[Sequel Pureblood]
Liliane tidak akan mengira dirinya menjadi bodoh hanya karena mencintai lelaki Zabini itu.
Segalanya dia berikan sampai lupa bahwa lelaki tak pernah merasa cukup.
Dan dia tak pernah tau hidupnya menjadi sama seperti Ibunya.
SPOILE...
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
2 YEARS LATER
Liliane di meja makan bersama dua anak lucunya, yang ternyata anaknya kembar.
"Blaire, Lizzie, ayo mommy akan menyuapi kalian." kata Liliane tersenyum.
Ya, Liliane berhasil bertahan dua tahun setelah melahirkan Blaire dan Lizzie
Blaire Gemini Riddle dan Elizabeth Gemini Riddle.
Ya dia cukup sedih hanya karena Blaise yang pengecut anaknya tidak mendapatkan nama Zabini, namun kesedihannya tidak terancam lama.
Anaknya pintar diumur dua tahun mereka sudah bisa berlarian, berbicara, dan mengeluarkan aura sihir.
Rumahnya sederhana dia cukup sekali untuk dikatakan bahagia, entah berapa kali sungguh dia mencintai anak anaknya lebih dari apapun juga di dunia ini.
Dia tidak pernah ada rasa takut untuk Blaise merebut anaknya karena pertama dia tidak tau kedua dia tidak menginginkan anak yasudah?
Liliane bukan seonggok sampah yang memohon Blaise agar mau menikahinya karena dia hamil.
Dia Black- Riddle remember? uangnya banyak. Tentu saja dia juga menerima bantuan Severus, yang ternyata tidak mengatakan apa apa.
Liliane bisa melihat Blaire lebih unggul dalam segala hal dan dia akan mengajari Elizabeth sungguh menyempurnakan sekali anak anaknya.
Namun saat dia di meja makan tiba tiba Severus datang? ada apa ini.
"YOUNG LADY." teriaknya.
"I'm here Severus, ada apa?" tanya Liliane.
"Young Lady, ayahmu berada di pertempuran bersama Harry Potter sementara ibumu sekarat karena mantra dari Hermione Granger.
Severus mengatakan ayahnya dalam pertempuran bersama Harry Potter dan Mother nya terkena mantra dari Hermione Granger?
Aura sekitar berubah gelap, sebelum Blaire memegang tangannya "mommy, you okay?" tanya nya dengan lucu.
"Young Lady, kau harus tenang dan bantulah ayahmu, kau tau? aku mata mata Dumbledore tapi karena aku pelayan setia ayahmu aku tidak pernah membelot." kata Snape dengan wajah datarnya.
"Yes, of course kita harus pergi." balas Liliane lalu memantrai pakaian anaknya menjadi hitam seperti dirinya.
Liliane memegang kedua lengan anaknya mengajak mereka ber- apparate dan mereka tiba di halaman Hogwarts yang sudah hancur, dia bisa melihat pasukan ayahnya berjalan menuju Hogwarts. Sialan yang digendong raksasa itu pasti si anak bertahan hidup.
Liliane mengerinyit aneh ketika melihat ibunya ikut dalam pertempuran ini. Dia bisa lihat bocah Longbottom itu dengan lugunya menyuarakan pembelaannya dan membawa bawa Liliane.
