Voldemort memerintahkan dunia sihir dengan lumayan baik karena ada Sagitarius disisinya. Itu membuat Liliane bernafas lega. Draco menikahi Grisha kemarin sesuai ucapannya. Theo dan Pansy dia sendiri tidak tau.
Blaise nyatanya tidak main main dengan ucapannya dia sudah menghabisi Elena Carrow, dan sekarang ini Liliane berada di taman Manor dengan pemandangan yang dia tunggu selama dua tahun.
Melihat Blaise bersama anak anaknya, itu membuatnya tersenyum seakan tak ada beban.
"Father, mommy selalu cerita padaku kau bermain Quidditch? kau tau Quidditch luar biasa bukan?" oceh Liz.
Liliane bisa melihat hanya Lizzie yang selalu berandai-andai memiliki ayah sementara Blaire? dia biasa saja.
Blaire lebih angkuh dan dingin untuk anak seusianya.
'Ya, aku bermain Quidditch jika kalian pindah ke Manor Father kita akan sering sering belajar naik sapu terbang, mommy kalian payah akan terbang." bisik Blaise di akhir membuat kedua anaknya tertawa.
"Baiklah, kalian akan belajar sihir bersama Grandma Bellatrix." kata Liliane menghampiri anaknya.
"Ap- What? jangan bercanda Liliane!" kata Blaise dingin.
"Ada apa sih Blaise?" tanya Liliane heran.
"Aku tidak mau ya mengizinkan anak anak ku belajar sihir bersama bibimu yang insane itu."
"Ya, Blaise mencoba mencari peran ayah yang baik right? apakah kau ingin anak kita belajar sihir bersama peri rumah?" balas Liliane malas.
Blaise hanya menatapnya dalam, "Okei, kalian akan membuat ramuan bersama Grandmother Sagita." Liliane lalu menggandeng lengan anaknya diikuti Blaise.
Setelah mengantar anaknya, Liliane kembali ke kamar tanpa sadar Blaise mengikuti nya.
Saat Liliane menghentikan langkahnya di kamar di terkejut, "Blaise?! what are you doing here?" pekik Liliane.
Blaise langsung memantrai pintu, dan ruangan dengan muffliato.
Blaise mendekati Liliane, tepat memojokannya di dinding lalu berbisik, "Sekarang hanya ada kita berdua. Jadi apa yang akan kita lakukan?" tanya Blaise.
"Jangan macam macam pernikahan kita masih satu hari lagi itu pun karena anak anak ku!" balas Liliane.
Blaise tidak perduli, dia tetap mendekat dan berhasil mencium Liliane.
Saat mereka ingin melanjutkannya mereka mendengar teriakan dari luar.
"Apa yang kau lakukan bersama MUDBLOOD ITU DRACO LUCIUS MALFOY?! KAU SUDAH GILA?"
Ya Liliane benar tidak salah, itu suara Grisha ada apa dengan Draco?
Lialiane berjalan ke arah pintu kamarnya sementara Blaise menggeram kesal.
Disana Liliane bisa melihat Grisha menangis, "Grisha ada apa kenapa kau menangis?"
"Aku melihat Draco hampir saja meniduri Mudblood itu." kata Grisha menangis. Liliane tersentak kaget, dan menatap tajam ke ara Draco.
"Aku bersumpah atas nama Malfoy, aku tidak mungkin love. Aku merasa seperti di imperio," kata Draco kebingungan.
Grisha Masi menatap sendu ke arah Draco, Draco menariknya lalu memeluknya namun Grisha meronta ronta.
Saat Liliane ingin mencegah Draco, Blaise menahannya. "Mereka sudah menikah Lils, biarkan saja." kata Blaise
Liliane heran mengapa Draco bisa hampir menyentuh Granger?
****
Kemarin setelah pernikahan Liliane dan Blaise, Draco menjelaskan bahwa dia di Imperius oleh Elle yang membuat Liliane murka. Liliane langsung membunuh nya.
Sekarang dia senang semuanya akur walaupun dunia sihir dibawah pimpinan ayahnya dia percaya pada ayahnya. Sekarang pemandangan yang menjadi cita cita nya tercapai Blaise yang tertidur memeluknya dengan kedua anak kembarnya.
Setidaknya Cita cita seorang anak Voldemort tercapai bukan?
Membangun rumah tangga dengan laki laki favoritnya??
_THE END_
KAMU SEDANG MEMBACA
unloved-
Fanfiction[Sequel Pureblood] Liliane tidak akan mengira dirinya menjadi bodoh hanya karena mencintai lelaki Zabini itu. Segalanya dia berikan sampai lupa bahwa lelaki tak pernah merasa cukup. Dan dia tak pernah tau hidupnya menjadi sama seperti Ibunya. SPOILE...