#69 Jimin, Kok...

914 167 121
                                    

GREATEST OF ALL TIME
A BTS Fanfiction
Kim Taehyung X Park Jimin

Genre : Slice of Life, Drabble, Fluff
Chapter : #69 Jimin, kok...
Words count : 0.5K+
Disclaimer : All of BTS members belong to their agency and parents, storylines are from various sources (mostly on twitter), original writing is mine.

***

Taehyung tak henti-hentinya tersenyum dan bahkan sesekali terkikik sejak ia terbangun tadi. Mengingat kembali bagaimana KFC pertamanya dengan Jimin semalam, yang mana Jimin benar-benar mengiyakannya. Kalau mau dibocorkan sedikit bagaimana ceritanya, Jimin berulang kali menutup wajahnya dengan kedua tangan dan merengek, "Aku maluu...."

Ya, bagaimana tidak gemas? Taehyung juga jadi harus berulang kali mengecup dahi, pipi, atau pun bibir Jimin sebelum berlirih, "Nggak apa-apa, Jimin. Kamu cantik."

Meski pesanan Taehyung yang kedua digagalkan karena Jimin sudah kelelahan dan terlelap duluan, Taehyung sama sekali tidak protes. Dia bilang begitu cuma untuk menggoda Jimin saja, kok. Lagi pula Taehyung menerima pesanannya dengan lembut dan sama sekali tidak menyakiti Jimin, dan Taehyung benar-benar puas.

"Taehyuung!" Tiba-tiba Jimin, yang baru saja keluar dari kamar mandi, menyerukan nama Taehyung. Yang dipanggil menoleh untuk mendapati Jimin sudah segar keluar dari kamar mandi. Pacarnya itu menghampirinya duduk di atas sofa dengan memajukan bibir bawahnya.

"Kenapa, Jimin? Masih... sakit?" tanya Taehyung berhati-hati.

Jimin menggeleng. "Sedikit, tapi bukan itu. Stempelnya kenapa banyak sekali? Aku jadi terlihat seperti habis diserang ratusan nyamuk sebesar ibu jari!"

Taehyung melirik leher Jimin, juga bagian punggung atas Jimin yang sedikit mengintip dari balik kausnya, dihiasi cukup banyak stempel merah hasil karya Taehyung. Taehyung melarikan tangannya untuk mengusap leher Jimin dan terkekeh pelan. "Yang satu itu tanda kepemilikan, sisanya yang lain tanda kamu penipu."

Serta-merta Jimin mendelik. "Kenapa aku penipu?!"

"Aku pesan empat kopi nggak dikasih," sambar Taehyung, "Minta refund KFC dua juga cuma dikasih satu."

Mendengar kata KFC membuat sensasi panas menerjang wajah dan telinga Jimin. Rasa malu pun menyerang dirinya, terlebih saat Jimin tidak sengaja teringat bagaimana semalam dia berkali-kali kelepasan mengeluarkan suara aneh (menurutnya). Lantas Jimin menjatuhkan kepalanya pada pundak Taehyung, menyembunyikan wajahnya di sana. "Aaa aku maluuu!!"

"Loh, kenapa malu?" Taehyung menggenggam tangan Jimin yang meremat kaus hitamnya. Ia tak dapat menahan tawanya melihat tingkah Jimin.

"Jangan lihat aku, aku malu sama Taehyung!"

"Hahaha!" Tawa Taehyung semakin menjadi-jadi. "Kok lucu, sih, malu sama aku tapi sembunyinya di dadaku juga."

Jimin menggeleng cepat dan merengek tidak jelas. Biar gerakan kepalanya membuat Taehyung merasa geli, tapi Taehyung juga tidak protes. Malah dia merengkuh tubuh Jimin dengan tangan kirinya, selagi tangan kanannya mengusap kepala Jimin. "Ya sudah, sembunyi saja. Aku nggak bakal cari sampai kamu nggak malu lagi."

"Heum."

"Tapi, jangan lama-lama ya, Jimin. Nanti sore aku juga harus lanjut mengerjakan tugas sama kelompokku di rumah temanku," sambung Taehyung, "Ah, iya. Pulangnya aku juga harus beli cemilan kucing buat anak-anak kita."

"Aaa, nggak mauu!" Genggaman kedua tangan Jimin pada kaus Taehyung semakin mengerat. "Nggak boleh pergi, aku nggak mau ditinggal sama Taehyung...."

"Eh?" Taehyung tertegun menyaksikan reaksi Jimin. Di hari-hari biasanya, Jimin memang tidak jarang mengomel dan merengek saat Taehyung meninggalkannya sendirian di rumah, tapi kali ini terasa sedikit berbeda. Jimin biasanya terkesan galak dan memerintah, namun saat ini Jimin terdengar seperti memohon. Sejak kapan Jimin jadi semanja ini?

"Cuma sebentar, Jimin. Aku bukannya mau pergi keluar negeri untuk selamanya kok, hehe. Nanti malam aku pulang."

"...aku mau ikut Taehyung." Jimin sedikit menolehkan kepalanya, membiarkan sebagian wajahnya terlihat.

"He? Kamu mau ikut aku kumpul sama teman-temanku?"

"Iya." Jimin menegakkan tubuhnya untuk menatap Taehyung. "Aku nggak bakal dicuri, kok! Nanti aku pelototi kalau ada teman Taehyung yang genit, soalnya aku cuma punya Taehyung!"

Taehyung memandang Jimin tidak percaya. Kok gemasnya jadi overload begini?

"A-aku juga janji nggak bakal nakal!" Jimin menarik ujung kaus Taehyung. "Ya...? Jimin ikut, ya...?"

Taehyung menelan ludah. Gila. Efek samping satu KFC nggak main-main, ternyata.

***

Enjoy!

Greatest of All Time [VMIN]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang