🏀Logaritma🏀Jam istirahat memanglah menjadi waktu yang sering di tunggu oleh para siswa. Seperti halnya Keyra dan juga Mina. Mereka sedang menyantap makanan mereka penuh canda tawa. menceritakan setiap hal yang ada dalam pikiran mereka.
"Jadi, sekarang lo udah pacaran beneran sama Ritma?" tanya Mina memastikan.
"Emm." Keyra mengangguk dengan rona merah mewarnai pipinya.
"Waahh bagus dong. Dia bilang suka sama lo?"
Keyra menggeleng . "Enggak."
"Lahhh bagemane critanyee..." ujar Mina dengan logatnya.
"Yaa pokoknya gitu deh.." balas Keyra melanjutkan makannya dengan santai.
Mina masih di buat tercengang. "Lo tau gak sih? Kalau lo sama Ritma itu gak waras!" ujar gadis itu saking kesalnya.
Keyra berhenti makan. Ia berbalik menghadap Mina sepenuhnya. Menatap penuh serius sahabatnya itu.
"Mimin. Mendingan lo buran cari pacar. Biar kita bisa double date. Kan cakep tuh." Keyra mengerling di akhir kalimatnya.
Sengaja untuk menggoda sang sahabat. Karena Keyra paham betul kalau Mina masih belum move on dari mantannya.
"Jangan mau Min, ngejomblo aja udah yang paling bener. Lagian bentar lagi juga Keyra bakal putus." Ujar Gandhi yang tiba-tiba sudah duduk di sebelah Keyra dan memakan makanan Keyra.
Keyra balas melotot pada Gandhi, selain karena pria itu yang memakan makanannya, perkataan Gandhi barusan membuat Keyra kesal.
"Mulut yo dasar!! Punya mulut kok jahat banget." Geram Keyra.
"Lo? Sama Ritma itu gak cocok."
"Kalau gak cocok sama Ritma terus cocok sama siapa? Sama lo Gan?" celetuk Mina menanggapi.
Hal itu sukses membuat Gandhi diam. Reaksi yang sudah dapat Mina tebak.
"Intinya lo gak cocok sama Ritma titik!!"
Bibir Keyra semakin manyun. Ia menarik kembali piringnya. "Jangan makan punya gue!!! Beli sendiri sana!!!" Keyra mencoba mengusir Gandhi. Mendorong lengan Gandhi sekuat tenaga. Namun tiada hasil. Karena Gandhi tetap duduk tanpa ada pergeseran sedikitpun.
"Nih bocil keras kepala banget sih!!" Gandhi yang gemas pada Keyra lalu mengacak rambut Keyra.
"Arghhh!! Brantakan anjir!! Rambut gue."
Dari arah depan, Mina yang saat itu memang sedang melihat hal lain justru menangkap kehadiran seseorang. "What the-" gumamnya pelan. Ia menyenggol lengan Keyra agar cepat sadar.
"Apasih Mina?"
"Itu, pacar lo."
Mendegar itu, Keyra langsung berdiri. Matanya bertemu tatap dengan Ritma. Membaca wajah Ritma saat ini adalah hal yang paling sulit untuk Keyra. Pria itu semacam memiliki pengendalian wajah tingkat tinggi.
Ritma tidak sendirian, ia bersama dengan Reno yang berdiri di sebalahnya. Jantung Keyra berdetak tidak karuan melihat Ritma yang semakin berjalan memasuki area kantin.
Gandhi yang semula tertawa kini melihat dengan tatapan dingin pada sosok Ritma.
"Ritma?"
Tubuh Keyra mendadak lemas saat Ritma sudah berada tepat di depannya. Kenapa ia jutsru merasa sedang tertangkap berselingkuh dengan Gandhi.
"Bisa lo minggir? Gue butuh duduk di samping pacar gue." Ujar Ritma menatap tajam Gandhi.
Kedua pria itu saling melemparkan tatapan tak suka secara terang-terangan. Gandhi tak menghiraukan perkataan Ritma. Ia malah menoleh pada Keyra.
KAMU SEDANG MEMBACA
LOGARITMA
Lãng mạnBukan tentang dia yang hanya mencintai sepihak. Ini hanya tentang bagaimana rumitnya seorang Logaritma. Di saat Kyra merasa bahwa hanya dirinya saja yang berjuang, dan di saat sebuah tindakan tak memiliki arti sama sekali jika tidak di sama ratakan...