Edelweiss Flowers | [CHANBAEK]

Chapter 1 : Brother

Main Cast :

Byun Baekhyun / Park Baekhyun (20)
Park Chanyeol (18)

Rate : M

Genre : family/angst/hurt/comfort

Warning : Slash/Bromance/Semi-Incest/Miss Typo

Desclaimer :

Semua tokoh dalam cerita ini, tentu bukan punya aku. Aku cuma pinjem nama tokoh untuk kepentingan cerita, tanpa berniat membuat citra pemilik nama tercoreng. Serius deh! Cerita ini benar-benar punya aku, jangan diplagiat ya!

A/N : vote gak, kalo kagak aku gigit nih! bhahaha

Happy Reading

Arghh!

"S-sakit," katanya dengan lirih. Belum juga dia selesai mengumpulkan kesadarannya, tangannya sudah di tarik lagi hingga dia terbangun dan terjatuh di samping kasur.

"Bangun, kubilang!" Tangan besarnya berusaha mengguncang tubuh mungil itu, meski sudah bangun tapi lelaki mungil itu tetap memejamkan matanya.

"Aish, bodoh!" rutuknya. Bukannya tak mau bangun, lelaki mungil itu masih pusing. Semalam dia tertidur sebentar -karena menangis. Dia merasa baru tertidur beberapa menit yang lalu, sebelum di bangunkan secara tidak paksa begitu.

Kakinya juga sakit, terbentur lantai tanpa persiapan. Ah, seharusnya dia sadar -akan kemampuannya-Sepertinya dia harus menyingkirkan ranjang agar hal seperti itu tidak terjadi

Lelaki tinggi itu mana mau memikirkan kondisi kakaknya lebih jauh. Kakak-nya? sejujurnya menganggap orang itu sebagai seorang Kakak saja Chanyeol sungguh tak mau. Dan mungkin tak akan pernah mau.

Ada rasa tak rela dalam hatinya, rasa enggan yang terlalu besar untuk menganggap orang ini sebagai kakaknya.

"Jika bukan karena terpaksa! Aku tak mau membangunkanmu, kau itu kerjaanya memang menyusahkan terus! tidak berguna!" gumamnya kejam.

Baekhyun-lelaki itu-mengerjap sebentar tapi menutup matanya lagi, gelap, sudah biasa, tapi kali ini benar-benar membuat dia pusing, bahkan mual juga.

"Aku bingung, kenapa ibu mau memeliharamu!"

Berkali-kali Chanyeol memanggil lelaki itu menggunakan suara beratnya, tapi Baekhyun tak kunjung mengerjapkan matanya kembali. Kehilangan kesabarannya, Chanyeol menarik tangan itu dengan kasar lagi, membuat kepala Baekhyun tersungukur di lantai.

"Ngh sakitt!" Lelaki itu mengerang, kesakitan, kini lebih keras dari sebelumnya.

"Akhirnya kau bangun juga, aku bisa telat hanya karena membangunkanmu. Dasar tak berguna!" sentaknya dengan kasar.

Chanyeol melihat lelaki mungil itu bangun, tangan yang terlihat kecil itu berusaha kakinya.

"Dasar manja!"

...

Chanyeol menutup pintu kamar itu dengan kencang hingga Taeyeon -Eomma-nya yang kaget menghampirinya, dan bertanya ada apa, tapi Chanyeol hanya berlalu keluar rumah begitu saja.