BAB 14 {Alasan Logaritma}

20 2 0
                                    


🏀 Logaritma 🏀


Di bawah langit malam, Keyra menikmati eskrim yang sudah hampir habis. Yang semakin membuat eskrim itu terasa lebih spesial karena ada Ritma di sampingnya. Pria itu tidak menikmati eskrim. Ritma beralasan dia tidak terlalu suka makan eskrim. Keduanya tengah duduk di depan minimarket.

"Lo kenapa tiba-tiba dateng ke rumah?"

Ritma menoleh sekedar melihat wajah polos Keyra. Ekspersi wajah Ritma masih seperti biasanya. Datar.

"Iseng aja."

Gadis itu berdecak mendengar alasan Ritma. Eksrim di tangan Keyra sudah habis, gadis itu berdiri untuk membuang stik eskrim ke tong sampah.

"Lo nggak mungkin dateng ke rumah gue tanpa ada alasan Ritma. Lo pasti punya masalah."

"Emang gue harus selalu punya alasan? Terus si Gandhi? Dia punya alasan apa sampai bisa dateng ke rumah lo?"

"Gandhi emang sering main ke rumah. Terlebih lagi kalau ada bang Dikta. Lagian aku sama Gandhi tuh udah seperti tom and jerry. Jadi lo gak perlu khawatir dan cemburu." Jelas Keyra.

Ritma ikut berdiri di samping Keyra, tubuhnya yang tinggi membuatnya terlihat seperti mengintimidasi.

"Dibalik ketidak akuran tom and jerry, mereka terkadang saling merindukan satu sama lain."

Keyra mengedipkan mata beberapa kali. Ia tidak tau prihal itu. Yang menjadi fokus Keyra saat ini, Ritma sama sekali tidak membantah ucapannya yang mengatakan bahwa pria itu tengah cemburu.

"jadi, lo beneran cemburu?" tatapan Keyra penuh binar.

Ritma mundur selangkah lalu memalingkan muka. Mempertahankan sikapnya agar tetap terlihat normal. Kenapa Keyra terlihat menggemaskan dengan ekspresi wajah seperti tadi.

"Udah gak usah di pikirin. Kita balik sekarang. Lo pasti udah di tungguin sama orang rumah."

Keyra mengiyakan ajakan Ritma untuk segera pulang. Ia berjalan mengikuti Ritma. Sementara pria itu sedang menyalakan mesin motornya, Keyra menunggu cukup dekat di sisi jalan.

Satu pesan masuk di ponsel Keyra. Ia membuka pesan itu, matanya membulat saat membaca pesan itu.

"it's show time" awalnya Keyra ingin mengabaikan pesan itu, tapi pengirim pesan itu mengirim foto tempat Keyra berada saat ini.

Keyra yang lengah tidak sadar jika ada seorang pengendara motor yang melaju cepat kearahnya. Tempat keyra berdiri saat ini yang terlalu dekat dengan jalanan memudahkan aksi berbahaya itu. Kejadian berlalu begitu cepat, motor itu berhasil menyerempet tubuh Keyra. Gadis itu terjatuh di atas kerasnya terotoar.

"Akhhh!!" jeritnya.

Melihat itu, Ritma terkejut dan langsung menjatuhkan motornya. Ia berlari ke arah Keyra secepat mungkin.

"Key.." panggilnya penuh ke khawatiran.

Keyra menahan tangisnya saat Ritma membantunya untuk berdiri. Beberapa orang yang menyaksikan kejadian tersebut mencoba untuk mendekat dan bertanya.

"Mbak nya gak apa-apa?" tanya salah seorang ibu-ibu.

"Enggak apa-apa buk, pacar saya cuman syok aja." Jawab Ritma mewakili Keyra.

"Yasudah kalau begitu, hati-hati ya mas. Pacarnya di jaga baik-baik." Pamit ibu itu seraya memberi nasehat.

Keyra langsung memeluk erat tubuh Ritma. Gadis itu sesugukan menahan tangisnya agar tidak terlalu kencang. Kaos yang di kenakan Ritma sudah di pastikan basah akibat air mata gadis itu.

LOGARITMATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang