unfamiliar talk-

469 56 0
                                    

Liliane berada di ruangan khusus di Malfoy Manor bersama teman temannya, "Aku sudah tidak sabar akan mengerjai Weasley dan Granger

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Liliane berada di ruangan khusus di Malfoy Manor bersama teman temannya, "Aku sudah tidak sabar akan mengerjai Weasley dan Granger. Mereka bagian dari orde bukan?" kata Pansy menyeringai.

"Oh ya, Draco bagaimana perjodohan mu dengan si bungsu Greengrass?" kata Theo membuka pembicaraan tentang perjodohan.

"Oh, tentu saja tidak akan terjadi. Ayahku akan murka mengetahui ini, tidak kah kalian tahu bahwa Greengrass bungsu sulit untuk bisa memiliki keturunan? Draco adalah tangan kanan ayahku dia harus mempunyai keturunan dan penerus lagipula Cissy dan Lucius juga pasti akan bersedih jika keturunan Malfoy berakhir di Draco." jelas Liliane.

"What the, dari mana kau tau itu semua Liliane?" tanya Theo.

"Oh, aku peka terhadap sekitar Nott." balas Liliane memutar bola matanya bukankah bukan pembicaraan umum lagi kalau Astoria Greengrass memiliki penyakit kutukan darah dan itu akan menyulitkan Draco.

"Aku sudah punya kandidat untukmu Drake, bagaimana dengan Grisha atau Elena Carrow?" tanya Pansy.

"Oh shut up Pansy, kau tau siapa orang pertama yang menentang Draco dengan Carrow." balas Liliane sengit.

"Ah baiklah, Grisha akan dijodohkan dengan Draco." pekik Pansy senang.

"Kenapa harus Grisha? Astoria cukup sempurna bagiku." kata Draco tiba tiba.

"KARENA GRISHA MENYUKAI MU." pekik Pansy dan Liliane serempak.

"Dan ada apa dengan Astoria, Draco?" tanya Liliane menajam.

"Entah dia seperti menarik." kata Draco tersenyum.

"Jika kau mematahkan hati Grisha, tanganmu yang ku patahkan Drake seperti kau diserang Buckbeek." balas Pansy tajam.

Kebetulan Grisha tidak ada dia sedang mempersiapkan diri karena dia akan menjadi menteri sihir.

Draco bergidik ngeri, namun dia tidak tau bahwa si penerus tahta Lady Delacroix itu menyukainya.

"Lalu bagaimana denganmu Blaise? masih nekat mau hidup bersama Elle Carrow?" tanya Theo datar.

"Tidak, aku sudah mengambil cincin milik mother untuk melamar Liliane jika dia mau, tapi dia memang harus mau karena anaknya anakku juga mate," kata Blaise tersenyum songong kearah Draco.

"Oh, kau percaya diri sekali Zabini. Anak anak ku tak akan membutuhkan ayahnya yang brengsek dia hanya tau mommy yang membesarkan nya dari lahir." balas Liliane datar.

"Perlu kuingat kan jika bukan karena ku mereka tidak akan ada," balas Blaise tak kalah datar.

"Thank you, atas kelakuan brengsek mu." kata Liliane lalu pergi meninggalkan mereka.

Liliane mencari anaknya yang ternyata berada di taman Manor dengan merak Albino milik Abraxas Malfoy.

"Blaire,Lizzie." panggil Liliane.

unloved-Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang