Chapter 8 : Date

256 26 0
                                    

Hari ini aku berdandan dengan rapih dibantu oleh Eomma-ku, karena kemarin Sehun menelpon katanya ia ingin mengajakku jalan-jalan.

Aku berpikir jalan-jalan pun percuma, aku kan tak bisa melihat. Kemanapun aku melangkah, kemanapun aku pergi aku hanya melihat gelap.

Sejujurnya aku sudah berusaha menolak, tapi Sehun bilang dia ingin aku keluar dari zona nyamanku. Awalnya aku akan menolaknya lagi, tapi saat aku akan menolaknya ... aku tidak enak. Aku jadi teringat, dia kan belum memaafkanku, dan malah memintaku untuk menjadi temannya.

Dan ia adalah teman keduaku.

Jadi aku berusaha tampil serapih mungkin, agar Sehun tak malu membawaku. Meskipun tak bisa melihat, setidaknya dandananku tidak buruk.

Di tengah lamunanku, suara bel terdengar.

"Biar Ahjumma buka dulu," kata Ahjumma yang sedang menemaniku dan Eomma di ruang televisi.

"Nyonya di depan ada orang yang bernama Sehun, ia bilang ingin menjemput Tuan Baekhyun."

"Terimakasih, Ahjumma."

"Ayo, biar Eomma antar. Nanti jangan rewel ya ... sama Sehun." Dari suara Eomma, sepertinya Eomma memang sengaja ingin menggodaku.

"Eomma ... A-aku kan bukan anak kecil lagi." Setelah itu aku mempoutkan bibirku, tapi entah kenapa pipiku terasa panas sekarang.

"Aigoo, lucunya anak Eomma." Setelah bicara itu, Eomma mencubit pipiku.

"Nah Sehun, jaga Baekhyun ya ...." Eomma menyerahkan tanganku pada tangan lain, kuyakin itu tangan Sehun.

"Baik Eommonim, kami permisi." Setelah itu Sehun menuntunku memasuki mobil, memasangkan sabuk pengaman padaku dan mulai menghidupkan mesinnya.

Didalam mobil suasananya canggung sekali, aku tak suka.

"Hunie ... kita mau kemana? Kau tau kan aku ... tak bisa melihat," ucapku, aku menoleh kesamping kanan karena kuyakin Sehun ada disampingku, di kursi kemudi.

"Aku tahu Hyung, tapi bukan berarti kau tak bisa merasakan suasananya kan? Aku akan mengajakmu ke kedai eskrim pasti kau suka." Aku hanya tersenyum, lalu menganguk.

***

"Mau kemana dia?" Chanyeol bergumam pelan.

Anak itu terlihat mengawasi keduanya dari jendela rumah mereka yang gelap, dia baru saja selesai mandi, niat hati ingin sarapan pagi. Malah di kejutkan dengan kedatangan sahabatnya, dia kira Sehun akan memarahinya ... ternyata tidak.

Anehnya, kenapa anak itu membawa Baekhyun pergi, apa dia sudah tahu jika Baekhyun yang menghancurkan gucinya?

Ah, jika iya, itu artinya dia juga tahu bahwa Baekhyun adalah kakaknya kan.

"Tuan," panggil Ahjumma menegurnya.

Sudah berapa lama Chanyeol melamun di meja makan, bahkan tak sadar sedari tadi dia sedang menuangkan air ke dalam gelasnya. Sekarang bukan hanya gelasnya yang terisi air, bahkan mejapun penuh oleh ceceran air.

"Ah, apa ini!" katanya kesal, padahal itu ulahnya sendiri.

Ahjumma hanya diam tak menjawab, percuma menjawab, Chanyeol hanya akan marah padanya, tangan Ahjumma dengan telaten membersihkan air itu menggunakan lap yang dia bawa.

"Ahjumma," panggil Chanyeol pelan.

Eomma-nya masih setia berada di ruang TV dan Chanyeol tak ingin Eomma-nya mendengar apa yang mereka bicarakan. Sesekali Chanyeol akan melirik posisi Eomma-nya, dia juga mengisyaratkan pada Ahjumma agar perempuan paruh baya itu sedikit mendekat padanya.

"Ya, tuan?" jawab Ahjumma, meskipun tangannya sibuk tetap saja bibirnya masih bisa berucap.

"Ssst! Pelan-pelan saja bicaranya," kata Chanyeol dengan nada suara yang semakin pelan.

Ahjumma mengangguk, sejenak menghentikan pekerjaannya.

"Baekhyun pergi kemana?" tanyanya lagi.

Ahjumma tersenyum kaku, lalu menjawab tak kalah pelan dengan suara Chanyeol.

"Nyonya bilang Tuan muda diajak jalan-jalan oleh teman barunya."

Sejenak Chanyeol mengernyitkan keningnya, merasa tak percaya, sejak kapan mereka berteman. Bahkan Chanyeol saja baru bisa berteman dengan Sehun setelah mereka sekelas dan juga ternyata memiliki hobi yang sama.

Karena Ahjumma terus menatapnya yang terdiam, Chanyeol mengangguk mengerti. Dia mulai mencerna informasi itu, jadi Sehun itu teman baru Baekhyun.

Tapi beberapa pertanyaan masih mengendap di otaknya, bagaimana mungkin mereka bisa berteman, kapan mereka bertemu?

Baekhyun kan tidak bisa melihat, lalu Sehun juga tidak pernah kesini. Sehun bilang, dia malas mengunjungi rumah orang dan lebih nyaman di kamar. Tapi, apa tadi?

Dalam hati Chanyeol ada rasa tak terima melihat kedekatan keduanya, Chanyeol pikir itu pasti karena Baekhyun yang akan merebut temannya. Pikirnya, tidak cukupkah perhatian Eomma dan Ahjumma, sekarang temannya juga.

***

"Kau belepotan sekali Hyung, seperti anak-anak." Setelah itu kudengar kekehannya, ia seperti mengambil sesuatu. Tak lama kurasakan ia membersihkan mulutku dengan sangat pelan.

Astaga, aku sangat malu. Pipiku rasanya memanas, tapi kenapa? Tak lama usapannya berhenti, tapi kurasakan hembusan nafas dekat sekali dengan wajahku.

"S-Sehun?" cicitku. Sungguh aku gugup setengah mati, apa ini?

"Ya ...," ucapnya.

"K-kenapa?"

Aku penasaran, ada apa dengan Sehun?

"Baekhyun Hyung, kau cantik," ucap Sehun, matanya memandang Baekhyun dengan lekat, dia terpesona.

"A-apanya yang-" Belum selesai aku bicara, sesuatu yang lunak menempel di pipiku.

"Sehun, A-apa yang-" Aku bergerak gusar, apa maksud Sehun?

"Ayo kita pulang, Hyung." Hanya itu yang ia katakan padaku.

...

"Sehun, tadi itu ap-" Lagi-lagi belum selesai aku bicara, Sehun sudah memotong.

"Eomma-mu sudah menunggu, Hyung." Kudengar pintu mobil Sehun dibuka, ternyata benar itu Eomma.

"Ayoo Baekkie, kita masuk." Aku keluar dari mobil Sehun, tubuhku dituntut untuk tergerak untuk mengikuti arahan Eomma.

"Sehun, apa kau mau masuk dulu."

"Aku langsung pulang saja, Eommonim." Suaranya terdengar tidak seperti biasanya, apa dia baik-baik saja?

"Baiklah Sehun, hati-hati di jalan." Baekhyun hanya diam, bingung harus mengatakan apa.

Tanpa Baekhyun tahu, keadaan Sehun setelah pulang mengantarkan Baekhyun.

Ia kacau, sangat kacau dengan segala perasaannya. Anak itu tidak langsung pulang, mobilnya berhenti sejenak saat dirasa dia sudah jauh dari kediaman Chanyeol.

"Maafkan Aku, Hyung," gumam Sehun. Sehun merasa jadi orang bodoh, dia melampiaskan rasa kesepiannya pada Baekhyun. Sehun merindukan 'dia' dan Sehun melihat sosok 'dia' pada Baekhyun.

Secara tidak langsung, Baekhyun menjadi pelampiasannya Sehun.

Maaf

To Be Continued

Untung gak kisseu di bibir ye kan, baru di pipi 😭

Edelweiss Flowers | [CHANBAEK] Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang