MPB | G

14.6K 855 36
                                    

"Lo milik gue." Detik kemudian Saka menyatukan bibirnya dengan Clara, gadis itu melotot dan langsung memukul kepala belakang Saka..

"Gak waras lo Sak!" Setelah itu Clara dengan cepat keluar dari mobil.

Tentu Saka langsung berlari keluar menyusul Clara, Saka menarik lengan Clara dengan kuat. Rahangnya sudah mengatup dengan keras, bahkan cengkraman tangannya yang kuat tidak membuat Saka sadar jika itu menyakiti Clara.

"Lepas!!" Pekik Clara dengan keras.

"Pulang!"

"Pulang aja lo sendiri! Gue gak mau deket-deket orang kaya lo! Gue pikir lo itu kakak yang baik," ucap Clara diakhir kalimat yang memelan dan bergetar.

"Oke! Maafin gue Ra! Gue khilaf! Maaf." Clara membuang muka dengan mata mulai berair.

"Lo gak pantes ngelakuin itu Sak, perlu gue ingetin kalo kita satu darah?" Kata-kata Clara yang mampu menembus jantung Saka dengan secepat kilat.

"Lo sudah ngelewatin batas Sak. Lepas," dengan tubuh melemas Clara menyiku tangan Saka dan berhasil. Clara pergi dengan berlari meninggalkan Saka yang terdiam seribu bahasa.

"ARGHHH! ANJING!" Saka menendang ban mobil dengan kakinya dan menjambak rambutnya sendiri. Deru nafasnya terdengar memburu.

Clara berjalan sudah hampire satu kilo dirinya meninggalkan Saka pun sudah tak terlihat, yang seharusnya rumahnya berbelok kanan gadis itu malah berjalan terus. Mungkin Saka akan berpikir jika Clara akan benar-benar pulang sendiri.

_______________

BRAK!

"EH ANJING! ASU! BABI! SETAN!" Semua mata menoleh kearah Saka yang datang-datang langsung membanting pintu, Oji yang latah sekali mulutnya membuat Gilang meraup mulut pria itu dengan satu tangannya.

"Kenapa lo bro?" Tanya Ares.

Saka menggeleng, "Clara udah balik?" Tanyanya. Yang lain sontak langsung saling melirik dan kemudian menggeleng.

"Anjir!" Saka langsung menghubungi Carol yang sedang berada diluar.

"Kenapa?"

"Clara ada sama lo?!"

"Santai kali kalo ngomong tu! Gak ada kenapa?!" Jawab Carol dengan sarkas.

"Yang bener lo?! Tadi Clara keluar dari mobil gue_____"

"TAIK LO SAK!!" Pekik Carol dengan kencang.

"Gue___"

Tut!

"Sial!!" Umpat Saka dengan gerakan memukul angin.

"Lo kan tadi jemput Clara kok bisa sekarang gak sama lo Claranya?" Tanya Gilang yang diangkui oleh semuanya.

"Tadi tu gue kelepasan nyium Clara dimobil." Ucap Saka mengacak rambutnya frustasi.

"HA?!"

"GILA LO SAK!"

"ANJIR SAKA TOLOL!"

"EDAN! ANJIR SLEBEW! ADEK SENDIRI DI EMBAT!"

"Mau jadi apa lo Sak?" Sontak semua mata mengarah pada Ares yang bertanya dengan raut wajah datarnya.

"Gue nanya mau jadi apa lo? Gue tau lo gak gila suka sama adek lo sendiri." Setelah mengatakan hal itu Ares meraih kunci mobilnya dan bergegas memaki jaket lalu pergi.

Oji, Gilang, Wawan, dan Anji pun sontak melirik satu sama lain. Jika Ares pergi maka dunia sedang tidak baik-baik saja.

"Gue tetep nginep sini sih nanggung juga udah jam 12 malem. Bisa-bisa gak dibukain pintu gue," tutur Oji yang memasukan kentang kedalam mulutnya.

Saka tidak menjawab atau berkata apapun, pria itu langsung berlari menaiki tangga dengan tangan memegang erat ponselnya itu.

"Takut gue Nji," kini Wawan yang berkata.

"Sama. Lo tau kan? Kalo Ares suka sama Clara, kacau kacau!" Ucap  Anji aambil memijit pelipisnya.

"Kita gak bisa diem aja sih, kita harus mikirin gimana caranya biar Ares gak marah lagi." Kata Oji dengan menompang dagu dimeja.

Hening sejenak.

"AHAH! GUE PUNYA IDE!"

"Idiot! Lo idiot ato apa sih Nji? Ntar kalo Saka denger ngimana hah?!" Pekik Wawan.

"Haha sorry lupa. Jadi gini...."

______________

Sedangkan disisi lain Clara tertawa bersama Carol yang sedang memakan nasi gorengnya.

"Rasain! Biar dia ngerasa bersalah terus nangis-nangis kan." Ucap Carol yang mulai memasukan sesuap nasi goreng pedas kemulutnya.

"Hooh kak! Biar tuh anak nyesel, nakal sih nyium-nyium gue dimobil."

Carol hanya tertawa namun matanya melirik kearah Clara, tidak bisa dipungkiri jika hati Carok saat ini sedang was-was.

"Mulai saat ini udah deh lo gak usah terlalu nempel ke Saka." Clara menganguk membenarkan perkataan Carol.

"Iya ih! Capek gue dikekang mulu kek gue ni pacarnya Saka aja. Kan gue adeknya." Ucap Clara dengan polosnya, sedangkan Carol hanya tersenyum em getir?

Tbc.

My Possesive Brother [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang