LOVE PSYCOPATH
NANON X CHIMON***
"Akkhh~!!"
Patrick memekik pelan saat mendengar teriakan melengking Phuwin tadi. Kepalanya terasa sakit. Patrick meringis merasakan pusing di kepalanya. Kesadarannya belum sepenuhnya pulih saat tubuhnya merasakan dingin akibat lantai toilet sebagai alasnya tergeletak. Ia merasa pergerakannya terbatas begitu sadar tangannya terikat kebelakang dan kaki yang juga terikat kuat.
"Pat." panggil Phuwin parau. Tubuhnya bergerak terseok untuk mencapai Patrick yang berada beberapa centimeter darinya.
Menyadari suara familiar itu, suara yang beberapa hari ini membuatnya cemas, suara melengking khas Phuwin yang kini terdengar lemah, Patrick menoleh ke asal suara. Mata kecilnya membelalak sempurna melihat Phuwin dengan keadaan senasib seperti dirinya. Hanya saja Phuwin terlihat jauh lebih kacau dengan penampilan yang sudah berantakan dan kotor.
"Phuwin!"
"Maaf.. maaf Pat, gara-gara aku kamu jadi terseret kesini." Phuwin mulai mengungkapkan kata-kata yang Patrick tidak mengerti. Bahkan Patrick belum begitu mengerti kenapa dirinya berada di tempat kumuh dengan tubuh terikat bersama Phuwin.
Tunggu. Bukankah Phuwin pulang ke Phuket?
Matanya kembali membola sempurna, "Phu! Kenapa kamu ada disini, kenapa kita disini? Kenapa-"
"Berisik amat bocah."
Suara berat menyela pertanyaan beruntun dari bibir Patrick. Kedua pasang mata menoleh pada Nanon yang berdiri dengan angkuh, kedua tangannya terlipat di depan dada. Mata tajamnya menatap remeh dua remaja malang yang tergeletak di bawa kakinya.
Patrick yang paling terkejut sekarang, Nanon berdiri menjulang disampingnya dengan tatapan remeh.
"P-Phi Nanon?"
Patrick kini bisa mengingat terakhir kali malam itu bertemu Nanon di tangga asrama saat hendak ke kamar Fiat mengambil charger. Saat itu Nanon memang berpenampilan mencurigakan namun Patrick berpikiran positif awalnya, sebelum tengkuknya dipukul keras hingga dirinya tidak sadarkan diri.
"Hmm.. Phuwin yang minta gue bawa lo kesini, dia butuh temen katanya." Nanon mengangguk dengan mengarang cerita seenaknya.
Phuwin menggeleng kuat, "Bohong! Pat, dia itu iblis! Dia yang udah bunuh orang-orang disekolah selama ini."
Nanon beralih, mendekat pada Phuwin dan berjongkok didepannya. Menoyor kepala Phuwin kasar "Bacot bener bocah, bisa diem ga sih lo."
Tubuhnya berputar lagi mengahadap Patrick yang masih kebingungan dengan yang terjadi, suasana mendadak mencekam.
"Lepasin Phuwin!" Teriak Patrick.
"Kalo gue lepasin dia emang lo mau gantiin nyawa dia pake nyawa lo?" Tanya Nanon basa-basi tentu saja , karena Nanon akan merenggut nyawa keduanya.
Glekk!!
Patrick menelan ludah kasar mendengar ucapan Nanon. Nanon yang melihat ekspresi takut Patrick mengeluarkan tawa remehnya, "Payah. Gitu aja takut.."
Phuwin dan Patrick saling berpandangan, seolah sedang bertukar pikiran.
"Gausah kebanyakan drama kalian, kaya drama korea aja tatap-tatapan didetik detik terakhir. Kalo di drama keliatan romantis, kalo kalian malah menjijikkan, tau gak."
"Phi sebenernya ada apa ini, kenapa Phuwin di sekap, gue juga. Jadi selama ini Phuwin gak pulang ke Phuket tapi diculik lo? Dan yang bunuh orang-orang di sekolah itu lo juga?" Patrick dengan segala keberanian yang ada melontarkan pertanyaan beruntun untuk menjawab semua rasa penasaran yang bersarang di otaknya. Terlalu tidak percaya jika Nanon memang pelakunya.
KAMU SEDANG MEMBACA
LOVE PSYCOPATH [Completed]
Mystery / ThrillerNanon Korapat, seorang psikopat penuh ambisi dan tak terbantahkan, berambisi memiliki pemuda manis yang berhasil menarik perhatiannya bernama Chimon Wachirawit. Obsesinya terhadap Chimon membuat Nanon mengklaim Chimon miliknya seutuhnya dan akan mem...