• 4 •

6.6K 400 26
                                    

| 𝐒𝐞𝐥𝐚𝐦𝐚𝐭 𝐌𝐞𝐦𝐛𝐚𝐜𝐚 |

.

.

.

"Hiks.. Hikss.."

"A-Aku ingin bertemu Papa hiks, Papa ada dimana?"

Sudah 2 hari sejak Naruto hilang, Naruto dan Hinata sudah sah bercerai, membuat Hinata dan Kina pergi meninggalkan kediaman Uzumaki. Saat mendapat kabar Ayahnya pergi dari Yami Naruto, Himawari menjadi murung dan setiap malam menangis karena merindukan Ayahnya.

Boruto hanya bisa menatap sendu adik kecilnya itu, begitu juga dengan Sarada yang menenangkan Himawari. Sarada? Ya, Boruto menawarkan Sarada dan Sasuke untuk tinggal dirumah nya, agar mereka meninggalkan Sakura dirumah Uchiha yang lama.

"Beritahu aku, dimana Naruto?" ucap datar Sasuke pada lawan bicara nya.

Yang ditanya hanya menatap dingin sambil mengeluarkan aura kelam nya, membuat Sasuke harus berjaga-jaga.

"Kenapa aku harus memberitahu mu?" balas Yami.

"Apa kau tidak kasihan pada Himawari?"

"Heh, untuk apa? Dia putrinya Naruto, bukan putri ku"

Yami melangkahkan kaki nya meninggalkan Sasuke yang terdiam mendengar ucapannya. Ia memperhatikan BoruSara yang mencoba membujuk Himawari sarapan.

"Aku mau nya Papa hiks.." ucap Himawari, menutupi wajah nya yang menangis dengan tekukkan lutut nya.

"Himawari-chan" suara lembut Yami, membuat Himawari mengangkat wajah nya.

BoruSara hanya diam melihat Yami yang mencoba menenangkan Himawari, sedangkan Sasuke sudah pergi menemui Shikamaru untuk mencari sang Nanadaime.

"Mama akan mencari Papa, tapi Hima-chan harus makan dulu ya  setelah itu pergi menjalankan misi. Hima-chan tidak ingin ketinggalan misi pertama kan?"

"M-Mama akan menjemput Papa?" tanya Himawari, yang masih sesenggukan.

"Hm.. Tapi Hima-chan harus melakukan apa yang Mama bilang tadi" ucap Yami, sambil menghapus air mata Himawari.

"Umh.. B-Baiklah Hima akan makan dan melakukan misi, t-tapi Mama suapin ya"

"Baiklah, Sara-chan ambilkan sarapan Himawari tadi"

Sarada pun memberikan sarapan Himawari para Yami dan meninggalkan kedua orang itu, bersama Boruto.

"Boruto, kita harus mencari Naru-sensei sekarang. Para Anbu itu sama sekali tak bisa menemukan Naru-sensei dimana pun" seru Sarada, saat mereka sudah sampai dikamar Boruto.

"Kau benar Sarada, kita harus membujuk kegelapan Tou-chan itu untuk memberitahu keberadaan Tou-chan. Karena sensei tidak bisa mendeteksi chakra Tou-chan sama sekali" balas Boruto, sambil memikirkan cara untuk berbicara pada Yami yang dingin dan datar itu.

Tuk.. Tuk..

Tiba-tiba sepasang kekasih itu tersentak mendengar ketukan di jendela, yang ternyata adalah Mitsuki. Boruto pun membuka jendela kamar nya agar rekan setim nya itu bisa masuk.

"Aku mendengar dari ular mata-mata ku, bahwa Nanadaime masih belum ditemukan" ucap Mitsuki.

"Hn, kami masih mencari cara untuk membujuk Mama bicara, aku yakin dia pasti tau dimana Naru-sensei" ucap Sarada.

back to a different pastTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang