Pria Dingin

205 39 25
                                    

~~***~~

27 Oktober 1994

Ellena Kim adalah wanita yang paling bahagia hari itu, tidak menyangka jika dirinya bisa menjadi seorang ibu yang telah berhasil melahirkan dua orang anak kembar berbeda kelamin. Butuh perjuangan besar untuk melahirkan kedua anaknya, Ellena harus melewati caesar dengan bius total, hal itu dilakukan karena Ellena memang benar-benar telah kehabisan tenaga, proses persalinannya terlalu lama hingga terjadinya pendarahan yang cukup hebat, sepertinya dokter mengambil langkah tepat  melakukan prosedur caesar dengan bius total atau biasa disebut anastesi umum untuk bisa menyelamatkan Ellena dengan kedua bayinya.

Lelah dan seluruh kesakitan yang Ellena alami seperti sirna dalam sekejap ketika ia mendengar rengekan kecil bayinya dan sudah bisa menggendong keduanya secara bergantian. Bayi yang keduanya memiliki warna manik mata yang hitam nyaris kecoklatan tampak penuh binar bagai bintang di langit sana. Indah sekali.

"Nebula dan Rigelku,"  nama bayi laki-laki dan perempuan yang telah ia siapkan jauh hari itu akhirnya terpakai. Ellena penuh haru, Haru itu kian menjadi ketika bayi lelakinya yang lahir lebih dulu dari bayi perempuannya itu menggenggam ibu jarinya, meski genggaman itu tidaklah kuat, Ellena merasakan ia mendapatkan energi dan kekuatan pada dirinya.

Pintu ruang rawat diketuk ketika Ellena baru saja berhasil menidurkan kedua bayinya dengan memberikan asi pertama. Tuan Kim yang sejak tadi berdiri sebelah box bayi berjalan menuju pintu, mempersilakan tamu mereka untuk masuk.

"Wah, selamat El, Akhirnya kau memiliki bayi kembar yang tampan dan cantik," wanita dengan rambut coklat gelap itu adalah teman Ellena sejak sekolah. Keduanya memiliki nasib yang hampir sama, mereka memiliki suami yang berkebangsaan Korea.

"Terima kasih, Cashley," Ellena tersenyum, sesekali tangannya mencoba untuk mengelus pipi anak perempuannya yang bersemburat merah. "Aku dengar kau sekarang sedang hamil. Benarkah?" Ellena menunggu jawaban dari temanya itu.

Cashley diam sejenak, "Iya. Sebenarnya aku masih belum begitu siap. Tapi, suamiku terlihat sangat ingin mempertahankannya," Cashley tersenyum hambar.

"Kesiapan itu bisa juga muncul bersaan dengan usia kandungan yang semakin menua," Ellena mengusap punggung Cashley, matanya seperti memberikan semangat untuk Cashley. "Kau ingin menggendong salah satu dari mereka? Anggap saja kau sedang belajar," Ellena menunggu jawaban Cashley.

"Boleh?"

"Tentu saja," setelah mengangkat bayi lelakinya, Ellena memberikannya pada Cashley untuk digendong.

"Dia tampan sekali, Sudah kau beri nama?" Cashley memang suka pada anak-anak. Tapi, suka disini belum tentu ia siap untuk memiliki anak sendiri.

"Nebula. Namanya Nebula, dan adiknya Rigel. Indah bukan?" Ellena bahagia dan bangga sekali dengan nama anaknya. "Wah, jika nanti anakmu perempuan, bagaiman jika ia kujadikan menantu?" setelah mengatakan itu Ellena justru terkekeh sendiri, diikuti oleh Cashley dengan senyuman.

"Berdoalah hingga aku bisa melahirkannya."

***

September 2021

Menjadi seorang perawat bukanlah impiannya. Namun apa daya apabila ia tak mampu menolak keadaan, ia tak punya kekuatan untuk melawan. Bagaimanapun Louise adalah wanita yang telah berjuang banyak untuknya.

"Keluarga itu sudah membayar banyak, ia membantu kesulitan keluarga kita. Besok aku akan mengantarkanmu ke tempat kau harus bekerja, Siapkanlah beberapa keperluanmu! Karena kau akan tinggal disana. Ingat, jangan pernah mencoba untuk kabur demi impianmu yang tidak jelas itu!"

MOON [SUDAH CETAK]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang