Kijoon berjalan menghampiri Seokjin
"Ada apa?" Tanya Kijoon datar.
"Bawa aku kerumah Jiah" kata Seokjin dingin tanpa membuang gagang permen yang ada di mulutnya.
"Apa? Untuk apa?" Tanya Kijoon.
"Tentu saja karena aku pacarnya... dan kudengar dia sedang sakit.." kata Seokjin.
Kijoon terdiam, "kau tidak bisa menemuinya..." kata Kijoon.
"Kenapa? Kau hanya perlu menunjukan dimana rumahnya" kata Seokjin.
"Haahhh Jiah sedang tidak ada dirumahnya!!! Tapi dia ada dirumahku!!" kata Kijoon sedikit membentak.
"APA?!!" pekik Seokjin terkejut membulat matanya.
"Sebaiknya kau tidak usah menemuinya.. Ibuku tak akan suka kau dekat-dekat dengan Jiah" kata Kijoon asal, sebenarnya ia hanya tak mau Seokjin menemui Jiah.
"Ahh pasti kau bohong... setahuku ibumu adalah orang baik dan menyayangi Jiah.. jadi mana mungkin dia melarangku menjenguknya" kata Seokjin ngeyel.
Kijoon terdiam, 'dia menceritakannya pada Seokjin?' batinnya terkejut.
"Ayolah kenapa kau tidak mengizinkanku?!! Jangan bilang kau cemburu padaku!!" kata Seokjin sambil mendelik.
Kijoon tergagap, "Aa.. apa maksudmu.. jangan bicara omong kosong!!! Wanitaku jauh dan jauh lebih cantik darinya" sangkal Kijoon.
"Cih.. cantik tapi hatinya tidak..!! Meski tidak begitu cantik tapi hati Jiah baik.. harusnya kau juga melihat sisi itu!! bukankah kau tetangganya? harusnya kau jauh lebih mengerti daripada aku!!" kata Seokjin yang sukses menyentil hati Kijoon.
"Aku hanya ingin menjenguknya.. setidaknya sakitnya akan berkurang saat ada seseorang yang perhatian dengannya.. biarkan Jiah hidup layak seperti yang lainnya!" lanjut Seokjin.
——-
Jiah menatap kearah jendela, terlihat rumah Jiah dari sana. Pikirannya terus tertuju pada appanya, entah apa yang sedang ia lakukan saat ini? Mencarinya atau tidak, memikirkan jika anaknya kesakitan atau tidak.
Tokk tokk tokkk
Terdengar suara pintu diketuk, Jiah menoleh dan melihat Kijoon masuk bersama seorang namja yang ia kenal.
"Seokjin-ssi.." Jiah tersenyum melihat sosok Seokjin, tidak bisa dipungkiri ia senang akan kehadiran orang itu.
Kijoon sedikit heran akan sikap Jiah yang terlihat begitu berbinar saat melihat Seokjin.
"Jiah-ssi.. " Seokjin duduk dikursi yang ada disamping ranjang Jiah lalu menatap lembut padanya.
"Bagaimana kau tahu jika aku disini?" Tanya Jiah.
"Aku bertanya pada salah satu teman kelasmu dan mereka bilang kau sakit.. makanya aku menemui Kijoon untuk menanyakan rumahmu" kata Seokjin. Jiah mengaguk paham.
"Aigoo.. pipimu kenapa?" Tanya Seokjin sambil memegang pelan pipi Jiah, membuat mata Jiah maupun Kijoon terbelalak.
"A..a ku.." Jiah tentu saja tak mau menjawabnya, ia berusaha sedemikian mungkin untuk menutupi masalah keluarganya.
"Appanya yang melakukan hal itu.." sahut Kijoon.
"APA?!!" Seokjin menoleh pada Kijoon dengan ekspresi terkejut.
Jiah hanya menunduk, "Appa tirinya memukulnya sampai dia pingsan" lanjut Kijoon, tatapannya lurus kearah Jiah.
Seokjin kembali menoleh pada Jiah, ia melihat tubuh Jiah dan dia baru menyadari jika terdapat banyak luka memar disana.
![](https://img.wattpad.com/cover/279334483-288-k536660.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
Sunflower (해바라기)
Random제자리걸음 너에게로 Aku berjalan di tempat ini, menuju dirimu 혼자 웃고 또 나 울고 있어요 이렇게 난 Aku tertawa sendiri dan menangis lagi, selalu saja begini 그늘 속 슬픈 해바라기 "Aku si sedih bunga matahari di balik bayangan" Song : Snsd - Sunflower