#62 Jimin, Jangan Potong Bawang

646 157 32
                                    

GREATEST OF ALL TIME
A BTS Fanfiction
Kim Taehyung X Park Jimin

Genre : Slice of Life, Drabble, Fluff
Chapter : #62 Jimin, Jangan Potong Bawang
Words count : 0.5K+
Disclaimer : All of BTS members belong to their agency and parents, storylines are from various sources (mostly on twitter), original writing is mine.

***

"JIMIN, JIMIN, JIMIN!"

Sebetulnya Taehyung menyebut nama Jimin jauh lebih banyak dari yang tertulis, namun biarkan saja seolah dia hanya memanggilnya tiga kali sebab kenyataannya nama Jimin sudah disebutnya sebanyak satu paragraf penuh.

Jimin, dengan celemek hitamnya, yang tengah memotong bawang bombai untuk Spaghetti makan malam bersama terakhir mereka (setidaknya untuk semester ini), terpaksa harus menghentikan kegiatannya untuk mengalihkan atensinya pada pemuda yang meneriaki namanya.

Taehyung sudah berdiri tepat di samping kanannya, dan saat Jimin hendak bertanya ada apa, pemuda Kim itu lebih dulu menyambar pisau dari tangan Jimin dan mendorong tubuh Jimin menjauh dengan bahunya. "Jangan potong bawang bombai, nanti kamu menangis lagi."

Kerutan di dahi Jimin serta-merta terbit kala dia menyatukan alis heran. "Apa sih, Taehyung? Jangan sampai segitunya, kamu mau aku menjejalkan bawang ke mukamu lagi?"

"Ah, itu—" Taehyung mendelik dan menelan ludah penuh payah. "Ehm," dehamnya, "N-nggak apa-apa! Aku rela, daripada kamu jadi menangis. Dadaku sakit luar biasa kalau melihat kamu menangis, Jimin."

Yang awal mulanya ingin merutuki omongan Taehyung yang terkesan sok pahlawan, Jimin jadi mengurungkan niatnya setelah mendengar kalimat yang kelebihan keju di akhir ucapannya. Pemilik marga Park itu mengerucutkan bibir, jadi kesal sendiri lantaran Taehyung yang tukang gombal dan norak begitu bisa membuat jantungnya seolah kejang-kejang. Padahal, mengeluarkan air mata saat memotong bawang ataupun cabai adalah hal yang lumrah, tapi Taehyung sampai sebegitunya demi menghindarkan Jimin dari tangisan.

"Biar aku saja yang—ADUH!"

Tingkah sok pahlawan Taehyung itu jadi gagal keren akibat kecerobohannya tak sengaja mengiris ujung jarinya sendiri. Namun, tentu saja Jimin tak sempat mengomentari hal itu ataupun mengomelinya sebab kepanikan langsung menerjang saat maniknya menyaksikan setitik darah keluar dari ujung jari telunjuk Taehyung.

Dengan sigap, Jimin segera menyambar tangan kiri Taehyung dan mengarahkan telunjuk Taehyung pada bibirnya untuk disesapnya darah yang keluar dari sana. Sementara Taehyung yang diperlakukan demikian tentu saja mendapati jantungnya jungkir balik tak karuan. Dia menelan ludah saat pikiran kotor merasuki kepalanya selagi netranya memandangi kedua bibir penuh Jimin yang bergerak-gerak kecil selagi menyesap darah dari telunjuknya. Segalanya mendadak berjalan dalam gerakan lambat bagi Taehyung, dan hal itu benar-benar membuat jantungnya semakin menggila.

"Kalau aku luka, ibuku selalu mencium bekas lukaku supaya sembuh," jelas Jimin, menyadarkan Taehyung dari pikiran liarnya. Taehyung masih tak dapat berucap ketika Jimin menarik tangannya ke arah wastafel dan membasuhnya dengan air mengalir dari keran. "Dan betulan sembuh!" sambung Jimin sembari mengeringkan tangan Taehyung menggunakan kain lap tangan gantung.

"Taehyung yang hati-hati, dong." Jimin terus memandangi telunjuk kiri Taehyung, memastikan bahwa benar-benar tidak ada lagi darah yang keluar. "Hatiku lebih sakit kalau melihat Taehyung terluka, tahu."

"E-eh?"

Jimin mendongak untuk menatap Taehyung, dan seketika ia merasa seakan jantungnya jatuh dari tempat saat mendapati Taehyung tengah mengacungkan pisau di tangan kanannya ke arah bibir bawahnya.

Laki-laki gila itu, sempat-sempatnya kepikiran untuk melukai bibirnya sendiri dengan pisau saat Jimin tidak melihat. Coba kalau Jimin tidak segera memelototinya, pasti dia sudah berdarah-darah sekarang.

Bilang saja kalau mau dicium di bibir, duh.

***

Author's Note
Agak terlalu ekstrim dan bulol banget si ini, maafkan aku kth rl😭😭😭🙏🏻

Enjoy!

Greatest of All Time [VMIN]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang