akuu update lagi hhe.
vote jgn lupa oke.Kenzo dan Nara memasuki rumah mereka. Keduanya langsung menuju kamar untuk istirahat dan membersihkan diri.
Kenzo membuka pintu kamar nya dan mengunci nya.
"duduk."
Perintah Kenzo.Nara ahirnya menurut.
Nara duduk di tepi ranjang."Kenapa kamu bohongin supir aku.?"
Tanya Kenzo dengan nada dingin."Kalo aku ijin kamu, pasti aku bakal di buntutin terus sama supir kamu."
Ucap Nara tak ingin kalah."Itu demi kamu loh."
"Iya makasih, tapi aku ga bebas kalo ada mereka."
Ucap Nara dengan nada manja."Iyaa sekarang kalo mau pergi harus sama aku ya"
Ucap Kenzo dengan nada lembut.Nara berdiri untuk memeluk Kenzo tetapi..
"Mau ngapain?."
Tanya Kenzo."Mauu pelukkk."
Rengek Nara."Mandi dulu sana."
Perintah Kenzo."Ishh."
Nara akhirnya memutuskan untuk mandi terlebih dahulu.Setelah mandi Nara duduk di sofa ruang tamu. Ia menggigit bibir bawah nya, karna gugup.
Apakah ia harus menyutujui untuk menjadi model tanpa memberi tahu Kenzo?
Lagi lagi perasaan bersalah Nara rasakan.
Ia terlalu egois, jika harus menunda kehamilan yang di nantikan hanya karena Nara menerima tawaran menjadi model.
Nara melamun sampai tidak sadar Kenzo sudah berada di sebelah nya."Aku mau ngomong."
Ucap Kenzo.Tetapi tidak ada respon, Nara masih setia melamun.
"Sayang."
Ucap Kenzo lembut."Sayang kamu marah ya."
Ucap Kenzo lalu mengusap punggung tangan Nara lalu mencium nya."Ehh ngagetin aja."
kaget Nara."Kamu kenapa si, masih marah sama aku hm?."
Tanya Kenzo yang dijawab gelengan kepala oleh Nara."Terus kenapa?"
Tanya Kenzo berusaha sabar."Gakpapa."
"Sini kata nya mau peluk."
Kenzo merentangkan tangan nya lalu Nara mendekat untuk memeluk Kenzo dan bersandar di dada untuk mencari kehangatan dan ketenangan.Niat nya ingin menanyakan kenapa bisa ada Nara di Restoran, sedang apa dia?.
Kenzo urungkan, karena melihat kondisi Nara yang tampak tidak mood."Aku mau tanya boleh?."
Ucap Nara dengan perasaan tidak tenang."Boleh"
Jawab Kenzo sembari mengelus rambut panjang Nara."Apaa boleh aku jadi model?"
Kenzo terdiam sejenak untuk mengatur emosi nya."Ehm, ada yang nawarin aku jadi model sayang."
Ucap Nara."Apa kamu harus menunda kehamilan?."
Tanya Kenzo dengan nada dingin.Deg.
Bukan nya menjawab, Nara langsung meminta persetujuan kepada Kenzo.
"Apapun keputusan nya, aku terima."
Ucap Nara pasrah."Gak boleh sayang."
Ucap Kenzo lembut."Kenapa?"
Tanya Nara kecewa."Jangan tanya kenapa, kembali lagi ke ucapan kamu, apapun keputusan aku kamu terima kan?"
Hilang sudah harapan.
"Tapi aku pengin banget sebenarnya, biar ga dirumah terus bosen."
Ucap Nara dengan mata berkaca kaca."Kamu mau pamer tubuh kamu kan, biar di liat banyak orang, itu yang kamu mau?."
Ucapan Kenzo seketika membuat air mata Nara luruh.Air mata yang Nara tahan sejak tadi, jatuh tanpa permisi.
Kenzo salah mengerti.Nara menggelengkan kepala nya, pelukan itu pun sudah terlepas.
"Terus kamu seneng kan disuruh nunda kehamilan, biar kamu bisa pergi dari aku."
Sarkas Kenzo."Gakkk, bukan itu yang aku mau hiks.."
tangis Nara pecah."Kamu egois Nara, kamu ga kasihan apa sama mama, Aku pengin ngasih apa yang mama ingin selagi mama hidup."
Bentak Kenzo."Maaf maaf"
Hanya itu yang mampu Nara ucap kan.Kenzo beranjak pergi dari duduk nya, sebelum Nara menahan nya.
"Jangan tinggalin aku"
Ucap Nara seperti takut kehilangan.Seakan tuli, Kenzo menepis kasar tangan Nara dan beranjak untuk pergi ke kamar nya.
Nara langsung mengejar Kenzo, sampai di kamar Kenzo mengambil kunci mobil dan dompet yang ada di meja.
Seakan tahu Kenzo akan pergi, Nara mengunci pintu kamar nya.
Ia memeluk suami nya dari belakang.
Kedua nya menangis.
Sebutlah Nara egois, karna menahan Kenzo pergi dari hidup nya."Sayang maafin aku hiks"
Ucap Nara lalu menangis sesegukan.Kenzo hanya diam.
Kenzo melepaskan tangan Nara yang ada di perut nya.
Kenzo harus pergi, untuk menenangkan dirinya.Nara tetap menahan Kenzo lalu menarik nya ke arah ranjang dan menjatuhkan tubuh kedua nya.
Nara mencium bibir Kenzo, Kenzo yang kaget hanya diam.
"Kenapa diem, bales ciuman aku hiks."
Ucap Nara sesegukan."Jangan salahin aku kalo besok kamu gabisa jalan."
Nara menganguk Lalu kedua nya melancarkan aksi nya.
Hanya cara ini agar Nara dapat menahan Kenzo untuk tidak pergi.
Suka sama part ini?
Jangan Lupa vote dan follow akun author makasih.TBC...
KAMU SEDANG MEMBACA
ZORA
Random2 remaja yang di jodohkan saat umur meraka belum mencukupi. Ya,Nara dan Kenzo. Mereka tidak menentang keputusan orang tua nya, karna mereka berdua sudah terbiasa hidup bersama sejak kecil. Walaupun sudah lama mengenal sejak kecil, akan kah mereka b...