Zoya yang bangun lebih dulu membuat nya masih tidak menyangka jika sekarang di hadapan nya ada suaminya yang masih tertidur pulas. Bahkan tubuh hangat suaminya juga terasa kala rengkuhan di pinggang semakin erat mengikis jarak keduanya.
Seolah tersadar ia telah terpanah karena pagi pagi baru kali ini ia merasakan tidur nyenyak di dalam pelukan pujaan hatinya.
Zoya mengambil lengan suaminya agar terlepas dari pinggang nya.
"Sepuluh menit lagi sayang.." jadi gerakan tangan nya tadi telah mengganggu tidur suaminya.
"Iya, tidurlah dulu aku mau menyiapkan keperluan mu." Jelasnya memandang kagum pria dingin di hadapannya.
Grep!
"Al!" Saat mendengar penjelasan istrinya dia gemas sendiri melihat sikap malu malu kucing gadisnya hingga Albar semakin mempersempit jarak.
"Morning kiss dulu baru kau bisa lepas." Bukan Albar namanya jika tidak memanfaatkan kesempatan yang menguntungkan baginya.
"Iya, lepas dulu Al." Siapa tahu waktu suaminya melepaskan pelukan kuatnya ia bisa lari menghindari morning kiss itu.
Jujur saja, jika feedback suaminya begitu mengejutkan Zoya sampai jantung nya tak berhenti berdetak cepat seperti sedang mengikuti lomba maraton.
"No negotiation."
"Janji langsung lepas?"
"Hmm.."
Cup!
Bukan seperti itu ciuman yang di inginkan Albar, kalian pasti tau kan ciuman seperti apa yang di maksud dengan kata 'ciuman'.
"Udah Al.. lepasin," protesnya yang setelah menuruti ucapan suaminya, tapi hingga sekarang belum juga terlepas juga pelukannya.
"Kamu anak sarjana masa tidak tahu arti ciuman?" Matanya yang tadinya masih terpejam langsung menyipit menatap raut wajah Zoya yang begitu gemas ingin ia makan sekarang juga.
"Tadi kan sudah Al,"
"Itu bukan ciuman sayang, tapi kecupan," sangat gemas sembari menggesekkan hidung mancungnya ke hidung mancung istrinya. "Dan bukan di kening."
"It's same." Bibir mungilnya menunjukkan bahwa ucapan suaminya telah membuat nya sebal dengan perlakuan tiba tiba Albar.
Kalian kalau di perlakukan begitu manis sama pujaan hati, apakah aman itu jantung?
"No honey, but like that.."
Cup!
Mengajarkan istrinya berciuman wajar bukan, sama istri sendiri juga. Belum lagi jika istri mungilnya begitu sabar, perhatian, dan polos.
Dilahap nya lembut bibir ranum Zoya yang berwarna pink alami hingga berubah menjadi ciuman panas.
Albar semakin memperdalam ciuman yang menuntut itu pun telah mengemut, menyedot, serta tak lupa digigitnya bibir bawah istrinya agar terbuka untuk mempermudah lidahnya mengabsen seluruh rongga mulut istrinya yang terasa sangat manis.
Ciuman panas dengan durasi yang lumayan lama itu masih berlanjut hingga berganti posisi terduduk, begitu juga Zoya yang berada di pangkuan Albar.
Kedua lengan Zoya tanpa sadar telah memeluk leher suaminya serta Albar semakin menekan tengkuk istrinya membuat ciuman keduanya semakin dalam dan menuntut.
Lidah mereka saling membelit satu sama lain hingga suara desahan Zoya terdengar indah membuat nafsu Albar meningkat.
"Ahh.. shtophm.." tenaganya lemas mendorong dada bidang Albar untuk berhenti menciumi bibirnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
The Cold Man [New]
RomanceMemiliki seorang suami yang begitu tampan nan gagah tak sebahagia yang ia bayangkan, apalagi pernikahannya terjadi karena perjodohan. Ternyata dan ternyata suaminya yang diawal terlihat cukup antar komunikasi dengannya hilang begitu saja saat setela...