BAB 9 [Bersama Gandhi]

63 7 0
                                    

🏀Logaritma🏀

🏀Logaritma🏀

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.







Sepasang kaki berjalan dengan langkah kecil namun terlihat sedang tergesa-gesa. Pemilik sepatu convers yang sudah terdapat sedikit noda di ujung sepatu itu adalah Keyra. Gadis itu menjijit melihat ke jendela di salah satu ruangan yang sering di gunakan untuk ekskul musik. Keyra jarang sekali mendatangi ruangan itu. Hampir tidak pernah jika di ingat. Ia hanya sesekali berlalu lalang saja. Ini semua karena Gandhi yang memintanya. Jika bukan karena pria itu mungkin Keyra tidak akan menginjakkan kakinya ke ruang musik. Tapi sebelum itu Keyra mengintip dari jendela untuk melihat suasana di dalam ruangan.

“Heh kecil, ngapain lo ngintip-ngintip? Mata lo bintitan baru gue sukurin.” Kata Gandhi yang baru saja keluar dari pintu. Ia mengetahui keberadaan keyra lalu memutuskan untuk menghampirinya.

Keyra cemberut. Ia menghentakkan kakinya karena sebal pada Gandhi. “Lo kapan pulang nya sih? Gue udah capek nih. Udahlah gue balik sendiri aja.”

“Enggak bisa. Lo tetep balik bareng gue.”

“Ihh ko lo maksa sih? Emang lo siapa gue sih.”

Mungkin Keyra tak bermaksud apapun dengan kalimatnya itu. Ia hanya nyerocos. Tapi kalimat itu sukses membuat Gandhi terbungkam beberapa saat.

“Gue tetangga lo. Puas. Yaudah tunggu sini bentar. Gue pamit sama anak-anak dulu.” Gandhi kembali masuk ke dalam ruangan mengambil tas dan berpamitan pada teman-temannya.

“Ayok.” Gandhi menarik tangan Keyra tanpa permisi.

Keyra pasrah di gandeng oleh Gandhi dan berjalan di belakang pria itu.

“Gan, tapi temenin gue bentar yaa.” Kata keyra di sela-sela perjalanan mereka menuju parkiran.

“kemana?”

“Kerumah Logaritma.” Keyra yang faokus berjalan membentur punggung Gandhi karena pria itu yang berhenti mendadak.  “Aduhh sakit jidat gue.” Keluh Keyra mengusap dahinya.

Gandhi membuang nafas berat. Dia menatap keyra dalam. Dari tatapan itu tersirat sebuah makna yang keyra tidak bisa serap apa artinya.

“Ngapain lo kerumah si matimatika.”

“Logaritma. Bukan matimatika. Yaa kan hari ini Ritma nggak brangkat. Gue khawatir sama dia. Sebagai pacar yang baik kan gue harus jenguk dia. Siapa tau dia lagi butuh gue. Bener gitu gak sih? Prinsip orang pacaran?”

LOGARITMATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang