BAB 13 {Logaritma story}

16 3 0
                                        

🏀Logaritma🏀




Ritma sedang beristirahat setelah hampir satu jam ia berlari mengejar bola. Temannya yang lain juga ikut selonjoran di pinggir lapangan futsal.

Matanya memicing saat melihat kehadiran seseorang. Ia lantas berdiri dan menghampiri mereka.

"Kenapa lo belum pulang?" tanya Ritma tak suka melihat kehadiran keyra.

Reno maju selangkah dari Keyra. Ia meletakkan tangannya di bahu Ritma agar pria itu tidak terlalu emosi.

"Tadi gue ketemu Keyra di halte depan sekolah. Dan lo tau? Cewek lo itu sedang menjadi mangsa Halin. cowok itu dengan nekat dateng ke area sekolah." Kata Reno menjelaskan.

Ritma melihat wajah Keyra. Gadis itu menatap polos dirinya. Hati kecil Ritma tidak tega jika sampai Keyra terluka karenanya. Ia balas menepuk bahu Reno. "Makasih untuk kali ini."

"Mulai sekarang, lo brangkat dan pulang bareng gue. Jangan pergi sendirian."

Keyra menahan napas. Wajah Ritma yang begitu dekat dengannya membuatnya lupa cara bernapas. Namun itu hanya berlangsung beberapa detik saja. Karena Ritma langsung menarik lengannya dan membawanya pergi.

Ritma membawa motornya laju sampai di depan rumah gadis itu. Keyra menggigit bibir bawahnya sebelum ia mengatakan apa yang ada dalam benaknya.

"Lo mau mampir. Rumah gue sepi kok." Tawarnya. Membuat Ritma yang mendengar itu mengeryitkan dahinya.

"Lo taukan gue cowok?"

Keyra mengangguk.

"Arti ucapan lo barusan itu, bisa jadi bahaya kalau yang lo ajak itu cowok brengsek." Ritma menggetok jidat Keyra cukup keras. Sampai gadis itu meringis merasakan sakit.

"Ya tapikan lo bukan cowok brengsek."

"Lo nggak akan pernah tau cowok itu brengsek apa enggak sebelum di hadapkan dengan satu situasi yang memungkinkan."

Bibir Keyra manyun. "Jadi gimana? Lo mau apa enggak?"

Ritma Nampak berpikir sejenak. "Enggak! Gue balik. Jangan lupa besok lo brangkat sekolah bareng gue."

"Hmm okey." Keyra melambaikan tangan pada Ritma yang sudah melajukan motornya. Ah, ia lupa bertanya siapa itu Halin. mau tidak mau Keyra akan bertanya besok.

Logaritma melajukan motornya secepat mungkin. Hampir kebut-kebutan di jalan. Wajahnya begitu serius. Tujuannya hanya ingin cepat sampai rumah.

Begitu sampai di rumah milik papanya, Ritma masuk dan langsung mencari keberadaan seseorang.

Terlihat papanya sedang menikmati makan malam bersama seseorang yang saat ini menjadi sasaran kemarahan Ritma.

Bugh! Ritma langsung melayangkan pukulan di wajah Halin. Halin yang tidak tau akan mendapat serangan mendadak hampir terjengkang ke belakang. Andra terkejut saat kajadian itu berlangsung. Ayah dari dua anak itu langsung berdiri.

"Ritma apa-apaan kamu ini!! Kenapa kamu pukul kakak kamu!" bentak sang ayah. Namun Ritma tak menggubris ucapan itu.

"Berani lo sentuh cewek gue! Gak akan segan-segan gue buat mukulin lo!" kata Ritma menunjuk wajah Halin yang sudut bibirnya sedikit luka.

Halin tersenyum miring. "Semakin lo ngancam gue, semakin tertantang gue untuk deketin cewek lo."

"Halin! Ritma!! Apa-apaan kalian ini!! Ritma, minta maaf sama kakak kamu sekarang. Dan Halin, jangan memancing emosi adik kamu."

LOGARITMATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang