Rigel 25

46 2 0
                                    

" Selamanya kita akan jadi saudara,
Walaupaun ikatan darah menjadi penghalang. "

~Wacana Rigel~
______
____________
______________________
________________________________

Salam 5 agama

Masih mau baca cerita alur yang rumit ini gak?

Tinggalin jejak yukk!! gratis kok tanpa adanya biaya 1000000%

*****

Diko mengendarai motornya dengan kecepatan diatas rata-rata. Dia ingin segera sampai rumah, karena dirumahnya kini tengah ada seseorang yang menantinya dengan rindu.

"DIKO I MISS YOU!"

Deg!

Diko mematung ketika mendengarkan suara yang sangat sangat ia kenali, suara yang hilang dalam beberapa tahun belakangan ini, suara dari orang yang berhasil membuat dirinya jatuh sejatuh jatuhnya, dan suara dari orang yang dirindukannya.

Gadis itu berlari langsung memeluk Diko, "Hey Diko, do you miss me?" Diko hanya mematung ketika gadis itu memeluknya.

"A-abel?" Sadar dari keterkejutannya, Diko langung membalas pelukan gadis yang dipanggil Abel itu. "Aku kangen kamu sayang," ucapnya yang masih memeluk gadis bernama Abel itu.

Yaps! gadis itu bernama Abel lebih tepatnya Chabelira Sitha Welingga, mantan Diko dari 2 tahun yang lalu, dia meninggalkan Diko dengan alasan dirinya menjaga omanya yang sedang sakit di Amerika.

"Assalamu'.....alaikum," Salam seseorang dari pintu masuk, diakhiri dengan lirihan diakhir salamnya.

Lagi dan lagi Diko terkejut untuk yang kedua kalinya ketika mendengar suara seseorang yang sangat berarti dihidupnya sekarang, lusa, dan selamanya.

Diko segera melepaskan pelukannya tersebut dan membuat Abel cemberut menahan kesalnya.

"Waalaikumsalam!"

"Eh nak Grey, ayo sini masuk! pasti kamu bawain pesanan bunda kan?" tanyanya sambil menggiring Grey menuju dalam rumahnya. Grey hanya mengikuti bundanya Diko dengan canggung dan kaku, pasalnya dia masih shock dengan apa yang diliatnya barusan.

Grey memang sengaja kesini, karena tadi tiba-tiba bundany Diko minta tolong untuk dibelikan kue di tempat Grey bekerja, yaitu G'nola Pastry. Grey dengan senang hatipun meng-iyakan permintaan bundanya Diko itu.

"Makasih loh Grey, udah mau bunda repotin," ucap bundanya Diko pada Grey. "Kamu ini udah baik, cantik, pengertian, dan pastinya SOPAN kalau mau masuk rumah orang," lanjutnya dengan nada memuji sambil menekankan kata "sopan" sambil melirik Abel yang masih bergelayut manja di lengan sang putranya. Grey hanya menganggukkan kepalanya seraya tersenyum tulus.

"Oh ya dan pastinya kamu tau mana baju yang pantes buat seorang perempuan seumuran kamu," tekannya lagi. Jujur, dari pertama kali dirinya sudah tidak suka dengan gadis yang notabennya mantan putranya ini. Sudah tidak memiliki tata krama, sopan santun, dan selalu berpakain kurang bahan. Katanya anak orang kaya, tapi buat beli pakaian aja masih pakaian yang belum jadi aka kurang bahan.

Abel yang merasa tersindir pun sebenarnya sudah marah, tapi ia menahannya karena ia tidak mau dipandang jelek dimata orang tua dari laki-laki yang dicintainya, ya walaupun tanpa dirinya sadari bundanya Diko sudah tidak respect akan dirinya.

RIGEL [ COMPLETED ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang