Chapter 3

864 136 7
                                    

LOVE PSYCOPATH
NANON X CHIMON

***

Chimon baru saja kembali dari membeli makan bersama dengan Fiat. Ia juga membelikan makan malam untuk Nanon karena dia paling malas diajak keluar.

Mereka melewati gedung sekolah. Pukul delapan malam sekolah terlihat begitu menyeramkan dan mencekam. Meski sinar penerangan ada di setiap sudut gedung namun tetap saja aura horornya sangat terasa apalagi setelah terjadinya insiden pembunuhan itu.

Fiat bergidik tiba-tiba sambil memegangi tengkuk nya.

"Kenapa lo?"

"Merinding anjir nih sekolah jadi makin serem aja. Udah bangunannya tua ditambah--"

"Stop! Lo apa-apaan sih malah ngomongin gituan ditempat ini." Chimon menyela dengan omelannya.

Tak dipungkiri dirinya juga tengah menahan takut sekarang, bulu kuduk nya juga sudah mulai berdiri namun ia menyembunyikan ketakutannya dalam diam. Tapi Fiat malah justru mengungkapkan nya ditengah ketakutan mereka membuat Chimon kesal.

"Yaaa gue kan cuma menyampaikan perasaan doang." ujar Fiat membela diri.

Chimon memutar matanya kesal, "Sama aja tau."

Sett~~

"Apaan tuh!"

"Hah apaan?!"

Chimon memincing waspada saat sekelebat bayangan orang melintas di perempatan koridor. Ia reflek menghentikan langkahnya dengan mata menatap lurus. Namun beberapa detik lamanya, sosok yang ia yakini dilihat tadi tidak ada.

Wajahnya mengeryit heran, "Gue.. kaya liat orang lewat dah." lirih Chimon.

Fiat sontak merapatkan tubuhnya pada pemuda manis itu. Merangkul lengan Chimon erat, "Nggak usah nakut-nakutin anjirr." hardik Fiat.

Hanya tatapan jengah yang Chimon berikan saat melihat sahabatnya itu terlihat sangat ketakutan. Kemudian pandangannya kembali pada titik tadi.

"Kaya Nanon.."

"Hah? Jangan-jangan itu penjahat yang udah bunuh temen-temen sekolah kita? Dia lagi beraksi!" Fiat melotot ke Chimon dengan tatapan terkejut.

Pletak!

Jitakan kesal itu Chimon berikan, "Gue bilang Nanon! Napa jadi penjahat sih."

"Ya...maap gue kan gak denger." Fiat membela diri lagi. Matanya kembali mengawasi sekitar dengan waspada, takut-takut jika saja tiba-tiba hantu berwajah hancur muncul di depan mukanya. Ini karena Fiat terlalu sering nonton film horor dengan First.

Karena suasana semakin mencekam, dan hawa semakin horor mereka pun mempercepat langkahnya untuk segera sampai ke kamar.

Begitu sampai di area asrama, Chimon menyuruh Fiat pergi ke kamar duluan karena Chimon harus mampir ke kamar Nanon untuk memberikan makanan yang di beli nya tadi. Bukannya menurut Fiat justru menuduhnya yang tidak-tidak.

"Jangan lama-lama gue takut dikamar sendirian." pesan Fiat sebelum berpisah.

"Penakut. Sana ah!" usir Chimon.

"Pasti mau pacaran dulu ya?! Ngaku lo. Dasar bucin." tuduh Fiat.

"Heh lontong sayur! Gue mau ngasih makanan ini bukan pacaran oon." Chimon yang kesal sudah mengangkat tangannya ingin sekali memukul kepala temannya ini.

"Halahhh ya kan sambil-sambil."

"Bacot ah. Sono balik dulu!" Chimon pun mendorong tubuh Fiat agar segera menjauh.

LOVE PSYCOPATH [Completed]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang