MPB | A

45.2K 1.8K 42
                                    

"Clara Angarani Muktha keluar dari kelas saya sekarang!" Titah Guru yang mengajar fisika itu dengan raut wajah masam.

Sedangkan Clara yang dipanggil hanya bisa melirik tajam pada Raja yang terus-terusan menggangunya hingga menyebabkan ia berteriak.

"Ck. Gara-gara lo kan Ja! Awas lo ya!" Ancam Clara, sebelum keluar Clara menatap Labela sebentar dengan senyum sinisnya.

Ketika Clara keluar dari kelas ia langsung merenggangkan semua otot-ototnya sudah dua jam juga duduk didalam kelas membuat bokongnya pegal.

"Dasar mak-mak jablay enak banget nyuruh gue keluar kelas." Kesal Clara tapi langkahnya masih terus menelusuri lorong kelas.

"Si anjing Raja juga kek taik!" Ketika Clara sedang menggerutu tak jelas padahal didepannyaa ada segerombol kakak kelas yang sedang bolos sontak saja membuat perhatian semua kakak kelas itu terpaud pada Clara.

Keadaan yang tadinya ramai didepan kelas IPA 1 menjadi sunyi karena semua mata memandang Clara, Clara tidak menyadari karena mulutnya yang terus mendumel tak karuan.

Salah satu dari mereka tertawa kearah Clara dan berkata, "Woy lo ngapain ngedumel sendirian kaya orang gila? Mending marahin si Oji nih!" Ucap pria bername tag Gilang itu pada Clara yang baru saja melewati mereka.

"Gila lu! Salah apa gue!" Tutur Oji dengan wajah tidak selownya.

"Berisik deh lu pada, kak Saka mana?" Tanya Clara dengan wajah songongnya.

"Helah untuk lu adeknya kalo gak__" ucapan Oji terpotong saat Saka datang tiba-tiba dari arah belakang.

"Kalau gak apa? Lo mau ngapain adek gue?" Tanya Saka sambil menusukan sedotan pada susu coklat dan memberinya pada Clara.

"MAU MACARIN LAH! YA KALI CEWEK CAKEP GINI DIANGGURIN!" Sontak yang lain tertawa melihat tingkah Oji yang panik menjawab dengan wajah sok collnya.

"Kenapa keluar?" Tanya Saka pada Clara.

Clara mendecak, "Ck. Kesel tau kak! Masa gue disuruh keluar sama nenek lampir!" Ucap Clara meraup udara seakan itu adalah wajah bu Neny, guru Fisika itu.

"Hedeh! Paling ngapain lu sampe disuruh keluar?" Tanya Wawan.

"Si anjing Raja tuh!" Tutur Clara sambil menduduki bokongnya dipertengahan antara Saka dan Ares.

"Mulutnya dek!" Pekik Saka memperingati.

Tbc.

Segitu dulu, gw tau kalo ntar lapak ni sepi jadi gak usah panjang-panjang,

My Possesive Brother [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang