2045..
BOOOMMM!
"Yasss, aku berhasil menguasainya!!!"
"Jung yumi!!! Apa yang kau lakukan?!!!" Seru jiyeon marah pada putri sulung nya
"Kau.. tak puas menghancurkan ruang latihan kini malah taman belakang?!!" Seru jiyeon lalu menjewer telinga gadis itu
"Akhhhh! Ibu sakittt!" Seru yumi kesakitan
"Aku hanya mempelajari apa yang ayah ajarkan" rengek yumi
"Lalu kau bisa seenak nya menghancurkan sekitarmu?!" Amuk jiyeon
"Ahhh ampunnn! Aku kan hanya mencoba menguasainya" rengek yumi
"Jung jaehyun! Apa kau tak mau mengatakan sesuatu?!" Tanya jiyeon kesal melirik suami nya yang baru datang karena ledakan di taman belakang
"I-itu.. ma-maaf" ucap jaehyun menghindari tatapan jiyeon yang menakutkan
"Hahhh kalau begitu berhenti mengajarkan sesuatu pada yumi! Bahkan perbaikan ruang latihan belum selesai, dan kini malah halaman belakang?! Apa kalian tahu anggaran yang kalian habiskan?!" Omel jiyeon
"Tapi kan yumi harus bersiap sebagai pewaris" bela jaehyun
"Iya bu, aku akan hati hati mulai sekarang" tambah yumi
"Jangan bercanda, satu minggu lagi yumi harus memasuki sma, apa kau mau tanggung jawab kalau ada masalah lagi?!" Omel jiyeon
"Saat itu kan aku tak bisa mengendalikan kekuatan ku" ucap yumi
"Diam!" Seru jiyeon kesal
"Sayang.. aku janji takkan mengajarkan teknik berlebihan lagi, jangan marah" hibur jaehyun lalu melirik yumi, mengode untuk membantu
"Iya ibu, aku juga minta maaf, aku takkan menghancurkan, secara parah lagi" ucap yumi
"Secara.. parah?" Tanya jiyeon tajam
"Tapi kan tidak mungkin takkan ada yang hancur" celetuk yumi
"Hah.. tak bisa begini, kalau begini terus bisa bisa mansion ini hancur semua" kelih jiyeon lelah
"Akan ku pikirkan jalan keluarnya" ucap jaehyun
"Kau?" Tanya jiyeon sinis dan tak percaya
"Sungguh, aku benar benar-"
"Sudah lah, mari buat perjanjian" potong jiyeon lelah
"Kau selain libur panjang sekolah, tak boleh sama sekali mempelajari teknik baru" titah jiyeon
"Apa?! Tapi bagai-"
"Sebagai ganti nya, aku akan membeli pulau, kalian bisa berlatih disana" potong jiyeon
"Apa?" Tanya jaehyun dan yumi tak percaya
"Beberapa hari yang lalu aku menemukan pulau kecil yang tak berpenghuni, kita bisa membangun gedung di sana untuk latihan" ucap jiyeon
"Benarkah?! Terimakasih ibu!!!" Seru yumi senang
"Kau hanya boleh memakainya jika semester ini kau tak membuat masalah lagi" ancam jiyeon tajam
"Siap!!" Jawab yumi senang lalu memasuki mansion.
"Kau sudah membeli nya?" Tanya jaehyun
"Iya, tak seberapa jauh dari korea, dan ini proposal proyek villa nya" ucap jiyeon menyerahkan map
"Aku tak perlu memeriksanya, yang kau kerjakan kan selalu terbaik" ucap jaehyun melihat tumpukan kertas itu dengan sekilas
"Tapi tetap saja itu benar benar menghabiskan banyak uang" ucap jiyeon
"Habiskan saja, toh uang ada untuk di habiskan" balas jaehyun
"Wah kau bahkan membangun ruang baja?" Tanya jaehyun saat melihat rincian bangunan
"Tebal ny 3 meter dari setiap sisi, seharusnya takkan mudah hancur dan aku juga menambahkan peredam" ucap jiyeon
"Sudah ku duga, ratu ku memang benar benar bagus" puji jaehyun
"Kalau itu juga hancur.., hah.. aku bahkan tak tahu lagi sejauh apa kekuatan kalian" ucap jiyeon lelah
"Terima kasih sudah mengerti" ucap jaehyun dengan senyuman manis nya
-=_END_=-