14. America's Got Talent

208 50 16
                                    

"Perkiraan ada pendarahan organ bagian dalam sama beberapa tulang yang patah. Dareen juga selalu teriak kalo mau duduk, dan dia gak bisa jalan."

Atha menjelaskan kondisi putra bungsu dengan nada bergetar karena tangisnya yang selalu pecah. Beruntung sang suami yang sedang menggendong si sulung nampak tak berhenti mengusapi pundak sang istri

"Kecelakaan bisa kaya gitu?" Tanya Geri dari telpon

"Iya, padahal dia duduk dibelakang, tapi lukanya parah kayak gitu"

"Gue tunggu dirumah sakit yah, kasih telponnya ke Mark"

Atha memberikan ponselnya pada suaminya, dan tak mendengarkan apa yang mereka bicarakan karena Atha fokus pada kondisi putra semata wayangnya.

"Mami..."

Atha mengusap air matanya yang kembali jatuh saat mendengar Dareen memanggilnya "Yes, baby?"

"Sakit Mami..."

"Tahan sebentar ya, sayang. Bentar lagi kita turun. Dareen suka naik pesawatkan?" Atha menggenggam tangan ringkih itu dengan lembut dan sesekali menciumnya

"Dareen gak suka sakit, Mami..."

Mark memberikan ponsel Atha pada pemiliknya dan mengusap kepala putra sulungnya "Papi bawa Dareen pulang ke rumah Opa karena gak mau Dareen sakit terus. Jadi bertahan sebentar lagi ya sayang"

Mendengar pemberitahuan akan pesawat yang mereka tumpangi hendak mendarat dibandara Soekarno Hatta, seorang suster mendekati mereka dan membantu Dareen untuk keluar dari dalam pesawat yang Mark sewa hanya untuk membawa putranya pulang kekampung halaman sang istri

"Biar aku bawa Abel." Mark menolak dengan halus saat Atha meminta bergantian membawa putri mereka yang berusia 7 tahun

"Berat"

Mark tersenyum "Aku olahraga buat ini, sayang."

Meskipun bahasa Mark terdengar tidak fasih meskipun sudah hampir 15 tahun berumah tangga, namun Atha bisa merasakan ketulusan akan kalimat tersebut.

Mark adalah bule keturunan asli Vancover, Canada. Mark itu lelaki unik. Jika lelaki itu sedang berbicara bahasa indonesia dan ada yang mengagetkannya, lelaki itu akan secara reflek berbicara panjang nan lebar menggunakan bahasa inggris

Atha ikut berlari saat brankar Dareen didorong keluar melalui pintu darurat tanpa melepaskan genggaman Mark yang menggenggam tangannya

Mobil ambulance sudah terlihat disana dan beberapa pihak medis juga terlihat sudah menunggu

Langkah Atha berhenti saat melihat seluet tubuh Bams yang masih dibungkus dengan seragam coklat khas kepolisian, berlari menghampirinya. Genggaman tangan Mark terlepas dan ia menurunkan Abel, yang sudah bangun, dan kini berlari kearah Lika

"Abam..."

Bams memeluk adik kecilnya dan mengusap punggung perempuan itu "Gapapa, Dareen gapapa. Dulu waktu dia nyebur ke danau aja gapapa kan, lo punya anak yang fisiknya kuat, tenang aja"

Rain mendekati mereka dan tersenyum pada Mark. "Tha, kamu itu seorang ibu. Seorang ibu itu gak boleh keliatan lemah didepan anaknya, jadi tenang, ya" ujarnya mengusap pundak Atha

"Padahal sejauh ini kamu udah berhasil" Mark menambahkan "Padahal sejauh ini kamu udah kuat. Apa bener kalo Abam kamu ini kelemahan kamu?"

Bams menatap adik iparnya itu dengan geli "Dia bilang begitu?"

"Iya"

"Mungkin karena ngerasa bersalah ya Tha, karena Abam selalu tolongin kamu waktu tenggelam waktu kecil?" Bams terkekeh

Oedipus ComplexTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang