MPB | U

6.2K 343 54
                                    

Padahal tiap hari update ya, tapi kenapa yang baca pada dekem aja gak mau muncul? Cuman beberapa aja. Oh ya buat Mamaeemae1 silahkan DM ig aku ya: @bilamanalagi11 aku mau ngasih hadiah buat orang yang udah spam komen sampe banyak banget, gak cuman di lapak MPB tapi disemua ceritaku. Aku baru ngeh kalo dia itu yang bener-bener support aku padahl gak kenal kan? Wkwk mumpung aku ada sedikit rezeky jadi aku mau bagi buat orang baik.

Yang lain yang udah komen gimana? Aku minta Maaf bukan maksud apa-apa disini aku cuman mau balas kebaikannya selama beberapa bulan ini, nungguin aku update dan lainnya. Kalo kalian pengen dinotice sama aku kalian bisa DM aja, bisa cerita2 kek. Bisa spam chat di DM. Aku selalu terbuka buat readres ku.

Udah gitu aja sih, selebihnya gak ada ya udah baca yuk.

___________________

Clara mengusap kasar air matanya dengan kasar, dirinya tidak ingin nanti saat masuk kedalam kelas menjadi pertanyaan apa lagi perhatian semua orang.

Clara membuang nafasnya cepat, meskipun dadanya bergemuruh namun wajahnya dinormalkan sebisa mungkin. "Lo bisa Ra, lo bisa." Ucap Clara menekankan pada dirinya sendiri.

Clara memasuki kelas yang sudah ada guru pengajarnya, dengan wajah sembabnya Clara meminta maaf atas keterlambatannya masuk jam belajar, dan untungnya guru yang saat ini pengertian tidak menanyai ini itu.

Sebelum duduk Clara sempat bersitatap dengan Labela yang seakan bertanya 'Ada apa' melalui tatapannya dan Clara menanggapi dengan gelengan kepala.

"Fokus Ra, Fokus." Ucap Clara sekali lagi.

Pelajaran pun dimulai dengan tenang saat Clara sedang asik mencatata apa yang guru didepan terangkan senggolan bulpoin mengenai bahunya, siapa lagi pelakunya jika bukan Raja Putra Jaya.

"Heh Ra! Ssstt! Sttt!" Clara menoleh malas pada Raja dengan wajah kesalnya.

"Pulang sekolah bisa join?" Clara menggeleng dengan cepat. "Gue sibuk gak usah macem-macem lo. Ntar malem mau mabok gaya-gaya ditampol Raihan baru tau rasa." Cibir Clara dengan wajah songongnya.

"Anjir lo Ra ya malah doain gue lo," Clara menjulurkan lidahnya kearah Raja yang hampir disampit sepatu oleh Raja.

"Punya temen kok tolol." Sarkas Raja.

"Mulut lo bau sampah, diem deh diem." Balas Clara tak mau kalah.

"Elah lu cecungut cacingan,"

"Dari pada lu? Udah tua masih ngedot cih gimana mau dapat pacar kalo modelan cowo kek lu jadi bayi aje sono," Clara tertawa puas saat melihat Raja menahan umpatannya.

"Heh klean pada bahas apa sih dari tadi sampe bu Iin keluar?" Pekik Bela yang membuat Clara memegang kedua kupingnya.

"Kepo lo."

"Ye Ra kan nanya abisnya asik bet gue gak diajak." Ucap Bela dengan wajah masamnya.

"WHAT LO BERDUA DAH BAIKAN?! SEJAK KAPAN?! ABAD BERAPA?! KOK GUE GAK TERONG?! EH TEMPE?!"

PLAK!

Clara melempar mistarnya kearah wajah ganteng Raja dengan keras, ya iya lah keras orang mistarnya aja besi. "Ngomong sekali lagi treak-treak gitu gue sumpul mulut lo pake kaos kaki gue ya." Ancam Clara yang tak main-main.

"Ya amplop Ra, amplop gue keceplosan!"

PLETAK!

"Ampun ih Raja goblok!" Kali ini jitakan yang didapat dari Bela dikening Raja.

"Ah udah ah! Bisa mati gue diserang sama cewe-cewe kek klean mending gue ngantin!" Pekik Raja yang langsung lari ngibrit.

Bela menempatkan dirinya disamping Clara, "Gak ngantin Ra?" Tanyanya yang melihat Clara sedang fokus dengan ponselnya.

"Gak ah mager jalan." Saut Clara yang mulai meletakkan ponselnya.

"Sama sih tapi gue laper,".

"Ya udah sono makan ribet amat lu."

"Tapi kan Ra____"

"Ra bareng kekantin yuk." Suara Area terdengar dengan cepat menyela ucapan Bela.

Clara mengerutkan keningnya, sejak kapan Ares pernah mengajaknya makan dikantin bareng? Apa lagi dosekolah. Palingan Ares sekali bersikap cuek. Ada apa ya?

"Ayok deh. Lo yang traktir gue tapi kan lo yang ngajak," Ucap Clara dengan santainya.

"Gampang," balas Ares yang langsung menarik lengan Clara pelan.

Clara hanya mengikuti langkah Ares namun dirinya sempat menoleh pada Bela yang mendapat gelengan dan angkagan bahu dari gadis itu.

Ini maksudnya si Ares apa ya? Mau pedekate sama gue apa? Curiga gue ni.

Tbc.

My Possesive Brother [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang