"Lepaskan, aku tak suka bila milikku di sentuh" ucap jaehyun datar.
Jrass.
Sedetik kemudian, jiyeon tak bisa merasakan orang yang tadi menyekapnya. Jaehyun telah menyerang pria itu dengan sangat cepat, bahkan dia bisa merasakan cipratan darah yang mengenai belakang kepalanya.
Kini jaehyun sudah membawanya ke belakang punggung pria itu. Melindungi dari beberapa orang yang terlihat jahat di depan sana.
"Tutup matamu, ini akan terlihat menakutkan" ucap jaehyun.
Dan sedetik kemudian, jaehyun sudah berubah menjadi seekor serigala besar dan putih. Pertengkaran didepan nya semakin sengit dan berbahaya. Jiyeon bisa melihat jaehyun yang terkena serang beberapa kali.
Kini yang hanya bisa dia lakukan adalah berharap semua nya akan segera selesai.
"Ji..yeon"
Panggilan lirih dari jaehyun membuatnya segera mendongakkan kepalanya. Matanya terbuka lebar begitu melihat jaehyun yang bersusah payah menghampirinya sambil memegangi perut nya yang terluka.
"Jae-jaehyun!" Seru jiyeon segera menghampiri jaehyun dan menahan tubuh pria itu.
Dengan perlahan, jiyeon menidurkan jaehyun di pahanya dan menekan luka pria itu dengan jaket nya.
"Jaehyun.." ucap jiyeon menahan tangis nya
"Bagaimana ini.. luka mu" isak jiyeon lirih
"Jangan... lihat.. a-aku" ucap jaehyun lirih
"Aku.. terlihat menyeramkan" lanjut pria itu
"Kau pikir itu penting sekarang?! Jangan mengatakan hal hal konyol" balas jiyeon kesal
"Bagai..mana ini.., ak-u.. terlihat sama seram nya.. seperti hantu di rumah hantu kemarin" ucap jaehyun memaksakan senyum nya, memperlihatkan taring tajam nya.
Penampilannya saat ini memang sangat buruk. Kuku kuku nya sangat panjang dan masih ada beberapa bulu putih yang menutupi badannya. Bahkan giginya pun bertaring dengan mata kuning menyala.
"Aku tak takut sama sekali, bahkan saat kau berubah menjadi serigala tadi, aku tak takut sama sekali, jadi bertahanlah" ucap jiyeon
"Kim.. jiyeon..., tenaga ku menipis....., kau pergilah dari sini" titah jaehyun dengan suara yang kian menipis
"Tak mau! Kenapa aku harus!" Bantah jiyeon
"Ck.. keras.. ke..pa..la seka......li-"
Pofft.
Kini jeffrey sudah ada dipangkuan nya dengan keadaan tak sadarkan diri. Membuat tangis jiyeon menguar begitu saja.
"Jae-jaehyun... jangannn.. hikss.. kumohon... hiks.. jangan tinggalkan aku... hiks, disini menyeramkan hiks" tangis jiyeon memeluk kucing itu
"Nona.."
Jiyeon sontak mendongakkan kepalanya begitu mendengar ada yang memanggilnya. Dia bisa melihat jaemin yang kini sudah berdiri di depan nya.
"Jaemin.. bagaimana ini.. tolong aku.." isak jiyeon
"Tuan pangeran harus dibawa ke mansion untuk menerima pengobatan, anda harus ikut karena kontrak yang membuat tuan tak boleh terpisah jauh dalam 24 jam" ucap jaemin