IX

58 34 11
                                    

FLASHBACK

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

FLASHBACK

Taeyong sibuk mencari buku dengan Lucas dan Jaehyun yang membantunya

walaupun yang bisa membaca hanyalah Taeyong, 2 pria lainnya membantu dengan mencari 'coretan' pendek dan melaporkannya pada Taeyong.

Jisung, di sisi lain menara sibuk mencakar-cakar setumpukan tanah

menurut Jisung menara ini tidak banyak berubah, hanya mayatnya saja yang bertambah.

kenangan pahit dan tingkat bahaya yang tinggi disini tidak membuat Jisung takut untuk terpisah dari yang lain dan mencari kesibukan sendiri.

di sisi yang berlawanan dengan temannya, tangannya yang mahir dalam panahan itu tidak berhenti menggerayai tumpukan tanah yang ia yakini adalah bekas tubuh adiknya.

"harusnya disekitar sini"

.
.
.
.
.
.
.
.
.

kalung dengan liontin batu alami yang daritadi dicari Jisung ketemu, kalung itu pernah Jisung buat asal-asalan untuk adiknya

dia berdiri dan memandangi kalung itu dengan seksama, sudah lama sekali tidak melihatnya.

ini satu-satunya peninggalan dari adiknya yang pernah ia tinggal disini,

bukannya jahat, Jisung kecil yang selalu bersama adiknya itu pernah kesini tanpa tahu apa apa tentang bahaya area ini

dia juga tidak ada insting untuk membunuh adiknya, tapi namanya juga anak kecil, selalu mementingkan dirinya sendiri sebelum orang lain

saat dulu ia lihat asap ungu itu mulai menyelimuti area menara, dia ketakutan dan lari duluan dengan mengira adiknya yang juga masih kecil itu bisa mengejarnya

saat dia ada di luar area, dia tersadar dan ingin kembali masuk ke area itu untuk menjemput adiknya

dengan keadaan area yang masih di selimuti asap dia hampir masuk kembali ke area itu,

sebelum akhirnya ada orang lain yang menahannya dan menjelaskan tentang area menara itu.

Jisung sangat sedih, tapi semenjak dia bertemu dengan Lucas dan Jaehyun perlahan semuanya menjadi kenangan pribadi yang punya kesan tersendiri untuk Jisung

dia berharap semoga adiknya mengerti kenapa Jisung yang secara tidak sengaja itu sudah membunuhnya.

"sedang berkabung?"

"kalung yang indah, boleh kuambil?" lanjut makhluk bersuara berat yang ada dibelakangnya

dengan posisi berdiri dan leher yang sudah dipegang dari belakang Jisung sudah tidak bisa melakukan apa-apa

"jangan kalungnya" jawab Jisung dengan suara yang pelan tapi masih terdengar

"kalau begitu kuambil saja nyawamu"

Jisung diam tidak menjawab makhluk yang sekarang sedang terkekeh dibelakangnya

dia ketakutan juga tidak bisa melawan, sekali dia bergerak bisa saja darahnya langsung diserap habis.

"lihat disana, tidak ada yang mencarimu, mereka semua lebih suka dengan anak baru itu" kata makhluk itu dengan mengarahkan dagu Jisung kearah Lucas dan Jaehyun yang sedang sibuk membantu Taeyong

"kau mati pun mereka tidak akan ada yang pe-"

"bunuh saja" potong Jisung yang membuat makhluk dibelakangnya langsung tersenyum lebar menampilkan deretan gigi runcingnya dengan beberapa air liur yang sudah menetes area mulutnya

"apakah kau tahu jika orang itu semakin kuat dia akan semakin enak disantap, kau memang tidak sekuat temanmu yang berpedang dua itu tapi kalau kau menyerahkan diri apa aku akan menolak?"

"tentu saja tidak" finalnya dengan langsung mencekik leher Jisung.

Mata Jisung terbelalak, mulutnya terbuka, perlahan sekujur tubuhnya memucat dengan urat nadi yang bermunculan dan berdenyut seperti ulat kecil, tarikan darah yang memusat kearah leher yang ada di genggaman makhluk itu membuat beberapa darah memancar dan keluar dari mulut dan hidungnya.

"TUTUP HIDUNG DAN LARI!" suara Lucas yang berteriak mengalihkan atensi makhluk itu

tubuh Jisung yang tadinya ia pegang langsung dihempaskan kearah dinding menara disampingnya dan langsung melangkah menjauhi Jisung dengan perlahan mulai berubah dirinya mengikuti fisik dan rupa Jisung.

"mungkin ini pembalasan dari adikku" monolog Jisung yang terbaring lemah di nafas terakhirnya

Dimension ╏ Lee Taeyong ✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang