MPB | J

10.9K 641 6
                                    


Clara meremas ponselnya dengan keras jujur dirinya sekarang merasa panas padahal AC diruangan ini menyala. Mata Clara menampakkan kemarahan yang luar biasa, mencoba mengontrol dirinya dengan memejamkan mata. Baru saja Clara ingin tidak emosi eh datanglah orang yang akan membuatnya emosi.

"Ra! Gue punya kabar buruk!" Teriak Oji sambil membanting pintu.

"Apaan njir?!" Sarkas Clara dengan tidak selownya.

"SAKA BERANTEM SAMA RAJA!!"

"HAA?!"

Mata Clara membulat sempurna, "Lo gak bercandakan?! Dimana?!!" Pekik Clara yang langsung turun dari atas ranjang.

"Ya gak lah! Yakali udah pasang muka serius gini bercanda! Ngaur lo! Dilapangan ayo cepet!" Clara mengangguk dan berlari mengikuti langkah kaki Oji.

Saat dirinya sudah bisa melihat lapanagn Clara bisa melihat bagaimana ramainya para siswa-siswi yang berkerumun menyaksikan perkelahian antara Saka dan Raja.

Clara membuka mulutnya saat melihat bagaiaman Saka menghajar Raja habis-habisan, dengan kaki pincag karena sempat terkilir waktu berlari Clara menghampiri Saka. Mendorong murid-murid yang menghalagi jalannya.

"Kak! Udah! Kak! Kak Saka! Udah!" Clara menarik lengan Saka yang terus menghajar wajah tampan Raja dengan membabi buta.

Bukannya menurut Saka justru menghempaskan tangan Clara hingga tubuh Clara mundur kebelakang, tak tinggal diam Raja juga menendang perut Saka dan mulai mengambil alih tinjuannya. Clara menutup mulutnya saat melihat bagaimana beraninya Raja menghantam hidung Saka dengan kuat hingga mengeluarkan darah.

Saka berdecih, "Berani lo sama gue CUIH! ANJING SINI LO MAJU!" Setelah mengatakan hal itu Saka langsung membarikan bogeman mentah pada Raja yang membuat hidung Raja juga mengeluarkan darah namun lebih parah dari pada Saka.

BUGH!

BUGH!

"Udah! Raja! Udah Raja! KAK SAKA STOP! KAK SAK!! ARGHH!" Tubuh Clara didorong dengan kuat hingga terjatuh keaspal dan kepalanya membentur aspal cukup kuat hingga membuat kepala Clara pusing dan mulai memejamkan mata.

"Anjing! Clara woy!" Ares langsung menghadang tangan Saka yang akan meninju Raja lagi. Ares menarik kerah Raja dengan keras.

"Lo berurusan sama gu. Gara-gara lo Clara pingsan!' tunjuk Ares pada Clara yang pingsan dan langsung saja Saka berlari kearah adiknya itu.

"Ra! Bangun! Anjing!! Arghh!" Pekik Saka saat mengangkat kepala Clara terdapat banyak sekali lumuran darah ditangannya.

Dengan cepat Saka membopong Clara menuju mobilnya meninggalkan Ares yang berdiam diri dengan wajah mengeras dan nafas menggebu-gebu, sementara Raja berdiam diri dengan kaku melihat bagaimana wajah Clara yang dihiasi oleh lumuran darah.

"Lo kalau mau jadi lonte laki jangan diumbar bro. Bukan cuman lo yang dapat masalah tapi Clara juga!" Ucap Wawan tak kalah sinisnya.

"Iya ni! Main gila dibelakang Clara gue kira lo setia sama si Clara, lo tau kan kalau Clara benci banget sama Labela." Timpal Oji.

"Diem lo semua. Biar sibrengsek ini jadi urusan sama gue." Ucap Ares penuh tekanan menatap tajam tepat dimanik coklat Raja.

Raja sendiri menghela nafas pelan dan pergi dari sana percuma saja dirinya berbicara yang sesungguhnya karena tidak ada yang mau mendengarkan apa lagi memahami keadaannya sekarang.

Sedangkan Clara sendiri yang dibawa kerumah sakit oleh Saka perlahan membuka matanya gadis itu langsung meringis dan menangis karena kepalanya yang mengeluarkan darah banyak sekali dan rasanya juga yang tidak main-main dengan sakitnya.

"Hiks! Hiks! Sakit k-kak!" Lirih Clara menggenggam erat seragam Saka yang sedang menyetir.

Saka bodoamat jika bajunya yang menjadi sandaran dikepala Clara berlumuran darah yang penting Saka tidak ingin Clara kesakitan.

"Maaf Ra," beo Saka menatap sendu wajah cantik Clara yang sedang meringis.

"Hiks! Lo udah nyakitin gue dua kali dalam sehari ini Saka."

Tbc.

My Possesive Brother [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang