[Sequel Pureblood]
Liliane tidak akan mengira dirinya menjadi bodoh hanya karena mencintai lelaki Zabini itu.
Segalanya dia berikan sampai lupa bahwa lelaki tak pernah merasa cukup.
Dan dia tak pernah tau hidupnya menjadi sama seperti Ibunya.
SPOILE...
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Saat ini Draco dan Liliane siap ber-apparate ke King Cross. "Lils, pegang tanganku aku tak menerima resiko amukan mother jika kau terluka akibat splincing." kata Draco.
Liliane siap dengan baju biru khas Beauxbaton nya.
"Okei," Liliane menggenggam tangan Draco.
Sesampainya di kingcross orang orang melihat Liliane dengan tatapan aneh, Liliane tau karena itu adalah bajunya, "Nipsy," panggil Liliane lalu ada bunyi 'plop' mengangetkan Draco, "Astaga peri rumah mu Lils?" tanya Draco. "Ya, dan Nipsy tolong bawa koperku dan Draco ke bagasi Hogwarts please" pinta Liliane.
"Baik,Miss." lalu sekejapnya Nipsy hilang.
Lalu mereka mencari kompartemen kosong, Draco menariknya ke kompartemen khusus Slytherin katanya. Banyak pandangan pandangan aneh padanya.
Mereka duduk disana Draco merebahkan kepalanya pada paha Liliane,"Lils, aku ingin cerita bahwa aku adalah Pelahap Maut." kata Draco berbisik.
"Apa? anak sekecilmu Draco? kejam sekali yang merekrutmu." kata Liliane. "Aku bertanggung jawab atas apa yang ayahku lakukan, nanti kita akan bahas lagi setelah tiba di Hogwarts." kata Draco
"Baiklah, aku rasa aku akan berkeliling dulu." Liliane bangkit dan tak sengaja menabrak bahu seseorang.
"Shh." lirih Liliane namun melihat pemuda berkulit Tan itu Liliane seperti tersihir lalu dia berlalu.
Setelah berkeliling dia sudah sampai di Hogwarts dan menemui Draco. Namun dia malah bertemu dengan Mother nya.
"Mother apa yang kau lakukan?" tanya Liliane.
"Kau ikut saja denganku kita ber-apparate sampai depan pintu Great Hall aku sudah mendapatkan izin Dumbledore." kata Sagitarius.
Saat sampai di depan pintu Great Hall dia hanya terdiam, "Mother antar sampai sini saat nanti kau dipanggil Dumbledore kau boleh masuk dan ingat etika yang diajarkan di Beauxbaton." pesan Sagita langsung cepat cepat pergi.
Liliane bisa mendengar pidato Dumbledore setengahnya,
Sementara itu di dalam aula Draco sibuk mencari Liliane.
"Baiklah pertama tama Hogwarts mempunyai murid baru yang harus di seleksi, Liliane Black." kata Mcgonagall.
Itu memancing seluruh atensi di Greathall memandang ke arah Liliane, Liliane dengan santai memasuki aula dengan anggun bersama baju Beauxbaton nya yang harus nya dia ganti dengan jubah. Dia membungkuk bak menghormati saat ingin di seleksi, itulah yang di ajarkan di pelajaran etika nya. Draco tersenyum ke arahnya.
Dia membuka topi Beauxbaton nya saat dia memakai Topi seleksi tanpa lama lama topi seleksi meneriakan asramanya
"SLYTHERIN" Liliane tersenyum puas pasalnya di Beauxbaton dia di tempatkan di asrama sournois same energy dengan Slytherin mendengar dari cerita Draco.
