Tiga hari telah berlalu semenjak pertemuan kedua Zoya dengan Albar kala itu yang membicarakan perihal tentang perjodohan mereka.Hari hari mereka pun juga semakin disibukkan dengan kegiatan mereka. Albar sibuk mengurus berkas-berkas yang bertumpukan, sedangkan Zoya sibuk dengan wisuda nya yang dua hari lagi diadakan.
"Zoya.." ia menatap temannya dengan tanggapan peduli tanpa harus menjawabnya.
"Kamu tau ngga kak Haris?" Kerutan di dahi Zoya tercetak menandakan ia tak tau apa yang sedang temannya bicarakan.
"Isshh.. senior kita yang udah lulus." Jelas Ochi kesal menatap Zoya yang selalu cuek dengan sekitar.
"Ngga tau. Emang ada apa?" Tanyanya balik.
"Beneran?"
"Buat apa bohong Ochi.."
"Hahh.. denger baik baik sahabatku tercinta yang kurang update.." tarik napas buang, Ochi sendiri bingung kenapa sahabatnya itu selalu tidak mengetahui tentang sekitar kampus yang memiliki banyak hot news.
"Jadii.. kak Haris kemarin nyamperin aku, awalnya aku sendiri bingung ngapain... Ehh.. ternyata kak Haris nyamperin aku malah minta nomer kamu.." jelasnya sedikit lesu, karena bagaimanapun ia sedikit oleng dengan pesona seniornya itu.
"Terus.. ngga kamu kasih kan?" Tentu saja ini bukan pertama kalinya ada laki-laki yang mendekati Ochi dengan tulus. Zoya pun sering minta maaf karena bagaimanapun juga ia dengan jelas melihat kekesalan sahabat nya itu yang selalu di ghosting.
"Aku kasih." Senyuman tak berdosa diwajah Ochi tercetak tak tahu malu.
"Haduh Ochi.. kamu udah tau kan." Tiba-tiba selera makannya menghilang, bukan karena Ochi. Tetapi ia tak mau berurusan dengan lelaki saat ini, belum lagi masalah perjodohan orang tuanya.
"Maaf Zo.. kak Haris maksa soalnya." Wajahnya menyeduh menatap sahabatnya.
"Bukan salah kamu Chi. Terus awalnya kamu ngga bilang kalau aku mau nikah?" Ia juga tak enak melihat Ochi yang merasa bersalah padanya.
"Lupa."
"Yaudah gapapa udah terlanjur juga."
"Maaf ya Althea Zoyara." Ujarnya meminta maaf sekali lagi.
"Iya gapapa. Habis ini kamu masih ada urusan di kampus?" Zoya mengalihkan pembicaraan agar mnghilangkan suasana canggung di keduanya.
"Hmm.. Mr. Rone memberiku tugas terakhir katanya." Jawabnya lesu.
"Emang kamu masih ada hutang tugas Chi?"
"Setahuku sih tidak, tapi sudahlah."
"Mau aku bantu?" Melihat Ochi yang kelihatan lesu itupun tak tega membiarkan sahabatnya yang disibukkan dengan tugas lagi.
"Ngga usah Zoya ini tinggal sedikit lagi."
"Yakin?" Pastinya lagi.
"Iya ngga usah, kamu aja masih pusing tentang perjodohan." Sungguh bestie yang perfect, mengerti keadaan sesama. Yah walau dengan keadaan yang berbeda tentunya.
"Baiklah kalau gitu aku pulang duluan ya Chi.." Ochi merespon dengan senyum serta anggukan, dan tak lama ia beranjak pergi meninggalkan area kantin.
Zoya yang sedang duduk manis di halte bus menunggu kedatangan bus yang akan menjadi tranportasi nya menuju rumah.
Menatap heran kearah depan yang terdapat mobil asing tapi bukan UFO, mungkin sudah 2 menitan mobil itu berdiam ditempat.
'Apa pemiliknya baik-baik saja?' tanyanya membatin heran.
KAMU SEDANG MEMBACA
The Cold Man [New]
RomantizmMemiliki seorang suami yang begitu tampan nan gagah tak sebahagia yang ia bayangkan, apalagi pernikahannya terjadi karena perjodohan. Ternyata dan ternyata suaminya yang diawal terlihat cukup antar komunikasi dengannya hilang begitu saja saat setela...