintaku ini hanya sekedar cinta sahabat, aku rasa kaupun begitu" Ucap Ji ah tanpa melihat mata Ki Joon, air matanya mulai mengalir di kedua pipinya, membuat Ki Joon megenggam tangan Ji ah kencang.

"Aku melihatmu sebagai perempuan! cintaku padamu adalah cinta pria ke wanita!" Katanya sambil mengguncang bahu Ji ah. Ia mengingat memori kebersamaan bersama Ki Joon, akankah mereka tetap begitu setelah ini?

"Aku tidak bisa, satu-satunya yang tulus mencintaimu dengan cara seperti itu adalah So yeon, bukan aku" Ki Joon terdiam cukup lama untuk mencerna kata-kata yang keluar dari mulut Ji ah.

"So yeon? Jadi kau menjodohkan aku dengan So yeon, kau ingin aku menyukainya?" Kata Ki Joon dengan nada yang serasa menyayat hati Ji ah.

AKU CINTA KAMU!

Rasanya Ji ah ingin menjerit meneriakkan kata-kata itu. Tapi ia telah memilih jalan yang salah! Ji ah terlalu naif! membiarkan dirinya yang terluka, tetapi ia tak menyangka ini sangat menyakiti Ki Joon juga.

"Aku sudah berjanji pada diriku untuk tidak memaksamu tapi juga tidak menyerah, baiklah aku akan mencoba mencitai So yeon seperti keinginanmu" kata Ki Joon.

Hatinya benar-benar hancur sekarang! Ji ah sesegukan sekarang menangisi kebodohannya, kenaifannya, dan sikap sok tegarnya! Ia benar-benar bodoh!

"Sekali lagi aku tanya, apa kau tidak mencintaiku sebagai laki-laki?" Ucap Ki Joon lagi dan meminta Ji ah menatap matanya, Ji ah menarik nafas dalam, mengeraskan sementara hatinya sebelum hancur berkeping-keping.

"Ne, aku tak mencintaimu" katanya pasti, Ki Joon menatapnya sendu lalu berdiri dan berjalan ke arah pintu.

"Berhenti menangis kalau begitu, cobalah lebih jujur, dan tenang saja aku akan mencoba mencintai So yeon seperti keinginanmu" katanya sambil memutar kenop pintu, dia benar untuk apa Ji ah menangis kalau ia tidak mencintainya, tapi kenyataannya Ji ah mencintainya!

Flashback Off~

"Akhir-akhir ini kalian lebih dekat ya?" Tanya Jung Seok saat mereka berkumpul bersama dengan sahabat sekolah menengah, ia bingung mengapa Ki Joon lebih sering bersama So yeon.

"Jinjja? Apa kami terlihat begitu?" kata So yeon tersipu, Ki Joon tersenyum melihatnya.

"Jangan tanya-tanya dia, lihatlah So yeon jadi tersipu" kata Ki Joon sambil mengacak rambut So yeon, ugh mereka begitu romantis. Lagi-lagi Ji ah kehilangan serpihan hatinya yang dirasa sudah hilang setengah.

Jung Seok pulang Ketika ibunya menelpon untuk mengantarnya ke supermarket. Jangan tanyakan Seok Hyeong, tentu saja ia ikut pulang dengan sahabat karibnya. Kini yang tersisa hanya Ji ah, Ki Joon dan So yeon. Baiklah, mungkin ini waktunya untuk Ji ah pulang juga.

"Ji ah mau kemana?" panggil So yeon sambil menarik tangan Ji ah.

"Wae? Tentu saja pulang!" jawab Ji ah sambil berjalan pergi.

"Tau tidak? Sebenarnya aku berpacaran dengan Ki Joon" ujarnya ringan.

Ji ah menghentikan langkahnya, seakan ada petir yang menyambar hatinya, rasanya begitu perih. Jangan tanyakan sudah seperti apa hatinya. Mungkin sudah benar-benar hancur sekarang.

"Mwo? Eh a-ani.. maksudku selamat ya So yeon" kata Ji ah yang sebisa mungkin terlihat bahagia. So yeon tersenyum kemudian memeluk Ji ah sekilas. "Terima kasih" bisik So yeon tepat di telinga Ji ah.

"Benar-benar sudah berakhir" ucap Ji ah dalam hati, menahan perih yang terus datang bertubi-tubi.

TBC~

Sunflower (해바라기)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang