" Hyung, Yangyang, makan malam sudah siap. Ayo turun! "
Doyoung melongokkan kepalanya melalui celah pintu yang ia buka sedikit. Dapat dilihatnya Yangyang serta Yuta sedang berbaring di atas kasur. Tidak, mereka bukan benar-benar tertidur. Hanya berbaring di sana sambil berbincang, entah membicarakan apa.
" Ayo hyung. Aku bantu. "
Yangyang lebih dulu bangkit dari atas kasur. Kedua tangannya begerak untuk memapah Yuta yang masih lemah untuk beranjak. Sebenarnya, baik Doyoung atau Yangyang sudah melarang Yuta untuk makan malam di bawah. Tapi pada dasarnya pemuda itu keras kepala, jadilah mereka mengalah.
" Terima kasih domba kecil.. "
Itu adalah panggilan kesayangan untuk Yangyang dari Yuta. Tadi sore, karena rasa bosan Yuta mencari arti nama Yangyang dalam bahasa Korea melalui aplikasi pencarian, dan ternyata hasilnya cukup unik. Yaitu Domba. Jadilah Yuta memanggilnya dengan sebutan domba kecil, karena Yangyang juga lebih muda darinya.
Mereka berjalan perlahan menuju ruang makan. Di sana, sudah ada Doyoung yang sedang mengisi gelas dengan air mineral dan meletakkannya di tempat masing-masing.
" Woah hyung, kau membuat makan malam rumahan khas Jepang? "
Yuta berkedip lucu, melihat antara makan malam yang telah disajikan oleh Doyoung dan juga pemuda itu secara bergantian. Ada hal apa sampai Doyoung membuat makanan dari negara kelahirannya itu?
" Yaa.. Aku pikir Yuta hyung sudah lama tidak memakan masakkan rumahan Jepang. Jadi aku membuatnya. "
Senyuman menghiasi wajah Yuta. Langkah kakinya langsung mendekati salah satu kursi, dibantu oleh Yangyang dan menempatinya. Kedua matanya menatap hidangan itu dengan penuh binar. Rasa lapar seketika meningkat saat melihat ada salah satu makanan kesukaannya di sana.
" Maaf hyung, untuk Takoyaki aku tidak bisa membuatnya. Jadi aku memutuskan untuk beli saja, dan menghangatkannya tadi. "
" Tidak apa-apa. Ini saja aku sudah sangat berterima kasih Doyoung, " Yuta menatap Doyoung sambil tersenyum.
Ternyata tidak sia-sia Doyoung membuat hidangan itu. Matanya melirik pemuda paling muda di antara mereka, yang mana juga sedang menatapnya. Baik dirinya atau Yangyang tersenyum.
" Ayo tunggu apa lagi? Kita harus habiskan, sebelum makanannya dingin! "
Ketiganya mulai bersiap untuk makan. Namun sebelum itu sebagai orang yang taat, tak lupa juga mereka berdoa untuk mengucap syukur.
" Selamat makan! "
Ketiga pemuda manis itu mulai makan dengan tenang. Sesekali diselingi dengan perbincangan ringan hingga membuat mereka tertawa kecil. Setidaknya untuk saat ini, Doyoung dan Yangyang harus bisa membuat Yuta kembali ceria.
ooo
Tidak terasa waktu sudah menunjukkan pukul 10.00 pm KST. Mobil itu melaju dengan kecepatan sedang, membelah jalanan yang tidak begitu padat. Lampu-lampu yang berjejer di pinggir menerangi jalan. Kali ini, yang mengendarai mobil adalah Taeyong. Dengan santai menyetir menggunakan tangan kirinya. Sementara tangan kanan menggenggam persneling. Meski pikirannya terus tertuju pada apa yang dikatakan cenayang muda tadi, tapi ia tetap bisa fokus pada jalanan.
Jaehyun yang sejak tadi hanya duduk diam juga sesekali melirik ketuanya itu. Ia memang tidak pernah mengalami kejadi mistis dan mengerikan. Tapi melihat Taeyong seperti itu, ia jadi memikirkan bagaimana seandainya jika kekasihnyalah yang mengalami hal tersebut. Mungkin ia juga akan mengambil langkah seperti yang Taeyong lakukan.
KAMU SEDANG MEMBACA
[TaeYu] The Last
Fanfiction- 2nd TaeYu Fanfiction - Kata orang, menjadi yang terakhir itu spesial Serta 'Yang Terakhir' berkaitan dengan 'Yang Terdahulu' --- * WARNING : "It's TAEYU FANFICTION! Dan bagi yang HOMOPHOBIC harap segera menjauh karena ini merupakan unsur BxB! Jang...