#46 Taehyung, Aku Capek!

1K 197 103
                                    

GREATEST OF ALL TIME
A BTS Fanfiction
Taehyung X Jimin

Genre : Slice of Life, Drabble, Fluff
Chapter : #46 Taehyung, Aku Capek!
Words count : 0.6K+
Disclaimer : All of BTS members belong to their agency and parents, storylines are from various sources (mostly on twitter), original writing is mine.

***

"Taehyung, aku capek!" Jimin, yang baru saja keluar dari kamar mandi dalam keadaan segar, tiba-tiba berteriak dan menjejakkan kakinya di depan Taehyung yang sok sibuk menghabiskan keripik jagung dari toples.

"Ya Tuhan, apa lagi kali ini...," Taehyung mendesau dalam batinnya. Jimin mendadak berteriak dan tampak begitu marah tanpa alasan yang Taehyung ketahui pasti, seharusnya Taehyung sudah terbiasa dengan kebiasaan Jimin yang demikian, akan tetapi hatinya berkata lain. Taehyung sama sekali tidak bisa tenang kalau Jimin sudah mulai seperti itu, otaknya pasti akan secara kontan bekerja keras untuk mempersiapkan bujuk dan rayu macam apa lagi untuk meredakan amarah Jimin.

Namun, kali ini pemuda Kim itu tak mengucapkan apa pun lantaran mulutnya yang dipenuhi oleh keripik jagung. Kedua manik Taehyung terpaku pada Jimin yang memandangnya garang selagi tangan Taehyung bergerak perlahan mengembalikan toples yang sudah kosong pada tempatnya.

"Jangan-jangan Jimin marah gara-gara aku menghabiskan keripik jagung yang dibelinya?" pikir Taehyung.

"Aku sudah memikirkan ini dengan cukup lama di kamar mandi barusan, bahkan aku sempat berdiskusi dengan bebek karetku," ujar Jimin, "Dan sekarang aku benar-benar yakin, kalau aku memang sudah capek."

Taehyung buru-buru menelan kunyahan dalam mulutnya dan menenggak beberapa teguk air sebelum melangkah menghampiri Jimin. Ia menatap Jimin dengan penuh cemas. "Jimin, apa maksud kamu? Kamu capek soal apa? Ada yang mengganggu kamu?"

"Aku capek sama Taehyung."

Deg.

Satu kalimat. Hanya satu kalimat yang terucap dari mulut Jimin, namun sukses membuat jantung Taehyung seakan jatuh dari tempatnya.

"K-kamu capek sama aku?" ulang Taehyung, memastikan kebenaran dari apa yang baru saja didengarnya.

Jimin mengangguk mantap.

"Kenapa...?" Suara Taehyung bergetar. "Aku melakukan kesalahan? Aku membuat kamu merasa nggak nyaman? Katakan padaku, aku ingin tahu alasan kamu. Jimin—"

"Aku mau kita pacaran!"

Lagi-lagi, satu kalimat yang terucap oleh Jimin memainkan jantung Taehyung yang sudah tak karuan. Taehyung menelan ludah. Dia tidak salah dengar, 'kan?

"Aku capek sama kamu yang setiap hari penuh perhatian sama aku, yang selalu membuat jantungku berdegup kencang hanya dengan menatapku. Kita sudah saling lontar ucapan sayang, kita selalu membicarakan banyak hal sebelum terlelap bersama setiap malam, kencan juga sudah sering. Kamu yang memiliki ciuman pertamaku, kamu—kamu bahkan sudah menandaiku kalau aku milikmu! Taehyung menyebalkan, tapi aku nggak mau pisah dari kamu! Makanya! Aku mau kita pacaran!"

Astaga. Gemas. Gemas sekali! Astaga, Jimin!

Taehyung benar-benar menggila dalam bayangannya, namun pada kenyataannya dia diam mematung. Memandangi wajah Jimin yang merona hebat, serta memerhatikan bagaimana napasnya berderu cepat.

"Tapi, kenapa...," Jimin kembali bersuara, kali ini terdengar lebih tenang, "Kenapa Taehyung nggak pernah menembak aku lagi?"

Sebuah tarikan napas Taehyung ambil sebelum tangannya meraih tangan Jimin ke dalam genggamannya. "...begitu, ya?" ucap Taehyung, "Jimin mau status kita jadi resmi?"

Jimin mengangguk kecil.

"Tapi, kita 'kan sudah jelas saling memiliki. Memangnya yang seperti itu jadi urusan penting?"

"Tentu saja," Jimin menjawab mantap, "Aku nggak suka setiap kali aku harus menjawab 'Taehyung temanku' kalau ada yang bertanya apa hubungan kita. Nanti, mereka pikir Taehyung jomblo. Padahal Taehyung 'kan sudah punya aku."

"Siapa yang mengharuskan kamu jawab begitu?" Taehyung mengerutkan dahi dan mencubit pipi Jimin gemas saat pemuda Park itu mengerucutkan bibirnya. "Jawab saja aku calon suamimu, hehe."

Kedua manik Jimin membola. Wajahnya benar-benar memanas selagi pikirannya tak tenang kalau-kalau Taehyung mendengar degup jantungnya yang kelewat kencang.

Lantas Jimin memilih untuk bersembunyi dalam pelukan Taehyung. Ia menenggelamkan wajahnya di dada Taehyung selagi kedua tangannya meremat kuat kaus Taehyung.

Taehyung tertawa gemas selagi mendekap tubuh mungil Jimin. "Jadi, sekarang masih mau menetapkan status?" tanya Taehyung, "Jimin, mau nggak jadi pacarku?"

"Nggak mau." Jimin menggeleng cepat.

"Yah, aku ditolak lagi." Taehyung terkekeh lagi dan mendaratkan sebuah kecupan singkat di puncak kepala Jimin.

"Aku sayang Taehyung banyak-banyak."

"Aku sayang Jimin lebih banyak."

***

Author's Note

Eiyyow long time no see maaf aku ga sempat balesin komen di chapter sebelumnya ;-;

Btw ketik 1 buat kalian yang masi pengen vmin resmiin status pacaran di sini (◕‿◕)

Enjoy!

Greatest of All Time [VMIN]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang