4. Ffu723830

293 63 1
                                    

"Cuma kamu anak umur 20 tahun yang gak bisa potong kuku sendiri." Adena tersenyum pada Gendra yang menjadikan pahanya sebagai bantalan. "Kamu bahkan gak tau caranya"

"Sebenernya itu bohong tau" sanggah Gendra

"Apa?"

"Aku gak suka potong kuku aku, bukan gak bisa"

"Terus kenapa dateng ke asrama cuma buat minta aku potongin kuku jari kamu?"

"Aku punya kebiasaan aneh sekarang"

Adena terkekeh "Apa?"

"Sering ngetuk-ngetuk jari dilantai, dan begitu aku sadar kuku aku udah kotor, aku gak suka liatnya"

"Sebelah lagi" ujar Adena "Gak minta bantuan Mama? Biasanya selalu sama Mama" Ledeknya lalu terkekeh

"Mama ada seminar"

"Aku kadang sering ngerasa kalo aku punya anak, bukan punya pacar" ucap Adena yang hanya ditanggapi dengan tawa oleh lelaki itu

Tangan panjang Gendra meraih kaleng soda diatas meja dan hendak meminumnya, membuat Adena mengulurkan tangannya untuk membuka tutup kaleng tersebut

"Gak sekalian izin Mama minum soda pagi-pagi?" Ledek gadis itu

"Mama bilang kalo sesekali gapapa" Gendra menegaknya "Asal gak ketauan Papa"

"Kamu suka banget kayaknya sama Mama kamu" Adena tersenyum samar

"Banget. Kamu tau kenapa aku gak dikasih adik?" Gendra mendongak

"Mama kamu KB?"

Gendra menggeleng "Karena aku mutusin tidur sendiri waktu masuk SMA"

Adena terkejut "Kamu tidur bertiga sama orang tua kamu?"

Pernyataan yang Adena pikir tak masuk akal itu justru diangguki Gendra dengan tegas. Lelaki itu bahkan masih biss tertawa ditengah kebingungan Adena

"Waktu kecil aku pernah bilang ke Mama kalo aku mau nikahin Mama di masa depan" Gendra tertawa seakan apa yang dikatakannya itu lucu "Lucunya, aku gak inget kalo aku pernah ngomong kayak gitu. Mama bilang aku bilang gitu usia 3 tahun."

Lagi-lagi pikiran seperti ini menghampiri Adena. Pikiran jika kekasihnya itu aneh dan sedikit tidak normal. Meskipun pikiran seperti itu tidak bertahan lama dalam otaknya, seperti sekarang. Saat Gendra bangun dari rebahannya dan tiba-tiba saja mencium pipinya, diakhiri gigitan kecil diakhir kecupannya

"Kamu masak?" Gendra bangun dari duduknya dan membuka tudung saji diatas meja yang hanya ada satu paha ayam disana "Kamu belom makan?"

Adena menggeleng "Belom"

"Makan Soba pagi-pagi kayaknya gapapa." Gendra nyengir

"Aku pikir Mama kamu larang makan mie pagi-pagi"

"Kamu bisa jaga rahasia kan?" Gendra nyengir dan mendekat kearah Adena dan membantu gadis itu untuk berdiri

***

Tuhan memang suka membolak-balik perasaan manusia. Baru saja Lika dibuat senang karena menemukan ponsel baru diatas nakasnya, tapi tak lama kemudian ia dibuat uring-uringan seharian karena sebuah foto yang dilihatnya diinstagram

Foto Gendra dan Adena

Meskipun hanya sebuah foto makanan yang Adena posting tanpa caption apapun, namun Lika bisa menebak jika teman sarapan gadis itu adalah Gendra. Dan karena Gendra memiliki masalah sarapan dengan Mamanya, membuat dugaan itu semakin kuat

Gadis itu mencak-mencak tak jelas ditempatnya berdiri sampai tak sengaja menendang kaki meja yang mengakibatkan benda mati itu menjadi sasaran kekesalan Lika

Oedipus ComplexTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang