8. Pawang hujan

222 47 7
                                    

Hal yang Lika lakukan jika tidak punya baju untuk dicuci saat ia merasa "Tak ada yang bisa dilakukan" adalah turun menggunkan tangga. Menurut gadis yang memiliki selera musik unik itu, ia bisa merenung disetiap langkahnya.

Lika sedang berpikir bagaimana caranya memberitahu Gendra tentang kondisinya tanpa menyakiti lelaki itu, atau membuatnya menyalahkan Gea. Juga tentang reaksi lelaki itu. Bagaimana nantinya jika Gendra tidak percaya? Lelaki itu bahkan menyangka jika Oedipus Rex hanya sebuah sejarah. Dan yang lebih buruknya, bagaimana jika Gendra membencinya?

Lika tidak siap jika harus dibenci lelaki itu

Rain yang baru masuk kedalam rumah setelah menyiram tanamannya dihalaman belakang menatap kearah tangga dimana putrinya melangkah dengan pelan disana

"Apa yang kamu pikirin?"

Lika terlonjak pelan dan menunduk hanya untuk nemukan sang Mami yang geleng-geleng kepala

"Sedalem itu pikiran kamu?" Tanya Rain

"Lika gak mikirin apa-apa" bohong Lika

"Bagus kalo beneran kayak apa yang kamu omongin."

Lika turun cepat dan berdiri disamping Rain dan merangkul lengan wanita itu "Mami punya daging dikulkas?"

"Mau buat apa kamu?"

"Bukan aku, tapi Mami"

Rain terkekeh "Kamu nyuruh Mami masak?"

Lika nyengir "Iya"

"Mau apa?"

"Bikinin samosa, yah. Lika makan samosa buatan Mami waktu itu enak."

Rain mengangguk dan melepaskan rangkulan putrinya "Tunggu yah, Mami ke kamar dulu sebentar"

"Gak lama kan bikinnya?"

"Paling lama juga 90 menit."

Lika mengangguk dan membiarkan Rain masuk kedalam kamarnya, sedang dirinya berjalan kearah dapur, dan ternyata ada Stela disana

Lika berjalan mendekati sang kakak dan melihat apa yang dibuatnya dengan pisau dan telur rebus ditangannya

"Waw" Lika berdecak saat melihat sebuah mahakarya diatas meja

Stela terkekeh dan mendorong piring berisi telur rebus yang sudah gadis itu bentuk seperti anak ayam lengkap dengan bibir dan kaki

"Gak sia-sia kuliah seni." Puji Lika "Mami sama Papa punya anak seniman"

"Berlebihan" Stela terkekeh "Makan, kakak bikin buat kamu."

"Kalo liat gitu, siapa yang tega makan?"

Ponsel disaku Lika berdering. Gadis itu meraihnya dan tak mendengar saat Stela mengatakan "Kamu tetep harus makan"

Ternyata panggilan video dari Azki, Lika mengangkatnya dan untuk beberapa saat ia bercermin disana

"Kenapa?" Tanya Lika dengan ponsel didepan wajahnya

"Gue denger temen gue sakit."

"Belom mati kan?" Itu suara Ceta

"Lo sama Ceta?"

Azki mengangguk "Tanpa gue dia gak punya temen. Lo kan tau temen dia cuma gue."

"Lo udah sehat?" Ceta menyembulkan kepalanya sedikit hingga Lika dapat melihatnya

"Udah gapapa, ini juga kalo bukan larangan Papa, gue udah masuk kuliah."

"Lo kesini deh kalo udah sehat." Suruh Ceta

Oedipus ComplexTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang