Tidak terasa malam akhirnya tiba. Rumah besar milik Taeyong dan Yuta itu kini sudah dipenuhi suara canda tawa dari orang-orang di dalamnya. Mereka bersenda gurau setelah puas mengisi perut dengan banyaknya makanan enak –berkat Yuta.
" Jadi, ternyata Kun bekerja di tim Forensik? "
Kun mengangguk kecil sebagai jawaban. Dan jangan lupakan disertai dengan senyuman menawannya.
" Dan aku sangat terkejut ternyata kita bertetangga. "
Taeyong menyeletuk. Sebenarnya bukan salah pria tampan itu juga tidak mengetahui jika dokter Forensik yang tadi siang ia temui bersama Jaehyun merupakan tetangganya. Taeyong hanya terlalu perduli pada pekerjaan hingga lupa untuk sekadar bersosialisasi di lingkungan rumah baru.
Lagipula, Kun menjalankan tugas menjadi dokter Forensik di kepolisian belum begitu lama. Lalu selain itu Taeyong juga sangat jarang sekali mengunjungi bagian Forensik. Biasanya, ia memberi perintah kepada para anak buah. Taeyong baru akan datang sendiri jika memang dibutuhkan.
" Yangyang juga tidak memberitahu jika tunangannya ini bekerja di sana. "
Pemuda manis yang sedang memakan kue kering itu menoleh pada Yuta dengan tatapan polosnya.
" Hm.. aku pikir itu tidak terlalu penting, " katanya lalu memasukkan potongan kecil kue kering yang tersisa ke dalam mulut.
Ucapannya itu membuat semua orang tertawa kecil. Tidak menyangka jika Yuta tidak bisa menimpali perkataan Yangyang. Ya.. bagaimana bisa menimpali jika pemuda manis itu memasang ekspresi polos nan menggemaskan di mata Yuta.
" Wow! Sepertinya Yuta hyung akan mendapatkan lawan yang setimpal di sini, " Doyoung terkekeh.
Yuta mendelik lalu menepak pelan pundak Doyoung. Pemuda manis itu kemudian berdiri dan izin untuk ke dapur. Ia teringat jika piring-piring kotor bekas makan mereka tadi masih menumpuk, belum dicuci.
" Aku bantu hyung! " Doyoung mengikuti Yuta dari belakang, dan tak lama disusul Yangyang.
Kini hanya tinggal Taeyong, Kun, dan juga Jaehyun di ruang tengah. Ketiganya memulai pembicaraan serius mengenai kejadian aneh yang mereka temui. Tentang pola di tubuh korban. Setidaknya, mereka harus mengetahui penyebabnya sekecil apapun itu.
" Apakah ada zat tertentu yang kau temukan di tubuh para korban? Mungkin saja karena zat itu, polanya bisa secara tiba-tiba muncul. "
Taeyong mengeluarkan pendapatnya dan menatap Kun. Dokter muda itu mengernyit dan menggelengkan kepala.
" Aku yakin tidak menemukan zat aneh di dalam tubuh para korban. Lagipula, pola itu lebih terlihat seperti luka bakar setelah ku teliti lagi. "
Tadi siang ketika Taeyong dan Jaehyun kembali ke tempat mereka, Kun yang dibuat penasaran memilih untuk meneliti lagi pola tersebut. Dan saat Kun mengamati dengan saksama, itu terlihat seperti terbakar.
Dan satu hal lainnya adalalah-
" Aku seperti pernah melihat pola itu sepertinya. "
ooo
" Kun sudah berapa lama bekerja sebagai dokter Forensik? " Doyoung bertanya sementara kedua tangannya sibuk membantu Yuta membersihkan piring.
Yangyang berpikir sejenak. Mengingat-ingat awal tunangannya bekerja dalam tim itu. Ia bertopang dagu. Sebenarnya, Yangyang mengikuti Yuta pergi ke dapur hanyalah sebagai alasan saja. Ia tidak ingin berada di tengah para pria yang pastinya akan berbincang mengenai pekerjaan mereka. Tidak! Yangyang tak suka itu. Lebih tepatnya, otaknya tidak sampai untuk diajak berpikir tentang hal-hal misterius seperti itu.
KAMU SEDANG MEMBACA
[TaeYu] The Last
Fanfiction- 2nd TaeYu Fanfiction - Kata orang, menjadi yang terakhir itu spesial Serta 'Yang Terakhir' berkaitan dengan 'Yang Terdahulu' --- * WARNING : "It's TAEYU FANFICTION! Dan bagi yang HOMOPHOBIC harap segera menjauh karena ini merupakan unsur BxB! Jang...