Saat ini perempuan dengan senyum kebahagiaan merasakan hangatnya cinta keluarga baru sambil mengaduk kopi sebagai teman begadang suaminya.
Dan akhir ini juga suaminya selalu sibuk dengan pekerjaannya, bahkan bisa dikatakan sangat sibuk. Suaminya selalu saja pulang malam, kalau pun kerjanya pulang lebih awal suaminya itu tak segan-segan begadang menyibukkan diri di ruang kerjanya.
Sudah seminggu ini juga mood suaminya balik lagi ke awal seperti dulu. Samapi sampai terkadang ia tertidur sangking lamanya menunggu suaminya yang super sibuk itu.
Zoya berjalan keruang kerja suaminya mengantarkan segelas kopi hangat.
"Al, istirahat sebentar saja ya?" Pinta Zoya pelan tak tega melihat wajah lelah suaminya.
Biasanya juga Albar sangatlah manja ke Zoya minta aneh aneh, tapi begitulah seminggu ini suaminya sangat dingin. Zoya pun bingung kadang juga sedih, pikiran nya selalu membatasi pikiran nething yang akan masuk ke otaknya.
"Pekerjaanku banyak." Tanpa menoleh tetap fokus menatap layar laptop yang menarik daripada istrinya sendiri.
"Yaudah, nanti kamu jangan begadang terlalu malam. Ini kopinya." Pasrah nya meletakkan kopi di meja dekat sofa. Kalian tau parahnya apa? Di jawab deheman saja dong. Mana tuh kata kata manis seperti awal baikan?
"Aku tunggu di kamar ya?" Tanya Zoya halus.
"Nggak usah nunggu, kamu langsung tidur saja." Jawab Albar berdiri menghampiri istrinya.
Cup!
Begitulah pikiran Zoya disaat pikiran nething menyerang, tiba tiba sikap manis suaminya datang menghilangkan pikiran buruknya.
Walau hanya kecupan pelipis dan sebentar Zoya masih bahagia karena perlakuan Albar.
"Kalau lelah istirahat."
"Iya,"
Sungguh Zoya ingin sekali menanyakan ke suaminya kenapa sikapnya seperti itu, apa ia punya salah atau bagaimana. Zoya kembali mengenyahkan pikiran nya kemudian keluar melangkah ke kamar untuk istirahat.
Jam juga sudah menunjukkan pukul sebelas malam yang seharusnya waktu untuk istirahat sedari tadi bukan menjelang dini hari begini.
Tidak sehat.
Semenjak istrinya keluar dari ruang kerjanya, Albar mengurut sebentar pelipisnya merasakan rasa pusing dan kantuk secara bersamaan.
Sialnya dia tak bisa meninggalkan pekerjaannya yang menumpuk, belum lagi masalah pegawainya yang menggelapkan dana properti untuk membangun cabang baru.
Ingin rasanya ia bermanja-manja dengan istrinya, tapi kerjaannya begitu menuntutnya agar terselesaikan.
Sampai Albar tak sadar mata lelahnya tertutup dengan posisi duduk di sofa menyenderkan kepalanya.
Paginya Zoya meraba raba ranjang tidak menemukan keberadaan suaminya.
"Pasti tertidur lagi." gumam Zoya mencepol rambut nya asal.
Setelah membersihkan badannya Zoya menuju ke ruang kerja dimana pasti terdapat suaminya yang tertidur dengan posisi kurang menguntungkan.
Seperti biasa Zoya duduk dekat suaminya lalu tangannya meraih tengkuk Albar dielusnya lembut.
"Al bangun, kamu pasti capek." Ujarnya sedih.
Matanya masih terpejam dan malah terdengar dengkuran halus di tidurnya suaminya. Kopi buatannya semalam terlihat masih utuh belum tersentuh.
"Al ayo bangun, apa kamu sakit hm?" Matanya pun tak kuasa menahan air mata melihat kondisi rumah tangganya yang dingin lagi seperti dulu.
Belum lagi Albar yang semakin hari seperti sedang menghindarinya, raut lelah tercetak jelas ditambah kantong mata di wajah suaminya.
KAMU SEDANG MEMBACA
The Cold Man [New]
RomanceMemiliki seorang suami yang begitu tampan nan gagah tak sebahagia yang ia bayangkan, apalagi pernikahannya terjadi karena perjodohan. Ternyata dan ternyata suaminya yang diawal terlihat cukup antar komunikasi dengannya hilang begitu saja saat setela...