1.Pingsan:(

6.8K 220 7
                                    


Selamat membaca

Pagi yang sangat indah.Matahari sudah menampakan dirinya.Sinarnya memasuki kamar Nara dan Kenzo.Nara sudah dahulu membuka matanya.Nara mengganti posisi yang semula tidur dengan duduk.Nara melirik sebuah jam yang ada di tembok nya.

"Jam 6 joo" Nara menepuk tangan Kenzo pelan.

"Hoamm" Kenzo menguap dengan lebarnya.

"gue mandi duluan, jam setengah tujuh lo harus udah bangunn jo"
Ucap Nara sembari berjalan menuju kamar mandi.

Setelah selesai mandi, Nara mengenakan baju SMA nya.Kenzo sedang mandi.
"Buruan lo kalo mandi gue tunggu dibawahh" Teriak Nara.

Nara keluar dari kamar nya lalu menuju kedapur.
Nara lupa bahwa kebutuhan sehari-hari nya sudah habis dan lupa belum membelinya.

Semalam aja Nara makan mie instan itu pun tumpah karna nabrak Ojo.( Ojo itu Kenzo)

"Cuma ada roti" Nara menampakan raut wajah cemberut nya.

"Cuma 1 lagi"

"Buat Kenzo aja lah"
Walaupun Nara lapar tapi tetap saja Nara mendahulukan suami nya.

"Sepatu gue mana sih,lo liat ga nar?"
Tanya Kenzo sembari mondar mandir gajelas.

"Ituuu" Jawab Nara sembari menunjuk arah sepatu itu.

Lalu Kenzo berjalan mendekati sepatu nya diikuti oleh Nara.

"Aaaa" Nara menyuapi roti kedalam mulut Kenzo.

"Awwwwww sakitttt"
"Kok digiigiit siiii,KEBIASAAN BANGETT!"
Nara memukul bahu Kenzo dengan keras.Kenzo memang hobinya membuat Nara kesal. Nara juga sudah terbiasa dengan sifat jail Kenzo.

"lo udah makan?" Tanya Kenzo dengan mulut penuh makanan.

"Telen dulu ih" Ucap Nara .
Kenzo buru-buru menelan rotinya itu.

"Lo udah makan belum Nar" Tanya Kenzo.

"Udah, yu berangkat"

Nara dan Kenzo berangkat menggunakan mobil.
Karna mereka hanya tinggal berdua terlalu manja jika Kenzo menyewa pembantu dan supir.

(Di sekolah)

Nara sudah tidak kuat lagi berdiri dibawah terik nya matahari.
hampir semua siswa mengeluh karena kepanasan.

Amanat Upacara pada hari itu pak Ari, sudah hampir 1 jam pak Ari belum mengakhiri pidatonya.

Nara sudah tidak kuat menahan pusing nya.Pandangan matanya berubah menjadi remang remang.
Tubuhnya terjatuh.

Ray petugas PMR yang bertugas langsung membawa Nara ke UKS.

"Gak kelar-kelar tu ceramahnya,gak kasian apa sama kita anak PMR?"
Ucap Ray pria yang menggendong Nara ke UKS.

Kenzo yang berada di barisan paling depan tidak mengetahui bahwa Nara pingsan.

Nara dibaringkan di kasur UKS.
"Lo udah sadar?" Tanya Ray, yang tadi menggendong nya.

"Gue pusing" Jawab Nara sembari memijat pelipisnya.

"Nih minum dulu"
Ray menyodorkan segelas teh lalu membantu Nara minum teh tersebut.

"Yudah ya gue tinggal" Ucap Ray.

"Tu-tunggu" Nara menahan Ray keluar.

"Apa" Ray menoleh.
"Makasihh"
Ray tersenyum lalu pergi dari ruangan itu.

PASUKAN DI BUBARKAN.

Semua siswa bergegas meninggalkan lapangan.

"Fikaaaa" Panggil Kenzo.

"Eh Kenzo itu si Nara pingsannnn"
Ucap Fika dengan spontan.

"Sekarang Nara dimana?"
Tanya Kenzo dengan nada khawatir.

"Di UKS"

Kenzo langsung berjalan ke arah UKS dengan langkah terburu-buru.
Setelah sampai matanya tertuju pada Nara yang sedang berbaring di UKS dengan wajah pucatnya.

"Naraa" Panggil Kenzo lalu mendekati Nara.

"Ojo lo ngapain kesini?" Tanya Nara kaget karna Ojo bisa sepeka itu.

"Masuk kelas sana" Lanjut Nara.

"Ga gue mau temenin lo disini" Jawab Kenzo dengan spontan lalu mengelus rambut Nara.

"Lo lebayyyy joo, gue gapapa kok disini sendirian" Ucap Nara.

"Udah jangan bawel deh sama suami itu harus nurut" Ucap Kenzo dengan tegas.
Nara memilih diam karna  ujung ujung nya pasti Ojo gamau ngalah.

Rasa khawatir Kenzo menjadi-jadi, akhirnya Kenzo membawa Nara pulang.




Ini cerita pertama aku ya gaess,,pasti masih banyak kekurangan nya.
jangan dihujat yaa,selalu dukung okee.

Maaf kalo ada kesalahan typo
Jan lupa vote, makasihh:).

ZORA Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang