6. Bayi Badak

454 83 42
                                    

Kayaknya cerita ini ngancurin ekspektasi kalian.

Yang kalian mau kehidupan double G setelah nikah, iya?

***

Motor besar Gendra berhenti didepan disebuah butik milik orangtua Ceta. Butik yang berdiri diatas tanah seluas 137 m2 tersebut sudah berdiri lebih dari satu dekade. Selain mengusung konsep The Most Personalized Boutique Experience, Try Before You Buy juga bagian dari progam yang Sarah terapkan

Sejauh ini ada 10 butik milik Sarah yang tersebar di 21 lokasi di Jakarta, Medan, Surabaya, Bandung dan Bali.

Salon bernama Bisahalal tersebut satu-satunya butik yang mengundang pengunjung untuk berkunjung ke butik dan mendapatkan free sample melalui konsultasi personal dengan Sarah Customer Representative.

Selain itu, butik tersebut memiliki keunikannya sendiri, yaitu segalanya hadir dengan sangat personal. Terdapat tiga personalisasi yang bisa dirasakan di butik terbaru, yaitu personalisasi produk dan servis untuk memenuhi kebutuhan perawatan kecantikan dengan Apothecary Solution. Lalu, personalisasi gifting melalui customization machine pertama di Indonesia yang memungkinkan konsumen melakukan personalisasi terhadap barang yang dibeli. Dan yang terakhir adalah personalisasi desain butik yang eksklusif untuk Indonesia. 

Dan menurut informasi yang Lika dengar dari Maminya, Sarah akan berkolaborasi dengan seniman lokal untuk menambahkan sentuhan Nusantara yang spesial.

"Parkirannya penuh." Keluh Gendra

Beberapa mobil yang berbaris juga motor-motor yang berada didepan gedung besar didepannya itu membuat Gendra kebingungan memarkirkan motornya

"Parkir ditempat lain aja"

"Ilang gimana?"

Lika mengedarkan pandangannya, dan saat menemukan sebuah bank, gadis itu menunjuknya "Parkirin didepan bank itu"

Gendra mengikuti arah telunjuk Lika "Jauh, dan kenapa harus disana?"

"Lo bilang motor butut lo ini, takut ilang" Lika menendang pelan ban motor bagian depan milik Gendra

"Gak ada motor butut ini gak bakal ada yang nebengin lo."

"Gue bersyukur akan hal itu"

"Terus?"

"Biasanya Bank punya keamanan yang tingga dan ketat, termasuk cctv"

Gendra menatap sekali lagi bank yang berada disebrang jalan, dan menatap Lika kemudian "Apa itu bisa dipercaya?"

"Coba kalo mau tau"

"Kalo ilang gimana?"

"Berarti gak aman" Lika terkekeh

Gendra berdecak "Lo tau dari mana hal kayak gitu?"

"Itu cukup terkenal diantara anak fakultas gue"

Gendra geleng-geleng "Gak salah emang gue temenan sama psikolog"

"Lo emang gak salah, karena disini gue yang salah" Lika tersenyum dengan maksud lain

"Karena temenan sama gue gitu?" Gendra menyimpulkan "Lo emang gak pernah gak bisa bikin gue jengkel"

"Udah sana parkir, orang tua kita nunggu didalem"

"Hm"

Mendengar respon Gendra, Lika berbalik hendak masuk lebih dulu, namun langkahnya justru lebih dulu dihadang oleh tangan lebar yang menahan keningnya, dari belakang

Oedipus ComplexTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang