Baekhyun menunggu cukup lama, begitu mendengar langkah kaki mendekat dia segera menegakkan tubuhnya. Dia cukup takut, sehingga menjadi tegang.
"Siapa yang menyuruhmu duduk?" tanya Taeyeon dengan ketus.
Baekhyun dengan takut, segera berdiri. Nada suara Taeyeon mengingatkan Baekhyun pada sesuatu yang sepertinya Baekhyun lupakan.
"Eo-Eomma!" panggilnya pelan.
Taeyeon menekan pundak Baekhyun sehingga dia terduduk di lantai, di bawah Taeyeon.
"Apa kau melupakan apa yang aku katakan?" desis Taeyeon.
Baekhyun bingung, banyak yang Taeyeon katakan padanya, jadi perkataan yang mana.
"Jangan sakiti putraku!" katanya mendorong kepala Baekhyun karena lelaki itu terus menunduk.
"Kau memang tak bisa melihat, setidaknya tegakkan kepalamu!" kata Baekhyun dengan kesal.
"M-maaf!" kata Baekhyun dengan takut.
"Sudah kubilang, jangan sakiti Chanyeol! Apa kau tak mengerti?" tanyanya dengan kesal.
"T-tapi-"
"Diam! Berani kau melawan Eomma?" sentak Taeyeon membuat Baekhyun takut sekali.
"Bahkan tak memberinya makan siang?"
Baekhyun diam tak melawan, terlalu takut. Sudah lama Eomma tak marah seperti ini padanya, dan sekarang terulang lagi. Ya, Baekhyun sedikit ingat bahwa dulu pun Eomma sering marah padanya.
"Sekarang apa!" Kau tak menjawab?!"kata Taeyeon dengan marah, tangan perempuan itu menjambak rambut Baekhyun.
"Bisu juga sekarang?" ejeknya menyakiti hati Baekhyun. Mengapa mereka selalu mengolok-olok kekurangannya, jika mereka sedang marah? Pikir Baekhyun.
"T-tadi Eo-" belum selesai Taeyeon sudah memotong lagi, "Ssst! Aku tak ingin mendengar suaramu!"
"Sekarang ikut aku!" Taeyeon menarik kasar tangan Baekhyun, membuat Ahjumma yang diam-diam mengintip sampai bergidig. Perempuan itu terlihat seperti iblis yang sedang marah, andai saja Ahjumma punya keberanian. Tapi, dia tidak punya.
Kasian sekali Tuan Muda Baekhyun, pikirnya.
Taeyeon membawa Baekhyun ke lantai dua, dimana Baekhyun harus menaiki tangga. Beberapa kali dia tersandung, lututnya bahkan tergores karena terus-terusan jatuh. Jika berjalan pelan mungkin dia bisa, tapi ini begitu terburu-buru.
Baekhyun merasakan dorongan kuat dari Taeyeon hingga dia jatuh tersungkur dengan kepala yang terbentur tembok! Tangannya berusaha menggapai-gapai berusaha mencari pegangan.
Dia terisak ketakutan, tapi bingung, siapa yang harus dia mi tau pertolongan. Baekhyun begitu tertekan sehingga dia memeluk lututnya dan menenggelamkan wajahnya di sana.
"A-ampun!" lirihnya.
"Diam!" sentak Taeyeon karena Baekhyun berusaha melawannya. Perempuan itu menarik tangan Baekhyun dan memasangkan tali pada masing-masing tangan lalu menyambungkannya dengan besi yang ada di tembok.
Ruangan ini, lebih terlihat seperti ruangan penyiksaan di bandingkan ruangan normal. Baekhyun menarik-narik tangannya karena takut, tapi malah semakin merasakan sengatan di tangannya ketika dia mulai menarik tali itu.
"Tarik tali itu terus, dan tanganmu akan putus," kata Taeyeon terkekeh senang.
Air mata Baekhyun terurai, dia menggeleng dengan takut. Baekhyun tidak tahu di ruangan mana dia berada, sebelumnya Baekhyun bahkan tidak ingat Eomma punya ruangan yang bisa menggantungnya seperti ini.
KAMU SEDANG MEMBACA
Edelweiss Flowers | [CHANBAEK]
Fanfiction[CHANBAEK][BxB][BAKU] Bagi Chanyeol, Baekhyun adalah kakak yang tak berguna. Bisanya hanya menyusahkan keluarga saja. Benarkah? Mulai menulis : 2018 End : 2020 Sequel : 24 Juli 2021 End : -