Taeyong tiba tiba berpindah ke dimensi lain, yang sangat berbeda dengan dimensi yang dimilikinya sendiri, banyak hal yang tidak terduga dan hal yang lebih kejam daripada yang ia imajinasikan
Bisakah taeyong bertahan hidup di Dirus dan kembali ke Ely...
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Menara kecil dengan sisi tembok yang terpahat dari batu menambah suasana suram ditengah kegelapan
bau anyir tidak bisa lagi disingkirkan dari tiap indra penciuman orang yang ada disana, sekeliling menara banyak ditemukan sisa tubuh manusia yang berserakan.
bagi Taeyong, aroma yang ada di area ini lebih buruk daripada area dimana ia pertama kali tiba di Dirus.
"area kecil yang paling kubenci" celetuk Jisung sambil mengibaskan telapak tangannya di depan muka
"jangan mengeluh dan cepat bergerak, ini area yang sangat berbahaya" tegas Jaehyun yang memimpin jalan didepan.
Sedikit yang Taeyong tahu dari Jaehyun tentang area ini, bahwa area ini memang tidak memiliki monster dengan kekuatan besar karena banyak dari mereka yang mulai punah, tapi area ini akan memunculkan asap beracun berwarna ungu yang dimana saat dihirup akan membuat siapa saja langsung lumpuh total,
dan tentu asap beracun itu tidak berlaku dengan Lucas yang bisa menyembuhkan dirinya sendiri.
tetapi dengan bonus jika berhasil keluar dari area ini, mereka akan bertambah kuat.
"aku hanya pernah datang kesini 2 kali, dan itupun hanya lewat tapi aku sudah harus kehilangan nyawa adikku disini, kalau hari ini aku mati dan kalian lolos, aku mohon kembali dan seret mayatku keluar, aku tidak ingin membusuk di area ini ya" ucap Jisung yang tidak ditanggapi oleh siapapun
kemungkinan Jaehyun dan Lucas mencoba berpikir positif dan bisa lolos tanpa harus mengorbankan siapapun, dan Taeyong yang merasa bersalah karena dia lah yang alasan kenapa mereka semua harus ke tempat berbahaya ini.
"kumohon ingat kata-kataku, jika kita berhasil menemukan cara untuk membuatku kembali ke Elysian, aku juga akan membawa kalian, inilah janjiku" tegas Taeyong yang mencoba memecahkan keheningan dan rasa takut yang melanda
semua yang ada disana menjadi lebih semangat, karena memang itulah balasan yang mereka inginkan dari awal.
terdengar licik, tapi siapa yang benar-benar ingin mempertaruhkan nyawa hanya untuk melihat kepergian dan kebahagiaan orang lain,
sedangkan diri mereka yang sudah bersusah payah tetap terkurung di dunia yang dipenuhi mimpi buruk.
"kalau kau mengingkari janji itu, aku akan membunuhmu dengan tanganku sendiri" tegas jisung sambul menodongkan anak panahnya didepan wajah Taeyong.
◐
Benar kata Lucas, tempat ini banyak terdapat buku buku tanpa judul, dan isinya tidak lain hanyalah tumpukan kertas lama tanpa ada tulisan.
sampai akhirnya ada 1 buku yang menarik perhatian Taeyong,
buku kecil dengan sampul berwarna ungu tua, bergambar dua bulan sabit yang saling berhadapan, tergeletak tidak jauh dari pojokan ruangan yang ada didalam menara itu.
Taeyong mendekat kearah buku itu dan mengambilnya, dibuka dan dilihatnya halaman tiap buku itu dengan kebingungan
pasalnya, hanya dua dari halaman itu yang berisi tulisan dengan bahasa yang tidak bisa dimengerti oleh Taeyong
"TUTUP HIDUNG DAN LARI!" teriak Lucas yang menyadari asap berwarna ungu mulai terlihat
"keluar dari gerbang belakang!" perintah Jaehyun yang menyusul teriakan Lucas langsung dipatuhi,
mereka semua langsung berlari keluar dengan menutup hidung mereka mencoba untuk tidak menghirup udara disana sedikitpun
Taeyong juga ikut berlari dengan tetap membawa buku kecil tadi ditangannya.
◐
"lolos!" teriak Lucas bahagia melihat asap ungu itu sudah tidak bisa menjangkau dirinya dan yang lain,
"sembunyi"
"hah?"
"cepat cari tempat untuk bersembunyi!" tegas Jaehyun kembali
walaupun kebingungan mereka tetap mematuhi perkataan Jaehyun, karena mereka yakin Jaehyun tidak mungkin memerintah tanpa alasan, instingnya sangat kuat.
"bagaimana dengan tempat ini?" tanya Taeyong yang menemukan semacam ruangan kecil yang terbuat secara alami di bawah pohon besar yang ada didepannya
tanpa basa-basi Jaehyun langsung masuk diikuti dengan yang lain.
sudah agak lama mereka berdiam dibawah pohon itu tanpa bersuara melihat Jaehyun yang gelisah dan melirik area sekitar pohon dengan seksama
"ada yang menemukan mereka?"
"apa mereka terus berlari?"
"tidak ada jejak apa-apa"
"bagaimana bisa mereka sadar kita didepan?"
"manusia kali ini semakin pintar"
"mungkin saja mereka sudah mati di menara, kita harus mengecek kembali dan membawa kepala anak luar itu pada tuan"
suara-suara berat itu jelas bukan suara manusia, entah monster jenis apa yang sebenarnya mengincar mereka,
tetapi dengan percakapan singkat itu, sudah bisa disimpulkan bahwa monster-monster itu sudah menunggu mereka di gerbang depan menara saat mereka sedang mengacak-acak buku di dalam menara.
selang beberapa waktu Jaehyun mulai angkat suara "kita harus lebih waspada, monster itu bisa berpindah area dan mereka ada banyak, bisa saja mereka mulai meniru salah satu dari kita"